ASESMEN ALTERNATIF GALIH ISTININGSIH PGSD UMM
RANAH KOGNITIF Knowledge : kemampuan mengingat kembali materi yang baru dipelajari (recall). Contoh : mengulang kembali, mendefinisi Comprehension : kemampuan untuk menangkap makna materi belajar. Contoh : mengilustrasikan, menggambarkan Application : kemampuan memanfaatkan materi belajar dalam situasi yang baru/konkrit. Contoh : menggunakan, mempraktekkan Analysis : kemampuan untuk memilah/membagi materi ke dalam komponen-komponen sehingga struktur organisasinya dapat dipahami. Contoh : membandingkan, mendeteksi Synthesis : kemampuan untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Contoh : memformulasikan, memprediksi Evaluation : kemampuan mempertimbangkan aspek nilai (value) dalam materi belajar. Contoh: mempertimbangkan, memutuskan
RANAH AFEKTIF Receiving : merujuk kepada kepekaan siswa terhadap stimulus, kemauan untuk menerima. Contoh: memperhatikan, menerima Responding : merujuk kepada perhatian aktif siswa terhadap stimulus, kemauan untuk merespon atau memberi perhatian. Contoh: menikmati, memberi kontribusi, kerjasama Valuing : merujuk kepada keyakinan dan sikap, komitmen. Contoh: menghormati, mempertimbangkan Organization : merujuk kepada internalisasi nilai dan keyakinan yang melibatkan konseptualisasi nilai dan organisasi sistem nilai. Contoh : mengklarifikasi, menguji Characterization : merujuk kepada internalisasi dan perilaku yang merefleksikan seperangkat nilai dan karakteristik filosofi kehidupan (penjatidirian). Contoh : menyimpulkan, menetapkan
RANAH PSIKOMOTOR Reflex movements : refleks yang melibatkan satu segmen otot dan memungkinkan keterlibatan lebih dari satu segmen otot Fundamental movements : keterampilan gerak yang berhubungan dengan berjalan, berlari, melompat, menekan Perceptual abilities : ditujukan kepada keterampilan yang berhubungan dengan koordinasi pergerakan tubuh, visual, auditori Physical abilities : berkenaan dengan daya tahan, fleksibilitas, ketangkasan, kekuatan, kecepatan Skilled movements : merujuk kepada ketangkasan permainan, olahraga Nondiscursive communication : merujuk kepada ekspresi gerakan yang disesuaikan dengan postur, ekspresi wajah, gerakan-gerakan kreatif (nondiscursive = tidak menyimpang)
Secara garis besar evaluasi/penilaian dapat dibagi dua yaitu: Penilaian Formatif, memantau sejauhmana proses pendidikan telah berjalan sebagaimana yang direncanakan Penilaian Sumatif, untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit berikutnya
Asesmen Alternatif secara sederhana dapat diartikan suatu penilaian yang tidak hanya mengukur hasil belajar, tetapi secara lengkap memberikan informasi yang lebih jelas tentang proses pembelajaran. Asesmen Alternatif dianggap sebagai upaya untuk mengintegrasikan kegiatan pengukuran hasil belajar dengan keseluruhan proses pembelajaran, bahkan asesmen itu sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran
Fuchs ( Zainul, 2001:10) menunjukkan adanya 7 (tujuh) kriteria agar asesmen dapat membantu guru dalam membuat keputusan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran secara tepat, yaitu asesmen dapat :
7 kriteria asesmen Mengukur hasil belajar yang penting Menyentuh ketiga bentuk keputusan baik penempatan, formatif, maupun diagnostic Memberikan deskripsi yg jelas ttg kinerja peserta didik yg secara langsung berhubungan dgn kegiatan pembelajaran Sesuai dgn model pembelajaran yg dilakukan Mudah dilaksanakan, diskor & diinterpretasikan Memberi gambaran yg jelas ttg tujuan pembelajaran Menghasilkan informasi yg akurat dan bermakna
ASESMEN ALTERNATIF TERDIRI DARI: ASESMEN KINERJA ASESMEN RUBRIC (KRITERIA) ASESMEN PORTOFOLIO
Asesmen Kinerja Asesmen kinerja adalah asesmen yang mengharuskan peserta didik mempertunjukkan “tugas kinerja”, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang sudah tersedia. Tugas-tugas kinerja ini dapat berupa : Tes Pilihan Ganda yang diperluas, yaitu bentuk tes objektif yang tidak hanya memilih jawaban yang benar tetapi juga menuntut peserta didik berpikir tentang alas an memilih jawaban tersebut. Tes Perbuatan Tugas Kelompok Tugas Individual/Mandiri Wawancara Observasi/Pengamatan Proyek Portofolio
Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam menyusun tugas adalah : Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah mengerjakan atau menyelesaikan tugas. Identifikasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meliputi : Jenis pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dapat dilatih dan dicapai oleh peserta didik Pengetahuan dan keterampilan bernilai tinggi untuk dipelajari Penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut memang terdapat dalam kehidupan nyata di masyarakat
Merancang tugas-tugas untuk asesmen kinerja yang memungkinkan peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berpikir dan keterampilan. Tugas-tugas tersebut harus dapat diselesaikan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan serta sepadan dengan tingkat perkembangan peserta didik Menetapkan Kriteria keberhasilan yang akan dijadikan tolak ukur penilaian
Tugas-tugas (tasks) untuk asesmen kinerja hendaknya: Tugas-tugas merupakan hal yang sangat biasa dalam proses pembelajaran, jadi bukan hal yang baru Tugas mengacu pada kehidupan nyata di masyarakat Semua tugas harus diberikan kepada peserta didik secara adil Tugas harus menjadi sebuah tantangan dan dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, karena bentuk tugas yang sangat sederhana (biasa saja) mudah menimbulkan kebosanan
Rubrik (Kriteria Penilaian) Untuk menjamin reliabilitas, keadilan dan kebenaran penilaian, dikembangkan suatu kriteria atau rubrik yang digunakan sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik. Dengan demikian rubrik dapat membantu guru untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan. Dengan mengkomunikasikan rubrik kepada peserta didik atau menyusunnya secara bersama-sama antara guru dan peserta didik, diharapkan peserta didik secara jelas memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja peserta didik. Kedua pihak (guru dan siswa) akan mempunyai kriteria bersama yang jelas bahkan rubrik diharapkan pula dapat menjadi pendorong atau motivator bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Asesmen Portofolio Karakteristik asesmen portofolio adalah : Asesmen portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan peserta dalam jangka waktu tertentu. Tiga prinsip utama dalam asesmen portofolio adalah collect, select dan reflec. Karakteristik asesmen portofolio adalah : Asesmen ini menuntut ditunjukkannya hasil kerjasama antara guru dengan peserta didik Asesmen ini mengumpulkan hasil karya peserta didik dari waktu ke waktu Kriteria penilaian hasil karya harus jelas baik bagi guru maupun peserta didik dan diterapkan secara konsisten
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun rubric adalah : Setiap butir kriteria pada skala harus didefinisikan dengan jelas. Semakin banyak skala yang digunakan semakin banyak pula pekerjaan mendefinisikan butir kinerja yang harus dilakukan. Skala untuk rubrik dapat secara deskripsi seperti: sempurna, sangat baik, baik, kurang, tidak baik. Atau dapat dinyatakan dengan angka misalnya 5, 4, 3, 2 dan 1. Semakin panjang skala yang digunakan akan semakin sukar tercapainya kesepakatan antar penilaian Skala yang pendek juga berakibat sulitnya mengidentifikasi perbedaan yang kecil antar kinerja atau hasil kinerja Perlu ditentukan jarak antar skala sama atau akan diberikan pembobotan
TAHAPAN PORTOFOLIO Menentukan tujuan portofolio Menentukan isi portofolio Kriteria Penilaian Format Penilaian Pengamatan dan Penilaian Koleksi Seleksi Refleksi Pertemuan Sumber dan Pengorganisasian Koneksi
Perbedaan Tes dan Portofolio Menilai peserta didik berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas Menilai hanya guru berdasarkan masukan yang terbatas Menilai semua peserta didik dengan menggunakan satu kriteria Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerjasama antara guru, peserta didik dan orang tua) Penilaian baru oleh peserta didik bukan merupakan suatu tujuan Tes hanya menitik beratkan pada penilaian hasil belajar saja Terpisah antara kegiatan pembelajaran, tes dan pengajaran Menilai peserta didik berdasarkan keseluruhan tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai Peserta didik turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran Menilai setiap peserta didik berdasarkan pencapaian masing – masing dengan mempertimbangkan faktor perbedaan individual Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif Peserta didik menilai dirinya sendiri menjadi suatu tujuan Yang mendapat perhatian dalam penilaian meliputi kemajuan, usaha dan pencapaian Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran Robert J. Tierney, Mark A. Carter, and Laura E. Desai