Selamat Sore
Normal & Abnormal dalam Psikologi Mata Kuliah : Psikologi Klinis
Perilaku apa yang normal? Perilaku apa yang tidak normal ?
Normal = Sehat Mental Kondisi mental yang tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam keluarga, kehidupan kerja/profesi, maupun sisi kehidupannya.
Mental Tidak Sehat Mental tidak sehat ialah orang yang secara potensial memiliki kemampuan tetapi tidak punya keinginan atau usaha untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal.
Ciri-ciri individu sehat mental (Killander) Kematangan Emosional Hidup bersama dan bekerja bersama orang lain Kemampuan Menerima Realitas Memiliki filsafat dan pandangan hidup
Beberapa istilah yang berkaitan dengan abnormal : Perilaku abnormal (inner personality atau outer behaviour ) Perilaku maladaptif (perilaku yang memiliki konsekuensi yang tidak diharapkan) Gangguan mental Gangguan emosional Psikopatologi Sakit Mental Gila (insanity)
Salah pengertian tentang gangguan kejiwaan Penampilan fisik ekstrim Perbuatan atau fikiran aneh Dikucilkan dan dijauhi
Tiga pengertian utama gangguan jiwa Ketidakmampuan menyesuaikan diri (maladaptif) Menyimpang secara statistik, violasi atas norma sosial Menyimpang dari standar kultural / sosial
PERILAKU NORMAL DAN ABNORMAL Menurut STERN (1964) NORMAL MELIPUTI 4 ASPEK : DAYA INTEGRASI KORDINASI FUNGSI EGO Ada Tidaknya Simptomp Kriteria Psikoanalisis Tingkat Kesadaran & Perkembangan Psikoseksual Determinan Sosio-kultural Normal & Tidak Normal Tergantung Penilaian Masyarakat
PERILAKU NORMAL DAN ABNORMAL Menurut Ulmann & Krasner (1980) Normal – Abnormal Bukan Dikotomi Berhubungan Dengan Masa Lalu & Masa Kini Menyoroti Tentang : Kompetensi, Tanggung Jawab Dan Komitmen Abnormalitas Dipandang Sebagai Tingkah Laku Menyimpang (Berbeda, Tidak Sesuai Aturan, Tidak Pantas, Mengganggu, Tidak Dapat Dimengerti) Yang Memerlukan Perhatian Profesional (Psikiater, Psikolog)
Bagaimana bisa muncul perilaku abnormal ?
PENYEBAB PERILAKU ABNORMAL Coleman (1984) Penyebabnya tidak tunggal, memiliki banyak penyebab Berkaitan dengan sesuatu sebelum gangguan itu muncul (faktor bawaan, predisposisi, kepekaan & kerapuhan) Predisposisi, kepekaan & kerapuhan adalah hasil interaksi faktor bawaan dengan faktor luar
COLEMAN (1984) Penyebab primer : kondisi yang harus ada sehingga suatu gangguan dapat muncul (meskipun belum tentu muncul) contoh : kecemasan sebagai penyebab primer suatu gangguan jiwa Penyebab predisposisi : kondisi sebelum munculnya suatu gangguan yang merintis kemungkinan munculnya suatu gangguan di masa datang contoh : sifat tertutup predisposisi gangguan perilaku selalu menghindar
penyebab yang mencetuskan : suatu peristiwa yang sebenarnya tidak terlalu parah namun seolah-olah penyebab timbulnya perilaku abnormal contoh : sudah lama frustrasi tapi dipendam, terjadi suatu peristiwa yang mengecewakan mengalami disorientasi penyebab yang menguatkan : suatu kondisi atau peristiwa yang menguatkan suatu keadaan atau kecenderungan contoh : sudah lama menaruh kecewa, mendapat informasi yang mengecewakan menjadi paranoid
COLEMAN (1984) Self regulating system : sesuatu yang tadinya merupakan akibat dari suatu pola penyebab, menjadi penyebab untuk sesuatu hal yang baru contoh : peristiwa menyakitkan di masa lalu sikap tertutup penyebab gangguan perilaku diatesis (predisposisi) munculnya perilaku abnormal dapat berupa aspek biologis, psikososial, sosiokultural
Penyebab Perilaku Abnormal COLEMAN (1984) PENYEBAB PRIMER PENYEBAB PREDISPOSISI PENYEBAB MENCETUSKAN PENYEBAB MENGUATKAN PERILAKU ABNORMAL
KLASIFIKASI PERILAKU ABNORMAL KLASIFIKASI PSIKOLOGIS : BERDASAR LETAK DOMINASI GANGGUAN FUNGSI-FUNGSI PSIKOLOGIS – KOGNITIF, AFEKTIF, KONATIF KLASIFIKASI FISIOLOGIS : BERDASAR KEYAKINAN PROSES MENTAL MEMILIKI DASAR FAALI/ FISIOLOGIS – FUNGSI SENSORIK, FUNGSI MOTORIK, SISTEM SYARAF, DLL KLASIFIKASI ETIOLOGIS : BERDASARKAN SEBAB-SEBAB GANGGUAN PERILAKU KLASIFIKASI SIMTOMATOLOGIS : BERDASARKAN GEJALA-GEJALA YANG DIALAMI
Contoh perilaku abnormal ???
PERILAKU ABNORMAL : GANGGUAN MENTAL Gangguan mental digolongkan menjadi 2 yaitu : Psikosa : gangguan mental berat, tak mampu mengontrol diri dapat membahayakan orang lain/ diri sendiri Neurosa : gangguan mental ringan, dialami kebanyakan orang, tidak menunjukkan gejala mencolok
BENTUK-BENTUK PSIKOSA/ PSIKOSIS Mania Depresif Gangguan mental yang ditandai dengan dialaminya 2 episode perasaan : gembira & sedih secara bergantian dalam waktu berturutan tanda : gembira berlebihan, pikiran cepat & meloncat-loncat, gelisah, terlihat gembira tiba-tiba sedih jenis-jenis : hipomania (ringan), mania akut, mania deliri (berat)
Gangguan mental yang ditandai dominasi perasaan sedih dan kehampaan Melankolia Gangguan mental yang ditandai dominasi perasaan sedih dan kehampaan tanda-tanda : depresi & ketakutan, jalan pikiran lambat gerakan lambat. pada taraf ringan ditandai depresi di pagi hari sehingga penderita sukar keluar dari tempat tidur, pada taraf berat dapat muncul waham (berdosa, menderita, miskin) dan kecenderungan bunuh diri.
Paranoia / paranoid Gangguan mental yang ditandai dengan perasaan curiga, sombong yang berlebihan. muncul waham kebesaran (keagungan, diri, agama merasa nabi, penemu dll) Penderita gangguan ini tidak akan sembuh tapi tidak akan sampai menjadi gila
Schizoprenia gangguan mental yang ditandai dengan kehidupan jiwa yang terpecah, tidak terdapat kordinasi yang selaras antara pikiran, perasaan & tindakan tanda : tidak ekspresif, tidak memperdulikan norma hukum, masyarakat, tidak memperdulikan logika umum, tindakannya tidak beralasan, apatis, malas, tidak peduli dengan kebersihan, moral dan agama
5. Psikosa involusi & psikosa prasenilis Gangguan mental yang muncul antara usia 45 -55 tahun (psikosa involusi) dan usia 55 – 60 tahun (psikosa prasenilis) memiliki tanda-tanda mirip dengan psikosa jenis lain
6. Psikosa senilis Gangguan mental yang diawal ditandai dengan depresi, timbul waham dosa, gejala melankolia, menurun daya ingat sampai hilangnya semua ingatan pada peristiwa paling akhir, namun ingatan masa kanak-kanak tampak jelas sehingga akhirnya orang tua kembali pada keadaan masa kanak-kanak
BENTUK-BENTUK NEUROSA/ NEUROSIS Nervositas gangguan mental yang ditandai dengan : penderita tidak tenang, tidak tahan lama dalam mengerjakan sesuatu, tidak dapat konsentrasi dalam bekerja/ belajar, banyak bergerak, mudah terkejut
neurastenia gangguan mental yang ditandai dengan : perasaan amat lelah yang tidak dapat dihilangkan dengan istirahat, sakit kepala, tidur terganggu, tidak ingin makan, panca indra lebih peka, mudah marah & tersinggung
h i s t e r i a Gangguan mental yang ditandai oleh kehilangan kesadaran, penderita berteriak, memukul, membuat aneka gerakan. Kesadarannya menurun tapi tidak hilang. Biasanya akibat reaksi dari suatu kejadian yang mengecewakan, menjumpai sesuatu yang tidak disukai, terkejut akibat peristiwa emosional
ciri khas penderita histeria : memiliki watak menonjolkan diri, egois dan cenderung egosentris sakit digunakan sebagai alat untuk menarik & mengikat perhatian orang disekitarnya
Klasifikasi Gangguan Mental Tahun 1992, American Psychiatric Association (APA) mengeluarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV (DSM-IV) revisi ke tiga. WHO menerbitkan International Classification Diagnostic of Mental Disorder (ICD-10) Indonesia menerbitkan Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa (PPDGJ III) Perhatikan buku halaman 82.
Uraikan gejala utama skizofrenia Apa perbedaan antara waham/delusi dan halusinasi Bagaimana cara menangani orang dengan masalah skizofrenia
APA ITU DISOSIATIF (3 POIN)
APA PENYEBAB GANGGUAN DISOSIATIF (5 POIN)
APA YANG MEMBUAT PARA AHLI BERBEDA PENDAPAT TENTANG GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF (5 POIN)