Om Swastyastu
SISTEM EKSKRESI Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya keluar tubuh. Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel.
Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks. misalnya keringat,dan urine. Berbeda dengan sistem sekresi yang mempergunakan kembali zat yang dikeluarkan, sistem ekskresi sama sekali tidak memakai kembali zat yang dikeluarkan, karena zat yang dikeluarkan berupa zat yang tidak dapat diolah kembali oleh tubuh dan bahkan dapat bersifat toxin
jika terserap kembali kedalam sel, namun secara tidak langsung zat yang diekskresikan terkadang berguna untuk organisme yang mengekskresikannya seperti keringat yang dapat melembabkan kulit pada manusia, urin dan faces yang dapat dipergunakan sebagai penanda wilayah pada beberapa hewan, dan salifa walet yangdipergunakan dalam pembuatan sarangnya.
Sistem Ekskresi Reptil Alat ekskresi reptil (include dengan kadal) berupa ginjal (metanefros) yang sudah berkembang sejak masa embrio. Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat tertentu yang berguna untuk mengusir musuh. Pada saat embrio, Reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros.
Hasil ekskresi pada Reptilia adalah asam urat Hasil ekskresi pada Reptilia adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amonia yang dihasilkan oleh Mammalia. Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih.
Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia. Misalnya, pada buaya dan kura-kura. Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata.
Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam. Ketika penyu sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan semacam air mata. Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi garam. Ular, buaya, dan aligator tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka
Osmoregulasi dan ekskresi pada kadal Osmoregulasi dan ekskresi pada kadal Osmoregulasi dan ekskresi merupakan 2 macam proses yang berperan dalam omeostasis dan tidak dapat dipisahkan pada kadal untuk mengatur dan menjaga kestabilan lingkungan internal pada kadal terhadap engaruh perubahan lingkungan eksternalnya.
Ekskresi berperan dalam pembuangan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung asam urat dari dalam tubuh kadal dimana bila tidak dibuang akan mengganggu homeostasis tubuh. Sedangkan osmoregulasi berperan dalam menjaga kesetabilan cairan didalam tubuh kadal agar cairan dalam tubuh tetap dalam keadaan homeostasis.
Peranan Osmoregulasi dan Ekskresi 1) Membuang zat-zat sisa metabolisme. 2) Mencegah terhadap gangguan fungsi enzim yang disebabkan oleh zat sisa metabolisme yang bersifat racun. 3) Mempertahankan kestabilan banyaknya ion-ion yang terlarut dalam cairan terutama ion-ion :Na, K, Mg, Ca, Fe, H, Cl, I, PO3. 4) Mengatur jumlah air untuk menjaga volume cairan dan tekanan osmotic agar tetap dalam keadaan stabil. 5) Mengatur dan menjaga kestabilan pH cairan tubuh, agar reaksi-reaksi dalam metabolisme dapat berjalan dengan baik. 6) Untuk menunjukkan daerah territorial / kekuasaan. 7) Membantu dalam proses reproduksi.
Organ pembentuk urin: ginjal, kandung kemih (kadal punya, ular tidak punya), ureter, lubang pengeluaran: hemipenis (pada kadal jantan) & kloaka Selain mengeluarkan urin, beberapa jenis kadal juga mengeluarkan bau & minyak / cairan melalui glandula sudorifera pada kulitnya. Pengeluaran minyak /cairan berfungsi: 1. Memberi kelembapan pada kulitnya 2. Membunuh kuman / penyakit-penyakit pada kulitnya 3. Manarik pasangannya
Mekanisme: makanan yang masuk melalui system pencernaan makanan & diserap oleh darah pada bagian usus (zat sisa menuju ke usus besar) dipertemukan oleh udara yang masuk melalui lubang hidung-trakea-paru-paru yang kemudian disebarkan ke seluruh tubuhnya sehingga terjadi metabolism (pada mitokondria). Zat sisa dibawa oleh darah ke ginjal & disaring.
Hasil penyaringan berbentuk urin yang kemudian disalurkan ke ureter (tergantung punya kandung kemih/ tidak). Bagi yang mempunyai hemipenis: padatan lewat anus, sedangkan cairan & organ reproduksinya lewat hemipenisnya. Sedangkan bagi yang mempunyai kloaka: zat sisa makanan & urin melalui kloaka.
Hati(Hepar) Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi didalam membantu mengeluarkan kelebihan asam urat pada reptil dan akan dikeluarkan bersamaan dengan facesnya.
Paru-paru(Pulmo) Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karma mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa air dan karbon dioksida, maka paru-paru dapat digolongkan sebagai organ ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus keluar par-paru.
Sesi tanya jawab