Ritual Pada Tradisi “HOMBO BATU” Nias Kelompok 8 Epafroditus Sanjaya A. (172010101058) Melson Prasetyo T. Harefa (171510701061) Jelvina Sicilia (161610101120) Febriani Chaniago (171510701059) Anta
DESKRIPSI Suku Nias mendiami Pulau Nias yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera. Bersama dengan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Daerah ini sekarang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Penduduk asli pulau itu menamakan diri mereka Ono Niha, artinya "anak manusia", dan menyebut pulau mereka Tano Niha, artinya "tanah manusia". Populasi suku bangsa ini diperkirakan berjumlah sekitar 480.000 jiwa.
TRADISI LOMPAT BATU Fahombo, Hombo Batu atau dalam bahasa Indonesia "Lompat Batu" adalah olah raga tradisional Suku Nias. Olah raga yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini banyak dilakukan di Pulau Nias dan menjadi objek wisata tradisional. Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar 90 cm, dan panjang 60 cm.
Hombo batu Pada Masa Lampau Pada masa lampau, pemuda Nias akan mencoba untuk melompati batu setinggi lebih dari 2 meter, dan jika mereka berhasil mereka akan menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan menikah. Sejak usia 10 tahun, anak lelaki di Pulau Nias akan bersiap untuk melakukan giliran "fahombo" mereka. Sebagai ritual, fahombo dianggap sangat serius dalam adat Nias. Anak lelaki akan melompati batu tersebut untuk mendapat status kedewasaan mereka, menandakan bahwa mereka telah siap bertempur dan memikul tanggung jawab laki-laki dewasa. Pelompat tidak hanya harus melompati tumpukan batu tersebut, tetapi ia juga harus memiliki teknik untuk mendarat, karena jika dia mendarat dengan posisi yang salah, dapat menyebabkan cedera otot atau patah tulang. Pada masa lampau, di atas papan batu bahkan ditutupi dengan paku dan bambu runcing, yang menunjukkan betapa seriusnya ritual ini di mata Suku Nias.
Fahombo Pada Masa Sekarang Seiring berkembangnya jaman tradisi ini turut berubah fungsinya, karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang lagi maka tradisi lompat batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk ritual dan juga sebagai simbol budaya orang Nias..
Ritual dalam Hombo Batu Sebelum memulai fahombo, biasanya ada ritual yang disebut famokai (pembuka). Famokai dilakukan oleh seseorang yang berlari menuju hombo batu dan berhenti tepat di tarahösö tanpa melompati hombo batu tersebut. Ritual ini dimaksudkan sebagai tatakrama bahwa fahombo tidak dilakukan sembarangan saja, sekaligus juga sebagai restu dan pembuka jalan agar atraksi fahombo berjalan lancar.
Kesimpulan Ritual Fahombo Batu suku Nias disebut “famokai” yang berarti “membuka”, yang dimaksudkan sebagai ritual pembukaan bagi kesatria Nias untuk melompati Batu. Hombo Batu merupakan ritual kuno suku Nias sebagai tanda bahwa seorang pemuda Nias telah beranjak dewasa Hombo Batu hanya dilakukan oleh pemuda kesatria Nias yang siap berperang
THANK YOU YA’AHOWU