Faktor – Faktor Pesan dalam Komunikasi Persuasif
1. Konsep Dasar Pesan dalam Komunikasi Persuasif Konsep Pesan dan Keragamannya Blake dan Haroldsen (1979) menjelaskan bahwa pesan merupakan symbol yang diarahkan secara selektif yang diperuntukkan dalam mengkomunikasiakan informasi. Dalam proses komunikasi, pesan yang disampaikan dapat verbal maupun nonverbal. Dapat disengaja (intentional) maupun tidak disengaja (unintentional).
B. Pesan Verbal Pesan verbal merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam keberhasilan komunikasi persuasif. Ada dua inti utama dalam pesan verbal, yakni komunikasi secara lisan atau rangsangan wicara (communicative stimuli), dan penggunaan kata-kata. Rangsangan wicara merupakan aktivitas manusia sehari-hari untuk mentransmisikan berbagai tujuan pada orang lain. Yang dikehendaki dari rangsangan tersebut adalah respon sasaran. Melalui rangsangan wicara, manusia berusaha menyampaikan keinginannya, dan keinginan itu dijawab oleh respon orang lain. Tidak setiap rangsangan wicara dapat diterima langsung oleh sasaran (orang yang diajak bicara, paling tidak hal ini tergantung pada : Sistem pengindraan Persepsi Perhatian Memori Berpikir
Penggunaan kata – kata. Kata – kata merupakan unsur dasar bahasa dan merupakan simbol verbal. Namun demikian, pada hakekatnya kata – kata tidak mempunyi arti. Floyd dan Winsor menjelaskan “arti pesan terdapat pada orang – orang, bukan dalam kata - kata”. Aspek – aspek yang berkaitan dengan kata, makna dan bahasa, akan dibahas dalam bagian bahasa dan pesan verbal. C. Pesan NonVerbal Menurut Tubbs dan Moss pesan non verbal meliputi semua pesan yang disampaikan tanpa kata – kata atau selain dari kata – kata yang kita pergunakan, seperti ekspresi wajah, sikap tubuh, nada suara, gerakan tangan, cara berpakaian dsb. Terdiri atas body notion or kinesics behavior, paralanguage, proxemics, olfaction, skin sensitivity to touch and temperature, dan use the artifacts
D. Efektivitas Pesan Persuasif secara sederhana dapat dikatakan bahwa suatu pesan dikatakan efektif jika makna pesan yang dikirim persuader berkaitan erat dengan makna pesan yang diterima atau ditangkap serta dipahami oleh sasaran. Menurut Nothstine, pesan persuasif yang efektif merupakan fungsi dari : Analisis sasaran Pesan disampaikan dengan jelas dan menghormati perbedaan – perbedaan individual antara orang – orang dan sasaran Meningkatkan dan memelihara motivasi sasaran Tujuan yang realistis Pemahaman atas perbedaan individual Pemahaman atas penggunaan informasi yg berbeda Pemahaman atas kerumitan sasaran dlm menanggapi pesan Pemahaman atas fakta yang hanyalah dasar bagi berpikir Pemahaman atas makna fakta
2. Bahasa dan Makna dalam Komunikasi Persuasif Konsep Arti atau Makna Pesan merupakan hasil dari usaha manusia didalam menyandikan gagasan – gagasannya. Arti atau makna tidak ada di dalam pesan. Arti bukanlah sesuatu yang didapatkan. Arti ada di dalam diri orang, dan merupakan respon yang tidak tampak. Kita memperoleh “arti” dari pengalaman kita. 3 prinsip hipotesis berperantara (mediation hypotesis) mengemukakan bahwa kita cenderung memisahkan (a) respon yang tidak menuntut banyak usaha atau tenaga, (b) respon yang tidak menghambat respon yg kita buat untuk stimulus distal pada permulaannya, dan (c) respon yg dapat membedakan stimulus tersebut dari stimulus lainnya.
2. Dimensi – dimensi Arti Arti Denotatif Arti Struktural Arti Kontekstual Arti Konotatif
Arti Denotatif Arti Struktural Arti denotatif menyatakan suatu hubungan, yang memerlukan hadirnya baik tanda kata maupun bendanya. Jadi arti denotatif dapat ditunjukkan dengan mengacu pada objek yang dimaksudkan. Kawasan arti denotatif adalah realitas fisik. Arti Struktural Arti struktural dapat diperoleh ketika suatu tanda (simbol kata) membantu kita untuk meramalkan tanda – tanda lain atau bilamana urutan dari dua tanda kata menceritakan sesuatu mengenai hubungannya yang tidak diperoleh dari masing – masing kata itu sendiri. Arti struktural adalah suatu hubungan antara tanda dengan tanda.
Arti Kontekstual Arti Konotatif Adapun arti kontekstual bersifat “cangkokan” dan melalui arti ini kita akan memperoleh kejelasan tentang istilah – istilah tertentu yang sebenarnya belum kita ketahui artinya. Arti Konotatif Sementara itu, arti konotatif merupakan hubungan antara suatu tanda dengan suatu objek,dimana Hal itu melibatkan lebih dari sekadar perlibatan orang – orang pada arti yang lain. Arti konotatif dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara tanda, objek dan orang. Arti konotatif merupakan arti yang paling erat hubungannya dengan pengalaman pribadi.
3. Bahasa dan Berpikir Whorf (1956) menjelaskan bahwa bahasa merupakan alat primer budaya. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan mempengaruhi pengalaman kita, dan evoulusi bahasa mencerminkan perubahan penting dalam cara berekspresi Menurut Rakhmat (1986), bahasa dapat didefinisikan berdasarkan dua cara, yaitu : (1) secara fungsional dan (2) secara formal Penggunaan bahasa yang tidak tepat dapat mengganggu proses berpikir seseorang. Beberapa diantaranya yg dapat langsung mengganggu komunikasi antra lain : bahasa abstrak, inferensi, dikotomi, eufemisme, dan bahasa ekuivokal
3. Isi Pesan Persuasif Tiga Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif isi pesan persuasi berusaha untuk mengkondisikan, menguatkan atau membuat pengubahan tanggapan sasaran. Oleh karena itu terdapat 3 tujuan pesan kom persuasif, yaitu : Membentuk tanggapan Memperkuat tanggapan Mengubah tanggapan
Membentuk Tanggapan Dalam proses pembentukan sikap, dan tanggapan, persuader harus mampu mempertalikan antara gagasan atau produk baru dengan nilai – nilai yang telah melekat di dalam sistem masyarakat atau sasaran. Jadi persuader harus menyadari bahwa pembentukan adalah proses pertalian ide – ide baru dengan nilai – nilai yang mapan bagi sasaran persuasi, dan hasil – hasilnya berupa perubahan peilaku 2. Penguatan Tanggapan Maksudnya adalah terdapatnya kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk, gagasan atau isu. Menurut Fotheringham (1966), maksud dari penguatan tanggapan disini adalah kontinuitas dimana sasaran persuasi melakukan apa yang telah mereka lakukan. 3. Pengubahan Tanggapan Maksudnya adalah pengubahan tanggapan sasaran persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk, konsep atau gagasan.
B. Menggayakan Pesan Komunikasi Persuasif Dalam komunikasi persuasif, menggayakan pesan merupakan aspek yang penting karena dapat “membungkus” pesan menjadi lebih menarik dan enak di “konsumsi”. Seorang persuader harus memiliki gaya perolehan perhatian yang mengesankan, yang dapat diperoleh dengan cara penggunaan bahasa yang jelas, luas dan tepat. Bahasa yang efektif mengandung 3 unsur, yaitu kejelasan, kelugasan dan ketepatan. Agar komunikasi persuasif berfungsi dengan baik dan efktif, maka dalam penyampaian pesan – pesan persuasi harus disertai dengan gaya yang mengesankan, menawan dan tidak membosankan. Untuk itu ada 7 tekhnik yang bisa digunakan, yaitu omisi, inversi, suspensi, antitetis, repetisi, paralelisme dan aliterasi
C. Dayaguna Pesan Persuasif Fungsi dari dayaguna adalah : sebagai isyarat yg disampaikan, sebagai bentuk struktural, sebagai pengaruh sosial, sebagai penafsiran, sebagai refleksi diri dan sebagai kebersamaan
Pesan Sebagai Isyarat yang Di Sampaikan Maksudnya adalah pesan merupakan suatu fenomena yg berjalan pada route perputarannya pada suatu saluran yang menghubungkan dua sumber/penerima atau lebih (Fisher, 1986) b. Pesan Sebagai Bentuk Struktural Maksudnya adalah bahwa pesan dikaji pada saat disampaikan (disandi). c. Pesan Sebagai Pengaruh Sosial Maksudnya adalah bahwa pesan itu merupakan suatu bentuk yg disandi, yang didalamnya secara tersirat terdapat pengaruh sosial
d. Pesan Sebagai Refleksi Diri Maksudnya adalah bahwa pesan itu mencerminkan kejadian internal individu, yakni perilaku dalam bentuk tertentu. e. Pesan Sebagai Penafsiran Maksudnya adalah bahwa pesan itu merupakan “peristiwa simbolis yang menyatakan suatu penafsiran tentang kejadian fisik”, baik oleh sumber maupun oleh penerima. f. Pesan Sebagai Kebersamaan Maksudnya adalah bahwa pesan yg dikimunikasikan merupakan “suatu sistem pemasangan yg mehubungkan antara sumber dan penerimanya”