METODE PERUMUSAN / PERENCANAAN STRATEGI Kelompok 4 Siti Hamidah Pratama 1010962019 Rino Pratama 1010963004 Edro Agusta 1010962004 Refki Indra H 1010961007
Metode Perumusan Strategi SI (Ward and Peppard) a. Masukan Analisis kondisi bisnis internal dan eksternal Analisis kondisi SI internal dan eksternal. b. Keluaran Tahapan keluaran merupakan kegiatan guna menghasilkan suatu dokumen. Dokumen tersebut dihasilkan berdasarkan masukan dari proses PSSI.
Metode Analisis SWOT PEST BALANCED SCORECARD (BSC) VALUE CHAIN CRITICAL SUCCES FACTOR CSF FIVE FORCE MODEL
SWOT S : strengths W : weaknesses O : opportunities T : threats Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau bisnis (Albert Humphrey).
Strengths (kekuatan) Mengidentifikasikan kekuatan organisasi dengan tujuan agar organisasi dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis 2. Weakness (kelemahan) Mengidentifikasi kelemahan dengan tujuan agar dapat memperbaikinya dan menemukan solusi yang tepat.
Opportunities (peluang) Merupakan kondisi berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi ini berasal dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Threats (ancaman) Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi.
PEST P : POLITIK E : EKONOMI S : SOSIAL T : TEKNOLOGI Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. (Ward dan Peppard. 2002, p70-72)
a) Faktor Politik Meliputi kebijakan pemerintah serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan. b) Faktor Ekonomi Meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembelian dari pelanggan. Contoh : pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, tingkat inflasi.
c) Faktor Sosial Meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh : tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat pertumbuhan penduduk d) Faktor Teknologi Meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh : aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi.
BALANCED SCORECARD (BSC) BSC adalah sebagai alat manajemen yang mampu membantu berbagai organisasi untuk merencanakan, memfokus, dan mengelola strateginya (Jeny Marmen).
Keseimbangan diantara 4 perspektif (Alex Miller , 1998) : Perspektif Keuangan (Financial) Perspektif Pelanggan (Customer) Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Bisiness Process ) Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)
Contoh BSC Jurnal ISSN : 2302-7320 Vol. 10 No. 01 2012 Dewi Aulia, Andri Ikhwana PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KAIN TENUN SUTRA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Di Pabrik Sutra Tiga Putra)
Perspektif Keuangan Untuk peningkatan pendapatan penjualan, perusahaan harus menambah jumlah kapasitas produksi sebesar 50%. Produksi kain sutra perbulan harus mencapai 450 meter, yang sebelumnya kapasitas produksi perbulannya adalah 300 meter.
Perspektif pelanggan Yang menjadi tolak ukur dari indikator profitabilitas pelanggan ini adalah mempertahankan pelanggan yang ada serta terus mencari pelanggan baru, target yang ingin dicapai dari profitabilitas pelanggan ini adalah pemasukan hasil dari pelanggan produk kain sutra naik 50% tiap tahunnya.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Pada indikator inovasi ini tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah mengembangkan produk agar lebih bervariatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan
4. Analisis Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Indikatornya : produktivitas karyawan Tujuan yang ingin dicapai dari kapabilitas pekerja ini adalah menampilkan keterampilan serta kinerja SDM dengan jumlah yang sesuai dengan pelanggan.
VALUE CHAIN Setiap perusahaan adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan untuk produksi, pemasaran, pegiriman dan dukungan terhadap produk. Keseluruhan kegiatan ini dapat direperentasikan dengan menggunakan value chain. (Pan dan Hsu, 1995). Aktivitas Value Chain : Aktivitas Utama Aktivitas Pendukung
Aktifitas utama Inbound Logistics (Logistik Utama) Hal-hal yang berhubungan dengan bahan baku/input material, termasuk kontrol penerimaan, pergudangan, dan persediaan. Operations (Operasi) Merupakan kegiatan penciptaan nilai yang mengubah input menjadi produk akhir. Outboud Logistics (Logistik Keluar) kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk yang telah selesai kepada konsumen, termasuk pergudangan, pemenuhan pesanan, dll.
Marketing and sales (Pemasaran dan Penjualan) kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mendapatkan pembeli untuk membeli produk, termasuk pemilihan jalur, periklanan, penetapan harga, dll. Service (Pelayanan) kegiatan-kegiatan yang menjaga dan meningkatkan nilai dari produk, termasuk customer support, servis perbaikan, dll.
Aktivitas pendukung Firm Infrastructure (Infrastruktur perusahaan) Human Resource Management ( Manajemen Sumber Daya Manusia) Technology Development (Pengembangan Teknologi) Procurement (Perolehan)
CRITICAL SUCCES FACTOR Rockant (Ward and Peppard, 2002, p209) mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing
Tujuan Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Five Force Model Five Forces Model adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri (Michael E. Porter). Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu: 1. Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada 2. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah.
3. Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. 4. Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. 5. Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama.
Case Study Jurnal PERENCANAAN STRATEGIK SISTEM INFORMASI: STUDI KASUS STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG (Sujono)
Analisis SWOT Kekuatan (Strengths) Tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung proses perkuliahan seperti gedung perkuliahan dan lab komputer Tidak ada pesaing dibidang ilmu yang sama di daerah perguruan tinggi berdiri, dan program Studi terakreditasi (D3). b. Kelemahan (Weaknesses ) SDM yang menangani IT belum memadai Jumlah Dosen bidang komputer yang masih kurang Koordinasi antar unit yang belum optimal.
c. Peluang (Opportunities) Pengembangan sistem informasi untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas layanan informasi, dan bantuan dana dari pemerintah daerah d. Ancaman (Threats) Kebutuhan tenaga ahli dibidang ilmu komputer yang meningkat menjadikan perguruan tinggi lain tertarik untuk membuka disiplin ilmu yang sama
Analisis PEST a. Politik Kebijakan pemerintah berupa Undang-undang tentang Sistem pendidikan Nasional yang memberikan pengaruh langsung pada pembentukan kurikulum yang diajarkan di STMIK Atma Luhur. b. Ekonomi Laju perkembangan perekonomian dilingkungan STMIK Atma Luhur mengalami perbaikan karena minat masyarakat cukup baik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adanya dana bantuan dari pemerintah daerah dan program-program beasiswa dari KOPERTIS.
c. Sosial Kultural Tidak ada pesaing dengan perguruan tinggi lain dibidang komputer, sehingga STMIK Atma Luhur menjadi ‘Brand’ di kalangan masyarakat. d. Teknologi Perlu adanya rancangan yang baik untuk menjamin agar sarana TIK dapat dimanfaatkan secara optimal.
Analisis Value Chain Aktivitas Utama Promosi dan penerimaan mahasiswa baru, proses belajar mengajar, UTS dan UAS, KKP(Kuliah Kerja Praktek), tugas Akhir, dan wisuda. Akitvitas Pendukung Biro akademik kemahasiswaan, melakukan layanan akademik kemahasiswaan. Keuangan, mengatur pelaksanaan manajemen keuangan. Perpustakaan, pengadaan dan menyediakan layanan informasi untuk mendukung pendidikan. Bagian sistem informasi, mengelola dan menyediakan layanan informasi. SDM, mengelola sumber daya manusia.
Analisis Five Force Model a. Ancaman Pendatang Baru STMIK atma Luhur harus selalu memperhatikan dan mewaspadai pertumbuhan perguruan tinggi baru. b. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti Tersebarnya Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang sudah menerapkan e-learning dan berbagai fasilitas TIK.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pelanggan Kepuasan yang didapat oleh mahasiswa merupakan sebuah investasi yang mahal bagi pertumbuhan perguruan tinggi. Dengan pelayanan yang baik, mahasiswa dapat menjadi iklan berjalan, hidup dan secara terus-menerus akan menjadi indikator kenaikan jumlah mahasiswa.
d. Kekuatan Pemasok Sekolah menengah atas, pandangan/image masyarakat, dan Peraturan pemerintah merupakan pihak-pihak yang bertindak sebagai penyedia mahasiswa. e. Persaingan dengan Perusahaan Sejenis Perlu dirancang strategi jangka panjang perusahaan untuk menghadapi pesaing dimasa yang akan datang.