KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penggolongan Biaya/Macam-Macam biaya
Advertisements

Akuntansi Biaya Ch 1.
BIAYA Adalah pengorbanan sumber-sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang ,yang telah terjadi atau yg mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Chapter 2: Cost Concepts & Cost Flows
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA
Konsep biaya Arus biaya Chapter 2. Konsep dasar biaya Cost adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan.
6. Analisis Keuangan: Struktur Biaya
AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI
Perusahaan Manufaktur
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Materi Perkuliahan.
Pertemuan 4 BIAYA BAHAN DAN TENAGA KERJA SERTA PENGENDALIANNYA
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
Akuntansi Biaya Ch 1.
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
AKUNTANSI BIAYA.
Ch # 6 Harga Pokok Pesanan.
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
7 Manajemen Keuangan Agribisnis: KLASIFIKASI BIAYA MODUL
Akumulasi Biaya Bab 4.
Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya
Bhn ke-7 Manajemen Keuangan Semester V
Akumulasi Biaya Bab 4.
Konsep dan Perilaku Biaya
Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai Sistem Informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan.
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
LAPORAN LABA-RUGI HOTEL
Cost Accounting KONSEP AKUNTANSI BIAYA & pengertian biaya MATERI - 1
Akumulasi Biaya Bab 4.
Akuntansi Untuk Perusahaan manufaktur
Akuntansi Biaya & Pengertian Biaya
AKUNTANSI BIAYA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Siklus Akuntansi Biaya Sederhana
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
ANALISIS & ESTIMASI BIAYA
SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
Materi – 2 Konsep Biaya Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Abdullah Idris, SE.,MM Program Studi Manajemen Bisnis S1.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Perusahaan Manufaktur bahan 8 manajemen keuangan semester V ( lima )
Sistem penentuan kos pesanan
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
ANGGARAN LABA RUGI.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
ANGGARAN INDUK.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
Metode Harga Pokok Pesanan
Perusahaan Manufaktur
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
Bhn ke-7 Manajemen Keuangan Semester V
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan Manufaktur
BAB 1. PENGERTIAN BIAYA DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA.
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
Transcript presentasi:

KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016 Pert 2 KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016

Pengertian Biaya dan Kos Cost adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Biaya adalah cost barang atau jasa yang telah memberikan manfaat yang digunakan untuk memperoleh pendapatan.

KLASIFIKASI BIAYA Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan pada nilai-nilai berikut ini: Hubungan biaya dengan produk Hubungan biaya dengan volume kegiatan Elemen biaya produksi Fungsi pokok perusahaan Hubungan biaya dengan proses pokok manajerial

Berdasarkan hubungan biaya dengan produk 1. Biaya langsung Biaya yang dapat ditelusuri ke produk 2. Biaya tidak langsung Biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk

Berdasarkan hubungan biaya dengan volume kegiatan 1. Biaya variabel Biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan produksi/penjualan. 2. Biaya tetap Biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh volume kegiatan dalam kisaran volume tertentu. 3. Biaya campuran Biaya yang jumlahnya terpengaruh oleh volume kegiatan perusahaan tetapi tidak secara proporsional.

Berdasarkan elemen biaya produksi 1. Biaya bahan baku Besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi. 2. Biaya tenaga kerja langsung Besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses produksi. 3. Biaya overhead pabrik Biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Berdasarkan fungsi pokok perusahaan 1. Biaya produksi (Bahan baku, TK langsung dan Overhead) 2. Biaya administrasi dan umum Biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan, dan mengendalikan perusahaan untuk memproduksi produk. 3. Biaya pemasaran Biaya yang terjadi untuk memasarkan produk dan jasa.

Harga Pokok Produksi Biaya produksi : Biaya bahan baku + biaya TK langsung + biaya overhead pabrik Biaya pembelian bahan baku : pembelian bersih bahan baku + biaya angkut pembelian bahan baku Pembelian bersih bahan baku : pembelian – potongan pembelian – retur pembelian Biaya produksi barang yang diproses : barang dalam proses awal – biaya produksi Harga pokok produksi : barang dalam proses awal + biaya produksi – barang dalam proses akhir

Laba Rugi Barang tersedia dijual : barang jadi awal + harga pokok produksi Harga pokok penjualan : P. Barang jadi awal + harga pokok produksi – P. Barang jadi akhir Laba kotor : penjualan – harga pokok penjualan Biaya operasi : biaya admin & umum + biaya pemasaran Laba bersih sebelum pajak : laba kotor – biaya operasi

Transaksi Keterangan a. Dibeli 10 batang kayu @Rp. 100.000 Pengeluaran Rp. 1.000.000 untuk memperoleh 10 batang kayu = kos persediaan b. 2 batang kayu dijual seharga Rp. 300.000 Penerimaan Rp. 300.000 = Pendapatan Pengeluaran Rp. 200.000 = Harga Pokok Penjualan c. 3 batang kayu digunakan untuk membuat almari Pengeluaran Rp. 300.000 = Biaya Bahan Baku d. 1 batang kayu rusak dan tidak dapat digunakan Pengeluaran Rp. 100.000 = Rugi e. 4 batang kayu belum digunakan dan disimpan di gudang Pengeluaran Rp. 400.000 = Kos Persediaan

Kategori Biaya Produk Kategori Biaya Keterangan Kursi Biaya Langsung Bahan Baku Kayu - Upah Tenaga Kerja Produksi Biaya Tidak Langsung Sewa Peralatan Pabrik - Gaji Manajer Produksi

Contoh Soal Bahan Baku berupa kayu yang akan digunakan untuk membuat almari dalam sebulan tercatat sebesar Rp. 5.000.000, Bahan penolong berupa paku dan cat yang digunakan untuk membuat almari sebesar Rp. 500.000 Upah buruh pembuat model almari dalam sebulan sebesar Rp. 3.000.000, gaji mandor yang mengawasi kegiatan produksi sebesar Rp. 1.500.000, gaji pegawai bagian administrasi dan pemasaran masing-masing sebesar Rp. 1.000.000 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan yang sudah dibayar sebesar Rp. 500.000 Pemakaian listrik sebesar Rp. 400.000 Jumlah Depresiasi aset tetap adalah Rp. 300.000 Diminta: Hitunglah Biaya Produksi.

Diketahui: Barang dalam proses awal Rp.6.000.000 Bahan baku awal Rp.2.000.000 Bahan baku dalam proses akhir Rp.2.500.000 Barang dalam proses akhir Rp.3.000.000 Biaya bahan baku Rp.11.800.000 dibuktikan Biaya tenaga kerja langsung Rp.7.000.000 Biaya overhead pabrik Rp.5.000.000 Pembelian bahan baku Rp.12.000.000 Penjualan Rp.40.000.000 Retur pembelian Rp.500.000 Persediaan awal barang jadi Rp.5.000.000 Persediaan akhir barang jadi Rp.2.000.000 Biaya angkut pembelian Rp.800.000 Biaya pemasaran Rp.3.000.000 Biaya administrasi dan umum Rp.4.000.000 Diminta Hitunglah laporan harga pokok produksi Hitunglah laporan laba/rugi

TERIMA KASIH Tugas Hal. 62 Soal : 2-24 dan 2-25 Buku 1: Charles T TERIMA KASIH Tugas Hal. 62 Soal : 2-24 dan 2-25 Buku 1: Charles T. Horngren