DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB
Advertisements

HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
Departemen Fisika, FMIPA, IPB
USAHA DAN ENERGI Oleh : Manna Wassalwa
DINAMIKA PARTIKEL.
Dinamika Rotasi.
USAHA DAN ENERGI.
Usaha Energi dan Daya Work, Energy and Power.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Dinamika Rotasi.
5. USAHA DAN ENERGI.
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
4. DINAMIKA.
DINAMIKA PARTIKEL.
5. USAHA DAN ENERGI.
1 Pertemuan Implementasi Kinematika dan Dinamika Matakuliah: D0564/Fisika Dasar Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
Andari Suryaningsih, S.Pd., MM.
1 Pertemuan 5 Matakuliah: K0614 / FISIKA Tahun: 2006.
USAHA dan ENERGI.
USAHA DAN ENERGI Pertemuan 9-10
DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan
KEKEKALAN ENERGI Pertemuan 11-12
GERAK GAYA USAHA DAN DAYA
BAB 2 GAYA.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
USAHA & ENERGI (HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK) Mohamad Ishaq
KERJA DAN ENERGI Garis melengkung pada gambar melukiskan jejak partikel bermassa m yg bergerak dlm bidang xy dan disebabkan oleh gaya resultan F yang besar.
ENERGI DAN USAHa Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd.
DINAMIKA FISIKA I 11/5/2017 4:25 AM.
Berkelas.
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Pertemuan 11 Usaha dan Energi
USAHA ( KERJA ) DAN ENERGI
KERJA dan ENERGI BAB Kerja 6.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
USAHA & ENERGI Jurusan Teknik Mesin UR 2009
Mekanika : USAHA - ENERGI
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
DINAMIKA PARTIKEL Pertemuan 6-8
USAHA DAN ENERGI Pertemuan 10
USAHA & ENERGI.
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
DINAMIKA BENDA (translasi)
USAHA DAN ENERGI POTENSIAL
DINAMIKA.
Usaha dan energi Oleh : Anggraeni Ayu Dewantie Alifian Maulidzi A
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
Dinamika FISIKA I 9/9/2018.
ENERGI DAN MOMENTUM.
Usaha dan Energi.
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Fisika Dasar Usaha Dan Energi
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
PENDAHULUAN Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan hukum Newton. Ada beberapa kasus dalam menganalisis suatu sistem gerak.
DINAMIKA PARTIKEL FISIKA TEKNIK Oleh : Rina Mirdayanti, S.Si.,M.Si.
USAHA DAN ENERGI Definisi Usaha dan Energi Usaha dan Perubahan Energi
KERJA DAN ENERGI Materi Kuliah: Fisika Dasar
Apakah Dinamika Patikel itu?
USAHA & ENERGI (HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK) Mohamad Ishaq
DINAMIKA.
1.2 DINAMIKA PARTIKEL HUKUM-HUKUM TENTANG GERAK
IMPLEMENTASI DINAMIKA PARTIKEL PERTEMUAN KE 5 FISIKA DASAR.
Usaha dan Energi.
Gaya, Usaha, Energi dan Daya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap benda lain. Satuan gaya dalam MKS adalah Newton.
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
Kerja dan Energi.
GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP
BAB 7 HUKUM NEWTON KOMPETENSI DASAR 3.7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam.
Transcript presentasi:

DINAMIKA tinjauan gerak benda atau partikel yang melibatkan gaya-gaya yang menyebabkan gerak terjadi

GAYA membahas mekanika sama artinya dengan membahas karya-karya Newton (Bapaknya Mekanika)

Hukum Newton I : “sebuah benda tetap berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, kecuali benda tersebut dipengaruhi gaya luar” benda cenderung mempertahankan keadaan awalnya benda mempunyai sifat lembam

Hukum Newton II : F = m a gaya : suatu pengaruh pada sebuah benda yang mengakibatkan perubahan kecepatan benda

 F F = Hukum Newton III : gaya selalu terjadi berpasangan gaya aksi = gaya reaksi

Sifat-sifat gaya : Suatu gaya selalu diterapkan oleh suatu benda terhadap benda lain Sebuah gaya dicirikan oleh besar dan arah (vektor), keduanya diperlukan untuk menentukan gaya secara lengkap F1 F2 Ftotal = F2  F1

Gaya aksi selalu menimbulkan gaya reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan Jika pada sebuah benda dikenakan lebih dari satu gaya secara serempak, maka gaya total yang bekerja pada benda tersebut merupakan jumlahan vektor masing-masing gaya F1 Ftotal F2

Jenis Gaya Mekanis : Fg g GM m = R2 Gaya gravitasi m : massa benda M : massa bumi R : jarak benda thd pusat bumi G : tetapan

Gaya pegas (gaya pemulih) Fs F x Fs =  kx

Gaya sentuh (contact) Fc Fc Fc =  Fg Fg Fg

Gaya akibat kekasaran permukaan dua benda yang bersentuhan Gaya gesek Gaya akibat kekasaran permukaan dua benda yang bersentuhan Fc Ff = Fc F Ff  : koefisien gesekan Fg statis (s ) kinetis (k )

Contoh penerapan hukum Newton FN Hukum Newton II :  F = ma m Benda tidak bergerak  a = 0 FN  mg = 0 FN = mg mg Fp Benda tidak bergerak  a = 0 FN + Fp  mg = 0 FN m FN = mg  Fp mg

Hukum Newton II :  F = ma FP FP  mg = ma m a = FP m  g a ? mg

FP cos  a = m FN a ?  Fg arah y :  Fy = 0 FP sin + FN  mg = 0 bidang licin Fg arah y :  Fy = 0 FP sin + FN  mg = 0 arah x :  Fx = ma FP cos = ma a = FP cos  m

FP (cos  + s sin )  sg a = m Jika bidang kasar dengan koefisien gesekan kinetis s : arah y :  Fy = 0 FP sin + FN  mg = 0 FN = mg  FP sin arah x :  Fx = ma FP cos  Ff = ma Ff : gaya gesek  Ff = s FN  Ff  FN ma = FP cos  s (mg FP sin) a = (cos  + s sin )  sg FP m

FP a = m1 + m2 FP  m2a = m1a a ? FN2 FN1 m2 m1 m2 m1 FT T FP m2g m1g bidang licin m2g m1g benda 1 :  Fy = 0  FN1 = m1g  Fx = m1a  FP  T = m1a benda 2 :  Fy = 0  FN2 = m2g FP  m2a = m1a  Fx = m2a  FT = m2a FT = T a = m1 + m2 FP

Jika bidang kasar dengan koefisien gesekan kinetis s : benda 1 :  Fy = 0  FN1 = m1g  Fx = m1a  FP  T  Ff1 = m1a Ff1 = s FN1 = s m1g benda 2 :  Fy = 0  FN2 = m2g  Fx = m2a  FT  Ff2 = m2a Ff2 = s FN2 = s m2g FT = T FP m2a  s m2g  s m1g = m1a a = m1 + m2 FP  s g

katrol licin (tidak berputar) benda 1 :  Fy = m1 a  T  m1g = m1a T benda 1 :  Fy = m2 a  T  m2g =  m2a a a = m1 + m2 g m2  m1 m1 g T m2  m1 a m2 g

katrol licin (tidak berputar) FP  Fy = ma  T  mg = ma T a T = FP mg a = m FP  g

katrol licin (tidak berputar) FP  Fy = ma  2T  mg = ma T T T = FP a a = m 2FP  g mg

dilakukan oleh gaya konstan (besar dan arah) USAHA hasil kali besarnya perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan

satuan usaha : Nm = Joule (J)  (SI) dyne cm = erg  (cgs) Rumus : W = F . d W = F d || satuan usaha : Nm = Joule (J)  (SI) dyne cm = erg  (cgs)

F d F sejajar dengan d contoh : gaya yang sejajar dengan arah perpindahan F d F sejajar dengan d W = F d

Usaha : W = F ·d = Fd cos  F d komponen F sejajar dengan d :  gaya yang tidak sejajar dengan arah perpindahan F  d komponen F sejajar dengan d : F · d = Fd cos  Usaha : W = F ·d = Fd cos 

Usaha Karena Gaya Yang Berubah x Fx xi X2 X1 = Luas daerah arsir

ENERGI USAHA ENERGI Satuan : Joule = Nm Kemampuan melakukan usaha berhubungan Kemampuan melakukan usaha Satuan : Joule = Nm

ENERGI SECARA MEKANIK KINETIK : energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak POTENSIAL: energi tersimpan pada benda yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bergantung pada posisi atau konfigurasi sistem/benda (mis. gaya gravitasi dan gaya pegas) TERMAL (PANAS) : gerakan molekul-molekul dalam sistem/ benda dan berkaitan dengan temperatur sistem

Hubungan Usaha Dengan Energi Kinetik GLB USAHA = PERUBAHAN ENERGI KINETIK : usaha total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan enegi kinetiknya ENERGI KINETIK :

ENERGI POTENSIAL energi tersimpan pada benda yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bergantung pada posisi atau konfigurasi sistem/benda (misal gaya gravitasi dan gaya pegas)

contoh energi potensial berkaitan dengan gaya gravitasi F  mg = 0  F = mg W =F (y2  y1) h W =mgy2  mgy1 F W =Ep2  Ep1 Ep =mgh y1 energi potensial mg usaha = perubahan energi potensial

contoh energi potensial berkaitan dengan gaya pegas F =  kd W = F d || d F F : gaya rata-rata F =1/2 (0 + kd) W = 1/2 kd2 Ep pegas = 1/2 kd2

Sistem bola dengan pegas seperti gambar berikut Tentukan : a) kerja yg dilakukan pegas dari x1 ke x2 b) laju bola di x2 Solusi: a) W = ½ k x = ½ (400 N/m)(0,05)2 = 0,5 J b) Karena v0 = 0, maka vt = (2W/m)1/2 vt = (1/4)1/2 = 0,5 m/s x2 = 0 x1 = -5 cm 2 kg k = 400 N/m

Gaya Konservatif : gaya yang besarnya bergantung pada posisi (gaya gravitasi, gaya pegas dan gaya listrik) usaha yang dilakukan gaya konservatif besarnya tidak bergantung pada lintasan berlaku kekekalan energi mekanik

contoh : F = mg  d h mg W = F d || W = mgd cos  W = mgh

Gaya non konservatif : gaya yang besarnya tidak bergantung pada posisi (gaya gesek, tegangan tali, gaya dorong motor dll) usaha yang dilakukan gaya non konservatif besarnya bergantung pada lintasan tidak berlaku kekekalan energi mekanik

contoh : gaya gesek benda dengan lantai yang konstan gaya gesek : Fg =  F B A Usaha yang dihasilkan akibat gaya gesek : Wg = Fg d jika dB  dA , maka WB  WA

Wtotal = Wk + Wnk Wtotal = Ek Wnk = Ek  Wk Wk =  Ep energi yang hilang dalam bentuk panas Wk =  Ep Wnk = Ek + Ep jika Wnk = 0  Ek + Ep = 0 kekekalan energi mekanik

ENERGI MEKANIK dan KEKEKALAN W = F . d  F’ B W = F d W’ = F’ d sin  F d h W’ = F’ h W’ = mgh A W = W’ = mgh = Ep mg W = mghA – mghB Karena gerak benda : W = ½ mv2B – ½ mv2A =Ek

EmB EmA ½ mvB2 – ½ mvA2 =  (mghB – mghA) Ek =  Ep ½ mvA2 + mghA = ½ mvB2 +mghB EmB EmA KEKEKALAN ENERGI

Laju aliran energi dari suatu sistem ke sistem yang lain DAYA Laju aliran energi dari suatu sistem ke sistem yang lain Satuan : J/s = Watt (W)

Thank You ! www.themegallery.com