Pendidikan Berkualitas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
STANDAR 7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Kajian Implementasi Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud Jenjang S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENGELOLAAN KURIKULUM
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
“Seminar Sehari UHAMKA Menyongsong Masa Depan”
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
Aktivitas di R.LAB Ruang Perpustakaan. 1. Latar Belakang 1. Tenaga kerja yang kompetitif 3. Globalisasi 2. Agraris Industri 4. Devisa Negara.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Disampaikan pada Kuliah Umum di Universitas Muria Kudus, 16 Mei 2016
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Daftar Isi Ringkasan Ekeskutif
Sumber Daya Proyek Men (manusia) Material (material)
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesi Universitas Sarswati Bali
PENTINGNYA EVALUASI PROGRAM STUDI BERBEASIS EVALUASI DIRI
BORANG PENGELOLA (3B) DYNA APRIANY SKP., MKEP
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
Disampaikan Oleh : Drs.H.Andi M.Darlis,M.Pd.I
Kebijakan Pendidikan Tinggi Prof. Munawar Ketua LP3M-UB
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
STATUTA PERGURUAN TINGGI
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
Kebijakan program BINTEK pengembangan kpt dalam rangka PENINGKATAN MUTU pendidikan tinggi STKIP MUHAMMADIYAH SORONG, 7-9 JUNI 2017.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
untuk Memperkuat Daya Saing SDM di Pasar Global
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
KRITERIA PENILAIAN AIPT
IDENTIFIKASI MASALAH KEPENGAWASAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SEMINAR PROFOSAL PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MAKASSAR Muh.Kasim NIM : PP
GURU SEBAGAI PENDIDIK PENGERTIAN GURU
IMPLEMENTASI TQM PADA PENDIDIKAN TINGGI
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Standar Nasional Pendidikan (UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005)
MSDM Indonesia dalam MEA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) di SATUAN PENDIDIKAN
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
DONGKRAK KARIR LULUSAN PERSPEKTIF SERTIFIKASI
Departemen Gizi Kesehatan FK UGM
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NASIONAL
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Kebijakan Pemerintah DALAM Pengembangan Perpustakaan Sekolah
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
Hubungan antara SN-Dikti dengan Kriteria Akreditasi
Transcript presentasi:

Pendidikan Berkualitas KAPITA SELEKTA KE.10 Strategi pembangunan Pendidikan Berkualitas

Pendahuluan Pada saat ini, pentingnya pendidikan berkualitas semakin disadari. Tetapi, kualitas pendidikan dan SDM di negara kita masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya. Ketidakmampuan Indonesia dalam meningkatkan daya saing SDM nasional melalui pendidikan berkualitas menyebabkan negara ini semakin terpuruk dalam kancah persaingan global

PERLU STANDAR MUTU PENDIDIKAN UNTUK MELAKSANAKAN MUTU PENDIDIKAN, DIPERSYARATKAN ADANYA 2 HAL: PENETAPAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN EVALUASI/PENILAIAN/AUDIT TERHADAP STANDAR MUTU PENDIDIKAN

Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: PP no. 19 tahun 2005 a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan.

KOMPONEN STANDAR MUTU PENDIDIKAN NASIONAL PP no. 19 tahun 2005 Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi lulusan Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan dll

Kebijakan dlm meningkatkan mutu pendidikan 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 3. PP No. 4 Tahun 2008 tentang Guru, 4. Permendiknas No. 16 tentang Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Program Wajib Belajar 9 tahun dengan sasaran peserta didik usia 7 sampai 15 tahun untuk mengikuti pendidikan SD selama 6 tahun dan 3 tahun Sekolah Lanjutan Pertama (sumber: scribd.com)

Ciri2 sekolah yang bermutu Menurut Sudarwan Danim yang merujuk pendapat Edward Sallis, ciri-ciri sekolah yang bermutu adalah sebagai berikut : Fokus pada pelanggan, dalam arti totalitas perilaku staf, tenaga akademik, dan pimpinan sekolah melaksanakan tugas-tugasnya untuk memenuhi keinginan pelanggan. Fokus pada upaya mencegah upaya yang muncul, dengan upaya bekerja secara benar sejak awal. Memiliki investasi pada SDM-nya Memiliki strategi untuk mencapai kualitas yang terbaik

Menerima segala keluhan dari pihak lain, misalnya orang tua dan masyarakat, serta memperlakukan keluhan tersebut sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas yang terbaik Memiliki kebijakan dalam perencanaan jangka panjang, jangka pendek, dan jangka menengah Mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang yang terlibat dalam pendidikan sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing Memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.

STRATEGI STRATEGI 1: MENINGKATKAN STANDAR MUTU DAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN YG RELEVAN DGN KEBUTUHAN STRATEGI 2: MENINGKATKAN MUTU GURU/USTADZ/ TENAGA PENDIDIK DAN KINERJA MNJN PENDIDIKAN SERTA MENGUSAHAKAN PENGAKUAN INTERNASIONAL HASIL PENDIDIKAN

Peruruan Tinggi Indonesia SIAPKAH! Dengan AEC, perguruan tinggi nasional secara kelembagaan harus siap bersaing bebas dengan PT ASEAN yang akan lebih bebas keluar masuk Indonesia. Demikian juga lulusan perguruan tinggi, khususnya yang dalam tahap pertama melingkupi delapan bidang yang sudah disepakati dalam mutual recognition arrangement (MRA), yakni tenaga pariwisata, kesehatan (mencakup profesi dokter), keperawatan, akuntansi, teknik, survei, arsitektur, dan perawatan gigi, tidak ada waktu lagi untuk bersantai .

Hanya lulusan yang sudah memiliki sertifikat kompetensi yang nanti bisa bertebaran dalam bursa kerja ASEAN. Pasar tenaga kerja kita akan semakin luas, dan lulusan bidang- bidang tersebut akan mudah masuk ke ASEAN. Namun, hal ini tidak akan mudah kalau kualitas lulusan PT kita hanya pas-pasan.

Kunci memenangkan persaingan Kunci untuk memenangkan persaingan itu adalah: PT harus selalu mengorientasikan diri pada peningkatan kualitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) sehingga bisa melahirkan karya-karya inventifinovatif yang bermanfaat bagi masyarakat, melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Jika kita berbicara dalam forum global, maka harus diakui peringkat PT di Tanah Air, lebih-lebih sebagian PTS dan PTN di luar Jawa , masih tertinggal, bahkan dalam level ASEAN sekalipun.

Belum baiknya peringkat perguruan tinggi nasional ini dapat dipastikan terutama dikarenakan unsur SDM di perguruan tinggi yang relatif terbatas kuantitas maupun kualitasnya. Ini mempengaruhi produktivitas dosen untuk mengajar, menulis karya ilmiah, melakukan penelitian, atau menghasilkan karya-karya monumental ataupun yang bisa dipatenkan.

Jika kita melihat pengalaman negeri serumpun Malaysia, yang dalam tiga dekade terakhir sangat pesat pertumbuhannya, maka kita pun bisa mengikutinya. Pada masa lalu Malaysia banyak mengirimkan pelajar dan mahasiswanya ke Indonesia, dan sampai sekarang banyak menggunakan tenaga pengajar di perguruan tingginya dari Indonesia, bisa menyumbangkan 19 perguruan dalam 300 terbaik Asia, yang tiga di antaranya masuk 100 terbaik.

Peta kelemahan SDM Bahkan satu di antaranya, University Kebangsaan, berada pada peringkat ke-32 Asia versi QS. Penguatan pendidikan ini memang harus didukung posisiSDMyangbaik. Peta kelemahan SDM Indonesia bukan hanya pada level pendidikan tinggi, tetapi jenjang lebih rendah. Sejauh ini kita masih tertinggal dibanding negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, atau Filipina, dan dalam beberapa hal bahkan di bawah Brunei. Jika kita lihat kualifikasi pendidikan dari angkatan kerja kita, misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS)

Kualifikasi Angkatan kerja Jika kita lihat kualifikasi pendidikan dari angkatan kerja kita, misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS menyatakan,: Per Februari 2014 dari total angkatan kerja 118,17 juta orang, lulusan diplomaI/ II/III3,13juta (2,65%), dan sisanya universitas hanya 8,85%. Kalau dibandingkan dengan Malaysia yang tahun 2012 jumlah angkatan kerjanya 13,12 juta, yang lulusan universitas dan diploma 24,37%.

Singapura (2012) dari angkatan kerja sebesar 3,22 juta orang, lulusan universitas dan diploma sebesar 29,4%. Perbandingan ini menunjukkan masih relatif rendahnya pendidikan angkakan kerja kita dibanding kedua negara ASEAN tersebut. Ini tentu memengaruhi daya saing tenaga kerja kita saat MEA/ AEC dimulai akhir tahun ini

Pemerintah harus meng akselerasi agar pendidikan angkatan kerja ini semakin meningkat dengan memperbesar akses masuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, yang bagi sebagai besar rakyat masih terbilang mahal dan sulit masuk tanpa dukungan biaya dari pemerintah, termasuk pembebasan biaya pendidikan.

Ijazah yang dikeluarkan lembaga Lembaga pendidikan tinggi tidak bisa lagi hanya mengeluarkan ijazah tanpa melihat sejauh mana kompetensi di balik ijazah tersebut, serta kemampuan keterampilan yang melekat, hingga kemampuan lulusannya untuk memperoleh sertifikasi sesuai keahliannya. Tanpa adanya ketiga hal tersebut, maka lulusan PT kita akan sulit masuk ke bursa kerja ASEAN.

Sebaliknya terjadi, kita akan menjadi sasaran empuk bagi lembaga pendidikan tinggi dari ASEAN lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, ataupun Filipina. Bagi negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan target utama karena pasar Indonesia sangat luas: 38% penduduk ASEAN ada di Indonesia, yang porsi produk domestik bruto Indonesia mencapai 34% PDB ASEAN, dengan luas wilayah sekitar separo dari luas ASEAN!

Penguatan SDM Perubahan yang bermuara pada persaingan yang semakin meningkat pada level global ini melahirkan tantangan bagi perguruan tinggi. Pertama, menyiapkan lulusannya untuk bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi ASEAN lain. Kita bisa melakukan pertanyaan ke dalam: siapkah lulusan PTS di tanah air, entah itu lulusan PT dari Jakarta atau dari Luwu-Soroako sana bersaing dengan lulusan ASEAN lain?

Kedua, meningkatkan daya saing lembaga perguruan tinggi untuk bisa bersaing dengan perguruan tinggi anggota ASEAN dalam menjual jasa pendidikannya. Artinya PT di Tanah Air harus siap bersaing dengan PT seperti National University of Singapore, Universitas Kebangsaan Malaysia, University of the Philippines, atau bersaing dengan Thammasat University dari Thailand.

untuk persaingan antar-PT tidak akan serta-merta dan masih membutuhkan waktu lama, namun untuk persaingan antaralumni hanya tinggal menunggu tombol dipencet akhir tahun ini, dan liberalisasi delapan bidang/profesi yang disebut di atas langsung terjadi. Bidang-bidang tersebut tentu akan semakin diperluas pada tahun-tahun berikutnya.

Untuk bisa melalui tantangan itu, kunci utamanya adalah bagaimana PT dapat mengelola SDM yang dimiliki dan dikelolanya dengan baik, sehingga kualitasnya bisa bersaing dengan lulusan PT lain. Mengapa SDM sangat penting dalam PT? Perguruan tinggi adalah mengelola manusia, memproses manusia, yang produknya adalah manusia yang lebih berkualitas, baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun karakter atau akhlaknya.

Arus Bebas Tenaga kerja Terampil Warga negara dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara lain mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju. Pembahasan tenaga kerja dalam AEClueprinttersebut dibatasi pada pengaturan khusus tenaga kerja terampil (skilled labour) dan tidak terdapat pembahasan mengenai tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour)

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, para pengambil kebijakan dibidang pendidikan sering memperkenalkan dan melakukan inovasi pendidikan. Inovasi dibidang pendidikan misalnya, sering ditatarkan atau di diklatkan kepada para guru, seperti active learning, contextual teaching and learning, joy full learning, collaboratif learning, dsb.

Saat ini pemerintah telah mencanangkan untuk mengembangkan sekolah/madrasah berprestasi melalui cara-cara sebagai berikut: Membangun berbagai kekuatan di sekolh/ Madrasah Memperkuat leadership/ kepemimpinan dan manajemen sekolah/madrasah Membangun pencitraan (image building) sekolah/ madrasah Mengembangkan program-program unggulan.

Mutu pendidikan dapat dilihat dari; aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi proses), ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana, kuantitas dan kualitas tenaga pendidikan, prestasi akademik siswanya, kepuasan dan kepercayaan orang tua pada system pendidikan, dan kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.

Sumber2 mutu pendidikn: Sarana gedung yg bagus Guru yg terkemuka Nilai moral yg tinggi Hasil uijian yg memuaskn spesialisasi/ruang Dorongan orng tua Sumber daya yg melimpah Aplikasi teknologi mutakhir Kepemimpinan yg baik dan efektif Perhatian thd anak didik Kurikulum yg memadai dsb

Pihak sekolah dalam rangka meng implementasikan konsep pendidikan berkualitas dapat melibatkan partisipasi aktif dan dinamis dari orangtua, peserta didik, guru dan staf lain, termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap sekolah. Cara yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :

Penyusunan basis data profil sekolah sehingga lebih presentatif, akurat, valid dan sistematis Peng evaluasian diri untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan sumber daya sekolah, personel sekolah, kinerja untuk mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai peserta didik berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan keterampilan Bersama dengan masyarakat menyusun program jangka panjang atau jangka pendek

ya STOP DULU SELESAI Sampai ketemu minggu depan