PRESENTASI EPIDEMIOLOGI DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ( TIGA ) PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
TRANSISI EPIDEMIOLGI
Pengertian Transisi Epidemiologi Transisi Epidemiologi memiliki dua pengertian, menurut Omran, 1971 : ”Statis” : interval waktu yang dimulai dari dominasi penyakit menular dan diakhiri dengan dominasi penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian. ”Dinamis” : proses dinamis pola sehat sakit dari suatu masyarakat berubah sebagai akibat dari perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis.
Transisi Epidemiologi : suatu pola perubahan penyakit dalam masyarakat dimana akan terjadi pergeseran pola penyakit dan pola sebab kematian dalam masyarakat dengan menurunnya angka penyakit menular tertentu dan meningkatnya angka berbagai penyakit tidak menular.
POLA KEMATIAN Sangat Sistematik Tergantung pd pola penyakit
PERGESERAN POLA PENYAKIT abad ke 19, terutama berhubungan dengan perubahan status sosial ekonomi. Menjelang abad ke 20, berhubungan dengan upaya pemberantasan penyakit, terlepas dari status sosial ekonomi Menjelang abad ke 21, berhubungan dengan modernisasi dan life style
TEORI TRANSISI EPID Fokus Teori Sejarah perubahan pola morbiditas & mortalitas Penyakit kausa utama kematian Infeksi: Agen mikroorganisme & kemampuan transmisi, contoh: campak Kronik / degeneratif: karena penuaan, gaya hidup (olahraga, nutrisi), lingkungan, racun & lain-lain. (Omran ,1971)
Mekanisme Transisi Epidemiologi Mekanisme terjadinya transisi epidemiologi sebagai berikut : Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi struktur umur. Perubahan faktor risiko yang akan mempengaruhi insiden penyakit. Berpengaruh pada probabilitas menjadi sakit karena perubahan ini berpengaruh pada macam-macam tipe resiko Hubungan modernisasi dengan risiko kesehatan
DASAR TEORI TRANSISI EPID Sekuensi perjalanan sejarah Eropa Pergeseran pola penyakit & kematian secara signifikan Posisi “Tiga Abad”
POSISI “TIGA ABAD” Abad pestilens & kelaparan (sp th 1875) Mortalitas & fertilitas tinggi Umur harapan hidup sangat rendah (< 40 th) Abad penyusutan pandemik (1875 – 1930) Frekuensi epidemik menurun Penyakit degeneratif muncul & meningkat lambat. Umur harapan hidup meningkat (30 – 55 th) Abad penyakit degeneratif & ulah manusia Mortalitas rendah, Fertilitas kritis pd dinamika populasi Umur harapan hidup tinggi (70 lebih)
MODEL TRANSISI (1) Model Klasik Mortalitas dan fertilitas menurun dengan cepat dan drastis Socio-economic dan peningkatan sanitasi Perbaikan pelayanan kesehatan Terjadi di negara maju Model Tertunda Peduli kesehatan – sedikit perbaikan sosial ekonomi Mortalitas menurun Less decline in fertility – population growth Terjadi di negara berkembang Percepatan – Jepang Peningkatan
MODEL TRANSISI (2) Model Percepatan Mortalitas menurun cepat dan drastis Fertilitas menurun drastis tetapi tidak terlalu cepat Peningkatan Sosek, perbaikan sanitasi dan pelayanan kesehatan Terjadi di Jepang, Eropa Model Transisi Mortalitas menurun cepat Fertilitas segera menurun Terjadi di negara industri baru seperti Singapura, Taiwan, Korea
Pengertian Transisi Demografi Keadaan dimana struktur penduduk mengalami perubahan dengan berkurangnya proporsi balita serta meningkatnya proporsi usia remaja, usia produktif dan usia lanjut.
Peralihan keadaan demografi biasanya dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : Tahap I : Angka kelahiran dan kematian yang tinggi sekitar 40 – 50 persen. Tahap II : Angka kematian menurun akibat adanya penemuan obat baru dan anggaran kesehatan diperbesar. Tahap III : Angka kematian terus menurun tetapi tidak secepat pada tahap II. Tahap IV : Angka kelahiran dan kematian mencapai tingkat rendah dan pertumbuhan penduduk kembali ke tahap I, yaitu mendekati nol.
Model Transisi Demografi Model transisi demografi terbagi menjadi : 1. Determinan Angka Fertilitas a. Angka fertilitas tinggi b. Angka fertilitas rendah 2. Transisi Gaya Hidup a. Perilaku b. Transisi nutrisi 3. Transisi Ekonomi a. Keseimbangan b. Perbedaan sosio-ekonomi dalam populasi c. Dinamika pembangunan 4. Transisi Pelayanan Kesehatan a. Ketersediaan pelayanan pencegahan dan pengobatan b. Pengaruh yang besar pada dinamika transisi demografi c. Heterogenesitas
Strategi Pencegahan Penyakit Tidak Menular Untuk mencegah meningkatnya penyakit tidak menular dikalangan masyarakat kita dapat melakukan pencegahan mulai dari langkah pencegahan primer, sekunder, hingga tersier sekalipun. Pencegahan Primer Pencegahan yang lebih utama dilakukan ini bertujuan untuk membatasi kasus baru dengan : Strategi populasi & Strategi kelompok risiko tinggi b. Pencegahan Sekunder Bertujuan untuk menemukan kasus sedini mungkin dan memberikan terapi yang tepat serta membatasi kecacatan. Pencegahan Tersier Bertujuan untuk membuat optimal seseorang atau sekelompok masyarakat dengan sisa-sisa kemampuan yang ada sehingga kualitas hidupnya menjadi lebih baik dengan melalui kegiatan rehabilitasi
TERIMA KASIH