REKAYASA WEB Development Process Web Rapid Application Development (Web RAD) Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) Modified Waterfall Model (Variasi Rekayasa Web variasi Model Air Terjun)
Web Rapid Application Development(Web RAD) Adalah proses pembuatan situs web dimana designer tidak memerlukan banyak diskusi dengan pihak klien sehubungan dengan desain situs web yang ditampilkan. Metode ini dapat mempercepat proses pembuatan web, tapi mengakibatkan banyak kekurangan yang terjadi. Metode ini tidak disarankan untuk pembuatan web berskala besar.
Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) Adalah proses pembuatan situs web secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji coba sistem, penempatan situs web dan pemeliharaan. Metode ini cocok untuk pembuatan situs web berskala besar.
Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) Penentuan Masalah ; Pada tahap ini dilakukan diskusi antara pihak pengembang dan klien mengenai apa tujuan pembuatan situs web bagi klien dan apa saja keuntungan yang diperoleh klien dari pembuatan situs web tersebut. Analisa Kebutuhan ; pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan dan spesifikasi lengkap tentang isi, jenis skrip yang digunakan, menentukan web statis atau dinamis, penggunaan multimedia dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Pada tahap ini harus menerangkan sejelas-jelasnya terhadap situs web yang akan dibangun. Perancangan ; pada tahap ini kelompok web desainer dan kelompok web programmer berkolaborasi dalam menentukan rancangan situs web sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Kelompok web desainer membuat rancangan tampilan visual sedangkan web programer menentukan rancangan program yang dibutuhkan dalam pembuatan fasilitas-fasilitas yang ada pada situs web.
Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) Implementasi ; pada tahap ini dilakukan proses implementasi terhadap seluruh situs web sesuai dengan tugas masing- masing kelompok. Pada tahap ini dilakukan proses uji coba masing-masing unit, sehingga dapat diketahui bagian mana yang masih harus diperbaiki. Integrasi ; adalah tahapan yang dilakukan penggabungan dari semua komponen penyusun situs web, sehingga menjadi situs web yang solid dan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Uji coba system ; pada tahap ini dilakukan proses uji coba terhadap system yang dibangun termasuk di dalamnya sistem navigasi, fasilitas situs web seperti buku tamu, counter, login pengguna dan fasilitas lainnya diuji kinerjanya, sehingga dapat diketahui bagian-bagian mana yang belum berfungsi dengan baik.
Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) Penempatan dan pemeliharaan situs web ; pada tahap ini situs web siap untuk dipublikasikan di internet. Pada proses ini selain pemeliharaan hosting yang baik juga perlu diperhitungkan pemeliharaan situs web tersebut. Seperti isinya perlu diganti atau diperbaiki yang pada dasarnya adalah menjadi tugas web administrator.
Modified Waterfall Model (Variasi Rekayasa Web variasi Model Air Terjun) Pada dasarnya metode ini adalah penyempurnaan dari metode air terjun (waterfall model). Hal ini disebabkan karena adanya kelemahan yang sangat mendasar dari waterfall model. Yaitu pada tahap penentuan masalah dan analisa kebutuhan menjadi tulang punggung keberhasilan proyek pembuatan situs web.
Test 1.Sebutkan penempatan situs web pada Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)? 2. Sebutkan tahapan integrasi pada Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)? 3.Sebutkan tahapan penentuan masalah pada Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)? 4.Rekayasa web development manakah yg sesuai untuk skala besar? 5.Paparkan uji coba sistem pada Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)?
TEST 1.Sebutkan pengertian dari Web Rapid Application Development (Web RAD)? 2.Sebutkan pengertian dari Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)? 3.Sebutkan pengertian dari Modified Waterfall Model (Variasi Rekayasa Web variasi Model Air Terjun)? 4.Sebutkan perbedaan antara Web Rapid Application Development (Web RAD) dan Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun)? 5.Sebutkan perbedaan antara Waterfall Model (Model Rekayasa Web Air Terjun) dan Modified Waterfall Model (Variasi Rekayasa Web variasi Model Air Terjun)?
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN APLIKASI BERBASIS WEB Pengujian terhadap aplikasi berbasis WEB perlu dilakukan sebelum aplikasi tersebut digunakan. Pengujian merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam jaminan kualitas aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan beberapa kesalahan yang disebabkan oleh proses perancangan maupun proses implementasi yang belum benar. Biasanya sebuah pengujian dilakukan oleh sekelompok tim yang sudah teroganisir. Dalam pengujian aplikasi berbasis WEB ini tim tersebut akan menyusun beberapa langkah.
Terdapat 10 langkah dalam pengujian aplikasi berbasis WEB diantaranya adalah :
1. Menentukan Sasaran Pengujian (Objective) Sebelum melakukan sebuah pengujian kita harus menentukan beberapa sasaran pengujian, agar pengujian yang akan dilakukan terarah. Sehingga seorang penguji dapat menentukan beberapa prioritas pengujian dalam sebuah pengujian aplikasi.
2. Menentukan Proses dan Pelaporan Pengujian Dengan menentukan proses pengujian dan susunan pelaporan pengujian, maka setiap anggota dalam sebuah tim penguji akan mengerti aliran dari sebuah proses pengujian
3. Memantau Hasil Pengujian (Tracking Results) Ketika kita sudah memulai sebuah proses pengujian aplikasi, kita akan menemukan beberapa error, bug, defect, dan sebagainya. Sehingga tim penguji membutuhkan cara untuk menyimpan, mengorganisir dan mendistribusikan informasi tersebut kepada semua anggota tim penguji. Tim juga akan membutuhkan cara untuk menjaga agar tim tetap mendapat informasi status dari sebuah proses pengujian. Oleh karena itu, dalam sebuah pengujian dibutuhkan pemantauan hasil (tracking results).
4. Menentukan Area Pengujian (Environment Test) Menentukan area pengujian disini diartikan sebagai pembagian wilayah kerja dari sebuah tim, misalkan sebuah tim penguji dibagi menjadi tiga area pengujian yaituWEB server, database server, dan application server.
5. Pengujian Kegunaan Aplikasi (Usability Testing) Dalam tahap usability test ini kita akan mencoba meneliti tiga aspek yang berkaitan dengan user’s experience diantaranya adalah : 1.Apakah WEB application tersebut memiliki desain antarmuka yang konsisten? 2.Seberapa mudahkah navigasi dari WEB application tersebut? 3.Apakah feed back yang diberikan WEB application tersebut sesuai dengan keinginan pengguna?
6. Pengujian Unit (Unit Testing) Unit testing ini merupakan pengujian yang hanya fokus pada beberapa bagian kecil dari fungsionalitas WEB application. Misalnya menguji kebenaran dari penyimpanan data setelah pengguna menekan tombol “submit”.
7. Pengujian Kode HTML Pengujian kode HTML ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi tersebut dapat dijalankan pada bermacam-macam browser, resolusi layar dan OS yang berbeda. Note:Pengujian ini dapat dilakukan melalui http://validator.w3.org.
8. Load Testing Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa lamakah sebuah halaman WEB application di-load ke dalam browser milik pengguna. Pada umumnya, sebuah halaman dapat di-load kurang dari 15 detik.
9. User Acceptance Testing Dengan melakukan pengujian ini, tim akan mengetahui apakah WEB application tersebut sudah memiliki fungsi yang sesuai dengan keinginan pengguna atau belum.
10. Pengujian Keamanan (Security Testing) Tahap ini merupakan tahap akhir yang penting untuk mengetahui apakah WEB application tersebut sudah memiliki sistem keamanan yang baik atau belum. Kita juga harus menguji apakah WEB application tersebut aman terhadap serangan dari dalam maupun luar sistem.
Test Paparkan pengertianmu ttg 10 langkah pengujian aplikasi berbasis web: 1. Menentukan Sasaran Pengujian (Objective) 2. Menentukan Proses dan Pelaporan Pengujian 3. Memantau Hasil Pengujian (Tracking Results) 4. Menentukan Area Pengujian (Environment Test) 5. Pengujian Kegunaan Aplikasi (Usability Testing) 6. Pengujian Unit (Unit Testing) 7. Pengujian Kode HTML 8. Load Testing 9. User Acceptance Testing 10. Pengujian Keamanan (Security Testing)
Design modeling RW: Desain antarmuka ( Interface ), memeriksa kumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap analisis, kemudian buat sketsa antarmuka, memetakan obyektif user ke dalam antarmuka yang spesifik. Desain estetika, merancang tampilan halaman dengan kombinasi warna, teks, dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web.
Design modeling RW: Desain isi ( content ), merancang konten dari aplikasi web itu sendiri. Desain tersebut dirancang berdasarkan kebutuhan informasi yang telah di identifikasi pada tahap analisis. Sedangkan desain basis data yang dilakukan yaitu : desain model konseptual, desain model logic, dan desain model fisik.
Design modeling RW: Desain navigasi, hanya dilakukan ketika aplikasi web itu memiliki aturan-aturan atau hak otorisasi buat user sesuai dengan alur kerja system. Desain arsitektur,berkaitan erat dengan tujuan dari pengembangan situs, content yang disediakan dan user yang mengunjungi web
Construction (kontruksi) Implementasi ( coding ) Implementasi dilakukan dengan mengaplikasikan halaman web dalam bentuk HTML berdasarkan hasil perancangan isi Pengujian ( testing ) Dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan seperti kesalahan pada skrip atau form, navigasi ataupun tampilan, maupun bagian lainnya.
Delivery & Feedback Serah terima dan respon dilakukan dengan cara menyebarkan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk questionnare kepada user berupa respon untuk mendapatkan penilaian dari setiap kriteria sebagai hasil evaluasi bagi pengembang. Kriteria yang dilakukan biasanya usability, functionality, serta reliability.
Test 1. Paparkan pengertianmu tentang desain estetika didalam rekayasa web? 2. Paparkan pengertianmu tentang desain arsitektur didalam rekayasa web? 3. Paparkan pengertianmu tentang implementasi ( coding ) didalam rekayasa web? 4. Paparkan pengertianmu tentang pengujian ( testing ) didalam rekayasa web? 5. Paparkan pengertianmu tentang delivery & feedback didalam rekayasa web?