UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kecepatan efektif gas ideal
Advertisements

Kholil Lurrohim X-6 SMA N 1 Cisarua Fisika.
4.5 Kapasitas Panas dan Kapasitas Panas Jenis
BAB V PROSES TERMODINAMIKA GAS SEMPURNA
Giri Chandra R. X-6 Remedial Fisika
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
HUKUM PERTAMA (KONSEP)
Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !! Selamat Belajar…
Contoh: Suatu oil bath yang suhunya dipelihara tetap pada
FI-1101: Kuliah 13 TEORI KINETIK GAS
FISIKA TERMAL Bagian I.
Berkelas.
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
SUHU DAN KALOR.
Dan PENGANTAR TERMODINAMIKA
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
Pertemuan 20 Implementasi Listrik - Magnet dan Rangkaian Listrik
HUKUM I TERMODINAMIKA:
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
Kimia Dasar Oleh : Dr. Aminudin Sulaema
Pure substance Substansi murni
PENINGKATAN TITIK DIDIH
EVALUATING PROPERTIES
TEORI KINETIK GAS.
Berkelas.
KUIS.
HUKUM TERMODINAMIKA I.
TERMODINAMIKA Bagian dari ilmu fisika yang mempelajari energi panas, temperatur, dan hukum-hukum tentang perubahan energi panas menjadi energi mekanik,
SUHU DAN KALOR Dalam kehidupan sehari- hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalam bentuk kalor: – Memasak makanan – Ruang pemanas/pendingin.
Energi sumber penggerak iklim
pada sejumlah massa tertentu, jika tempraturnya tetap maka tekanan
K A L O R.
SUHU & PANAS Suhu adalah derajat panas dengan satuan C, F
PANDANGAN UMUM TENTANG THERMODINAMIKA
Proses Termodinamika dan Termokimia
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
BAB 2 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA.
Dr. Nugroho Susanto.
FISIKA TERMAL Bagian I.
TEORI KINETIK GAS By. marhen.
TERMODINAMIKA dan Hukum Pertama
APLIKASI HUKUM I TERMODINAMIKA DAN KAPASITAS KALOR
TEMPERATUR DAN KALOR Pertemuan 26
Tugas Media Pembelajaran
BAB 5 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Hukum Pertama Termodinamika
TEORI KINETIK GAS.
Presented by : Luailik Madaniyah ( )
SUHU DAN KALOR SKALA SUHU DAN KALOR PEMUAIAN ZAT
BIMBINGAN TEKNIK UJIAN NASIONAL Kalor dan Pemuaian.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi Kompetensi Dasar Menganalisis pengaruh kalor terhadap.
Hukum Pertama Termodinamika
TERMODINAMIKA Hubungan Antara Cp dan Cv
Termodinamika Kimia Fungsi Gibbs Molar Standar
TEORI KINETIK GAS.
Thermos = Panas Dynamic = Perubahan
KETERGANTUNGAN ENTALPI TERHADAP TEMPERATUR
SIFAT GAS SEMPURNA DAN KORELASI TERHADAP APLIKASI KEHIDUPAN SEHARI-HARI By : EDVIRA FAHMA ADNINA NIM:
BAB 12 CAMPURAN DARI GAS IDEAL DAN UAP
BIMBINGAN TEKNIK UJIAN NASIONAL Kalor dan Pemuaian.
SUHU DAN KALOR UNIVERSITAS ESA UNGGUL PERTEMUAN KE - IX
Dr. Nugroho Susanto.
By: Najiyatul Falichah ( )
DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
TERMODINAMIKA FISIKA POLITEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS.
TERMODINAMIKA PROSES-PROSES TERMODINAMIKA Proses Isobarik (1)
Kalor dan Pemuaian BIMBINGAN TEKNIK UJIAN NASIONAL.
Fakultas: Teknologi IndustriPertemuan ke: 13 Jurusan/Program Studi: Teknik KimiaModul ke: 1 Kode Mata Kuliah: Jumlah Halaman: 23 Nama Mata Kuliah:
Teori Kinetik Gas Fisika Kelas XI Nur Islamiah, S.Pd
Kecepatan efektif gas ideal Dalam wadah tertutup terdapat N molekul gas bergerak ke segala arah (acak) dengan kecepatan yang berbeda Misalkan : N 1 molekul.
Transcript presentasi:

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Termodinamika kimia KAPASITASITAS KALOR ZAT Desember 2017 Oleh: SRI ANI NAFIAH / 16630091 UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PENGERTIAN KAPASITAS KALOR ZAT   Kapasitas kalor (heat capacity) (C)suatu zat adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah sebesar satu derajat Celcius. Simbol yang digunakan untuk kapasitas panas adalah C, dimana C= Q/ΔT DQ/dT ΔT → 0

MENGHITUNG KAPASITAS KALOR ZAT Kapasitas panas pada sebagian besar sistem tidak konstan, akan tetapi bergantung pada variasi kondisi dari sistem termodinamika. Kapasitas panas bergantung pada temperatur, tekanan, dan volume dari sistem itu sendiri. Berbagai cara untuk mengukur kapasitas panas, secara umum dilakukan panda kondisi tekanan konstan atau volume konstan.

KAPASITAS KALOR PADA VOLUME KONSTAN Jika sebuah sistem terpaksa mempunyai volume tetap dan tak dapat melakukan kerja jenis apapun. Kalor yang diperlukan agar dapat mengubah temperatur dT adalah dqv= Cv dT, dengan Cv sebagai kapasitas kalor pada volume tetap. Walaupun demikian, karena dU = dqv, kita dapat menulisnya; dU= CvdT pada volume tetap, dan menyatakan Cv dengan dU/dT dengan volume tetap.

Cv = (DQp / dT) = (∂E/∂T)v LANJUTAN Jika satu variabel atau lebih dijaga agar tetap selama perubahan variabel yang lain (seperti dalam definisinya) maka turunannya disebut “turunan parsial” terhadap variabel yang berubah. Notasi d digantikan dengan ∂ dan variabel yang dibuat tetap ditambahkan dengan subskrip. Maka, dalam hal ini : Cv = (∂U/∂T)T atau Cv = (DQp / dT) = (∂E/∂T)v Dimana Q adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur zat sebesar ΔT derajat.

KAPASITAS KALOR PADA TEKANAN TETAP Jika sistem mendapat tekanan tetap dan dapat memuai atau menyusut ketika dipanaskan. Kalor yang diperlukan agar menghasilkan perubahan temperatur yang sama adalah dqp = Cp dT, dengan Cp menyatakan kapasitas kalor pada tekanan tetap. Dalam hal ini, sistem dapat mengubah volumenya. Karena dqp = dH, maka : Cp = (∂H/∂T)p

KAPASITAS PANAS MOLAR Kapasitas panas molar adalah kapasitas panas dari 1 mol zat, dan panas spesifik adalah kapasitas panas per gram zat, C = n c = w c’ Dimana n merupakan jumlah mol, w merupakan berat zat, c adalah kapasitas panas molar dan c’ adalah kapasitas panas spesifik.

LATIHAN SOAL 1. Jika suatu gas triatomis nonlinear mematuhi prinsip ekuipartisipasi energi, hitung kapasitas panas molar. Dalam gas triatomis terdapat sembilan derajat kebebasan, tiga translasi, tiga rotasi dan tiga vibrasi, energi yang dihasilkan oleh tiap derajat pergerakan translasi dan rotasi adalah ½ RT per mol, sedangkan untuk vibrasi adalah RT per mol gas. Maka Er = 3×1/2RT+ 3 × ½ RT+ 3× ½ RT = 6 RT Cv= (∂E/∂T)v = 6 RT = (6× 8,31 J/mol oC

LATIHAN SOAL 2. Jika energi internal akibat vibrasi adalah E(vib)= (Rhv/kb) / (eksp(hv/kbT)-1 Maka tentukan nilai Cv dalam soal diatas Cv(vib)= (∂E(vib) / ∂T)v = (R(hv/kb)2 1/T2 eksp (hv/kbT)) / {eksp(hv/kbT)-1}2 = (R(hv/kbT)2 eksp (hv/kbT))/ {eksp(hv/kbT)-1}2 Cv= 3R+ (R(hv/kbT)2 eksp (hv/kbT))/ {eksp(hv/kbT)-1}2

3. Temperatur 2,0 kg air turun dari 95oC menjadi 40oC saat 1,25 kg potongan logam bersuhu 25oC dicelupkan ke dalamnya. Hitung kapasitas panas logam jika diketahui kapasitas panas air 4,184 J/g K. Karena air dan logam membentuk sistem terisolasi, maka panas yang dilepaskan air diterima oleh logam. Misalkan c adalah panas spesifik potongan logam, panas yang diterima logam, Panas yang diterima logam = m c ΔT = (1,25 × 103 g) c (40-25)oC Panas yang dilepaskan air = -(2,0 ×103 g) (4,184 J/ K g) (-55 oC) Akhirnya diperoleh c = ((2,0 ×103) (4,184) (55) / (1,25 × 103) (15)) J/K g = 24,55 J/K g

SEMOGA BISA BERMANFAAT DAN MENJADI BAROKAH ILMUNYA SEKIAN TERIMA KASIH SEMOGA BISA BERMANFAAT DAN MENJADI BAROKAH ILMUNYA