ANALISA JURNAL PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO UNGARAN
Judul Jurnal 2007 Tempat Penelitian Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lansia Di Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran Tempat Penelitian Panti Wreda Wening Wardoyo Ungaran Tahun Penelitian 2007 Nama Peneliti Sarah Ulliya (Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNDIP) Bambang Soempeno (Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada) BM. Wara Kushartanti (Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta)
Desain penelitian adalah pre and post test design. Tujuan Penelitian Dengan latihan ROM, diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak sendi, sehingga lansia dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri atau latihan yang lebih tinggi seperti latihan senam, oleh karena itu penulis bermaksud mengungkapkan besaran peningkatan fleksibiltas sendi dan kekuatan otot pada lansia setelah melakukan latihan ROM. Jenis Penelitian Desain penelitian adalah pre and post test design.
Latar Belakang Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovia pada persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi gerakan persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut (Tortora dan Grabowski, 2003; Wold, 1999). ROM dapat diartikan sebagai pergerakan maksimal yang dimungkinkan pada sebuah persendian tanpa menyebabkan rasa nyeri. Latihan ROM merupakan salah satu alternatif latihan yang dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi. Latihan ROM dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang di tempat tidur (Wold, 1999).
Pengumpulan Data Pengukuran fleksibilitas sendi dengan mengukur ROM, menggunakan goniometer merk PASS. Pengukuran fleksibilitas sendi dilakukan sebelum, setelah 3 minggu dan 6 minggu latihan ROM (Norkin and White, 1985). Latihan ROM dilakukan 5 kali dalam seminggu selama 6 minggu. Pada minggu pertama latihan dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap gerakan dan selanjutnya pada minggu kedua dilakukan 6 kali setiap gerakan hingga pada minggu keenam gerakan dilakukan sebanyak 10 kali. Latihan ROM dilakukan pada bidang sagital dengan posisi duduk atau berdiri. Untuk melihat adanya perbedaan peningkatan yang bermakna antara pengukuran pertama dan kedua ; kedua dan ketiga ; pertama dan ketiga dilakukan uji analisis Wilcoxon Signed Rank Test.
Rangkuman Hasil Penelitian Fleksibilitas sendi lutut kiri pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak meningkat setelah melakukan latihan ROM selama 3 minggu sebesar 31,87º dan selama 6 minggu sebesar 35º. Untuk meningkatkan fleksibilitas sendi lutut pada lansia yang memiliki keterbatasan gerak, latihan ROM harus dilakukan 5 kali dalam seminggu minimal selama 3 minggu secara berturut-turut, dengan pengulangan gerakan sebanyak 7 kali untuk setiap gerakan. Untuk mengetahui dampak latihan berbentuk ROM yang lebih komprehensif harus dilakukan latihan ROM pada semua jenis gerakan pada setiap sendi dan dalam jumlah sampel yang besar.
Kesimpulan Analisa Jurnal Latihan ROM memiliki pengaruh yang besar terhadap pergerakan sendi lutut dengan menggerakannya seluas dan seoptimal mungkin tanpa menimbulkan rasa nyeri pada sendi, dengan melakukan latihan ROM mampu membantu melancarkan peredaran darah pada sendi-sendi yang mengalami penurunan ROM, penurunan ROM umumnya terjadi karena kurangnya aktivitas tidak ada pergerakan-pergerakkan pada sendi terutama pada pasien-pasien usia lanjut, sehingga membuat sendi menjadi kaku, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melakukan latihan ROM sesuai waktu yang telah ditentukan dapat membuat sendi-sendi lutut mengalami peningkatan dalam melakukan pergerakan pada sendi lutut.
Allhamdulillaaaaah.....