Manajamenen Ruang Kosong
Pendahuluan Manajemen ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum terpakai atau ruang yang kosong akibat penghapusan data. Penyimpanan yang tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang bebas. Caranya yaitu dengan membuat daftar ruang-ruang kosong. Apabila ada berkas baru yang ingin disimpan, maka ruang bebas dicari pada daftar ini.
Pendahuluan Untuk menjaga kekonsistenan dan keamanan data yang disimpan pada disk pada saat terjadi failure pada komputer, maka dibutuhkan backup data. Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis (media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis. Yaitu dengan menyimpannya ke alat penyimpanan lain, seperti floopy disc, tape magnetik, disk optis, dll. Untuk membuat berkas baru, sistem mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan ruang kosong yang dibutuhkan.
Backup Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan komputer(dalam hal ini disk) kita esok hari. Bisa saja, tiba-tiba terjadi failure yang membuat data yang ada dlm disk berubah, bahkan terhapus. Untuk mengantisipasi ketidakkonsistenan data dan terhapusnya data dari disk, maka diperlukan backup data. Backup adalah menyalin isi disk ke dalam media lain : floopy disk, magnetic disk, optical disk, external hardisk, dll.
Backup Setelah menyalin disk ke media sementara, maka perlu mengembalikan data tersebut ke dalam disk. Hal inilah yang dinamakan restore. Sebelum melakukan backup data, kita perlu mengecek kekonsistenan data, yaitu dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok. Bila ditemukan kesalahan, maka program tersebut akan mencoba memperbaiki. Pengecekan kekonsistenan data inilah yang disbt recovery.
Ada empat jenis daftar ruang bebas : Vektor Bit Linked List Grouping Counting blok yang kosong ditandai dengan angka 1 dan blok yang ada isinya ditandai dengan angka 0