KOMBINASI DAN KOORDINASI ANTARA BERBAGAI RANAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 8 SELMA ARDIANY RAHMA LAILATUS SHOIMAH ERRIN TANIA FITRILITANIA NOLA REKTASIWI OKILA
Advertisements

KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
 Keseluruhan dari faktor – faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
PROBLEMATIKA HUKUM.
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM HANSISWANY KAMARGA.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
Created by : Rini Aprilia, M.Sc
MENGELOLA PERBEDAAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI
METODE DAN PENDEKATAN DALAM STUDI FILSAFAT POLITIK
HIPOTESIS Kuliah ke-5.
Perubahan dan Manajemen Konflik
Disiapkan oleh: AGUS MAULANA
Azaz – azaz Umum Pemerintahan Yang Baik
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
Perilaku Antar Kelompok dan MENGELOLA KONFLIK
ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
PERTEMUAN 10 Manajemen Konflik RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
MANAJEMEN KONFLIK PERTEMUAN 10.
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
GUGURNYA HAK MENUNTUT Sesi XII.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL
PENGARAHAN / KEPEMIMPINAN
PENGARAHAN / KEPEMIMPINAN
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL
PERILAKU KELOMPOK PERTEMUAN 6.
MOTIVASI UNIVERSITAS NAROTAMA DISUSUN OLEH :
ETIKA KERJA KARYAWAN purwati
SIFAT-SIFAT INOVASI DAN KECEPATAN ADOPSINYA
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Program sistematik seorang pemimpin untuk mengadakan perubahan yang direncanakan dalam suatu organisasi : 1. Analisa faktor-faktor penyebab perubahan.
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO
PERILAKU KELOMPOK Program Studi Sistem Informasi
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
HUBUNGAN INTERPERSONAL
PERTEMUAN 10 Manajemen Konflik RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL
HAK ASASI ANAK Minggu ke 13.
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
SITUASI PERGAULAN Dua orang atau lebih, baik yang terdiri dari orang-orang dewasa atau anak – anak atau orang dewasa dengan anak-anak akan menciptakan.
BAB 10 ORGANISASI MORALITAS DAN TANGGUNG JAWAB
Teori Komunikasi Kelompok
PERTEMUAN-VIII PERILAKU KELOMPOK
NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK Endah Setyowati, M.Si.
Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan
PEMIMPIN ADALAH : Seseorang yang memiliki kecakapan dan kelebihan dalam bidang tertentu sehingga dia mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk.
organization morality and responsibility
BAB III. PENDEKATAN EKONOMI TERHADAP HUKUM
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
HIPOTESIS Kuliah ke-5.
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
MEMBENTUK KEPRIBADIAN MELAUI INTERAKSI SOSIAL
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
Oleh: I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA.
Komunikasi Nonverbal Kelompok 3 : Alfa Rabby Della Rizka Ibnu S.
Indra Pahlawan,Sip.MSi (indra.pahlawan
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PROSES PEMBENTUKAN KESAN
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Heri Setiawan(11) Iin Alviana(13) Evan Putro A.W.(02)
Kuliah 8 Obligasi Terhadap Pihak Ketiga
KEADILAN DALAM BISNIS Berbagai paham dan teori mengenai keadilan :
KEKUASAAN DAN PENGARUH
Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
Pertemuan 9 :Conflict Management Disusun : Lies Sunarmintyastuti
komunikasi Interpersonal
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
Transcript presentasi:

KOMBINASI DAN KOORDINASI ANTARA BERBAGAI RANAH Anak-anak itu mebentuk suatu konsep tentang organisasi sosial bersamaan dengan konsep moralnya. Moralitas dan Konvensi merupakan konsep dan sistem perkembangan yang berbeda. Mengenai konsep persamaan, Berlin ( 1981 ) mengajukan suatu contoh yang tepat berkenaan dengan situasi yang mengkombinasikan persoalan yang bersifat moral dan organisasional. Contoh yang di ajukannya adalah kekuasaan yang dimiliki pemimpin suatu Orkestra.

Beberapa pihak menafsirkan jenis contoh-contoh seperti itu sebagai pertanda kekosongan konsep moral yang formal, seperti kesamaan, kerugian dan keadilan. Sebagai pencerminan kompleksitas kehidupan sosial Bahwa individu maupun kelompok memiliki lebih dari satu tujuan sosial, dan beberapa tujuan yang berbeda kadang-kadang bahkan saling bertentangan muncul dalam satu konteks situasi yang sama. Contoh tentang adanya keragaman dalam mengaplikasikan konsep moral itu mengandung tuduhan akan tiadanya atau kurangnya substansi moral. Dalam mempertimbangkan mana yang lebih penting di antara moral dan tujuan organisasi itu, orang kadang-kadang mendahulukan yang satu dari yang lainnya.

Persoalannya hanyalah bahwa manakala terjadi pertentangan atau konflik antara moral dengan tujuan organisasi, maka individu yang berada dalam situasi seperti itu kadang-kadang harus memutuskan untuk memberikan prioritas pada faktor-faktor organisasi. Ada suatu contoh mengenai cara mengkoordinasi berbagai pertimbangan masalah yang menyangkut kedudukan peranan pria dan wanita. Tiga modus hubungan antar ranah : 1. Ada tekanan perhatian terhadap salah satu ranah dengan menomorduakan ranah lain. 2. Ada pertentangan antara kedua ranah itu disertai sikap yang tidak konsisten serta tiadanya keputusan dan tidak di dapatkan kecocokan antara kedua ranah tersebut. 3. ada koordinasi antara kedua komponen, sehingga keduanya mendapatkan perhatian layak dalam pemecahan masalah yang bersangkutan.

Mengenai persoalan moral dan persoalan keorganisasian dapat di contohkan dari Berlin mengenai permainan Orkestra. Bahwa menerima organisasi suatu Orkestra dan otoritas pimpinanya ( Dirigen ) tampaknya tidak di dasarkan atas alasan moral, melainkan di dasarkan atas hasrat untuk mencapai maksud lain ( yaitu “ menghasilkan suara tertentu dengan cara tertentu “ ). Dalam hal ini telah di jelaskan bahwa pertimbangan moral sering mengatasi pertimbangan keorganisasian. Dalam kondisi seperti itu, keseimbangan antara komponen-komponen moral dengan keorganisasian di dapatkan perbedaan. Jadi, konsekuensinya adalah dari kondisi-kondisi tersebut dapat ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa hasil perilaku merupakan fungsi dari koordinasi berbagai tipe pertimbangan.