Sih Rini Handajani, M.Mid Ethical Dilemmas Sih Rini Handajani, M.Mid
Situasi dimana seseorang merasa wajib untuk membuat keputusan antara dua atau lebih tindakan yang dia harus dapat menjustifikasi secara moral dan rasional, atau ketika bukti atau argumen tidak tersimpulkan, kondisi ini disebut dengan dilema etika (Beauchamp&Childress,2001;McConnell,2002). Satu tindakan harus dipilih sebab menampilkan dua tindakan adalah hal yang tidak mungkin.
Dilema mungkin muncul dari konflik antara bidan dan tenaga kesehatan profesional yang lain, petugas administrasi tenaga kesehatan, pasien atau anggota keluarga.
Dilema etika biasanya menjelaskan dalam terminologi benar atau salah, tugas atau kewajiban, hak atau kewajiban dan baik atau buruk. Dilema etika biasa dapat diidentifikasi dengan pertanyaan “Apa yang seharusnya dilakukan?”
Bidan dibingungkan dilema etika dengan keadaan tragis Bidan dibingungkan dilema etika dengan keadaan tragis. Keadaan tragis adalah ketika tidak ada yang bisa dilakukan untuk meringankan situasi. Dalam kasus ini pilihan yang baik atau pemecahan mungkin kurang optimal. Kesedihan dari situasi bisa membuat bidan berharap bahwa tidak ada yang bisa dilakukan, tetapi sering tidak ada pilihan lanjut bagi asuhan.
Contoh, beberapa tahun lalu ada anak laki-laki usia 10 tahun dengan leukemia dipertimbangkan untuk transplantasi tulang belakang. Saat donor ditemukan, dia mengalami infeksi yang tidak merespon antibiotik terbaik, dan donor tidak bisa dipertahankan. Dia meninggal dalam beberapa hari.
Tipe dilema Kebanyakan dilema moral kebidanan dapat diidentifikasi tergantung dari klasifikasi berikut: Dilema dari Beneficence-dilema yang melibatkan keputusan apa yang baik sebagai kebalikan dari apa yang merusak. Dilema dari autonomy-dilema yang melibatkan tindakan maksimum apa yang merupakan hak dari pasien sebagai hasil dari penentuan pasien. Dilema dari justice/keadilan- dilema yang melibatkan pembagian keterbatasan sumber layanan kesehatan secara adil.
Dilema dari ketaatan- ini tentang kehormatan sebuah janji. Dilema dari nonmaleficence- dilema yang melibatkan pencegahan kehancuran atau kerusakan. Dilema dari confidentiality/kerahasiaan- ini melibatkan penghargaan terhadap informasi yang disampaikan. Dilema dari kebenaran- dilema yang melibatkan tentang perkataan dan konseling kebenaran.
Masalah –Masalah di Etika Kebidanan Berkembangnya kesadaran akan masalah-masalah etika yang muncul yang kebanyakan disebabkan oleh (a) perubahan sosial dan teknologi dan (b) konflik loyalitas dan kewajiban bidan.
Perubahan Sosial and Technologi Perubahan Sosial , seperti gerakan perempuan. Banyaknya masyarakat yang tidak emiliki asuransi kesehatan, tingginya biaya perawatan kesehatan. Technologi menghasilkan issue baru yang tidak ada diwaktu awal. Sebelum monitor, respirator, dan pemberian makanan secara parenteral, tidak ada pertanyaan tentang apakah diperbolehkan bayi premaure dengan berat 800 gr meninggal?
Sebelum transplantasi organ , kematian tidak memerlukan definisi legal yang mungkin masih mengijinkan jaringan tubuh nya untuk diangkat dan diberikan kepada manusia hidup. Kemudian kemampuan untuk membuat code dan mengontrol pertumbuhan jaringan melalui manipulasi gen menghasilan dilema etika yang baru sehubungan dengan kloning organ dan merubah kareteristik penyakit hereditas dan bilogi. Sekarang dengan pengobatan yang dapat memperpanjang dan memperkuat kehidupan biologi. Pertanyaan ini muncul ; Haruskah kita melaksanakan apa yang kita ketahui kita dapat ?
Konflik loyalitas dan kewajiban Bidan mengalami konflik antara loyalitas mereka dan kewajiban mereka terhadapan pasien, keluarga, penyediaan pelayanan dasar. Klien mungkin mengalami konflik kebijakan institusi, pelayanan dasar, ketersediaan layanan, kebutuhan keluarga pasien atau bahkan berhadapan dengan hukum negara. Akan tetapi, ini akan mudah untuk menentukan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan klien.
Contoh, bidan harus sadar bahwa marijuana terbukti effektive untuk ]kondidi klien yang tidak merespon terapi yang biasa. Meskipun legal issue dilibatkan disitu, bidan harus menentukan jika secara etika, klien harus disadarkan akan alternative potensial yang lainnya. Contoh lain adalah tenaga kerja mogok.
Membuat keputusan etika Tanggungjawab logika etika adalah rasional dan systemik. Ini harus berdasarkan pada prinsip etika dan kode etik dari pada emosi, intuition, kebijakan yang telah ada atau precedent.
Dua Model Pengambilan keputusan 1- Thompson and Thompson (1985) Review situasi untuk menentukan masalah kesehatan, tentukan kebutuhan, komponen etika dan kunci individual. Kumpulkan informasi tambahan untuk mengklarifikasi situasi. Identifikasi issue etik disituasi tersebut. Definisikan personal and professional posisi moral Identifikasi posisi moral dari kunci individu yang terlibat. Identifikasi nilai konflik jika ada Tentukan siapa yang seharusnya membuat keputusan Identifikasi batas tindakan dengan antisipasi outcomes. Putuskan jalan tindakan dan Decide on a course of action and selesaikan. Evaluasi/ review hasil dari putusan/tindakan
2- Cassells and Redman (1989) Identifikasi aspek moral dari pelayanan kebidanan Kumpulkan fakta relevan sehubungan dengan issue moral. Klarifikasi dan terapkan nilai personal Pahami teori dan prinsip etika Gunakan sumber komponen interdisiplin Ajukan alternative tindakan. Terapkan kode etik untuk membantu mengarahkan tindakan. Partisipasi aktive dalam memecahkan issue Terapkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada Evalusi tindakan yang telah ditentukan.
Keputusan yang baik adalah yang berdasarkan kepentingan klien dan pada saat yang bersamaan juga menunjukkan integritas orang-orang yang terlibat. Bidan mempunyai kewajiban moral terhadap klien mereka, terhadap pimpinan mereka dan kepada penyedia pelyanan primer. Sehingga bidan harus menentukan faktor tantangan ketika membuat keputusan.
Contoh dari kewajiban moral dalam pembuatan keputusan. Maximimalkan kesejahteraan klien Seimbangkan kebutuhan otonomi klien dengan tanggung jawab anggota keluarga untuk kesejahteraan klien. Support setiap anggota keluarga dan tekankan sistem suport keluarga. Gunakan kebijakan RS. Lindungi kesejahteraan klien lain. Lindungi standard dari pelayanan.
Bidan mungkin merasakan kebimbangan antara kewajiban terhadap klien, keluarga dan pimpinan. Apa yang dianggap penting bagi klien mungkin kontra dengan kepercayaan sitem bidan. Diseting dimana isuue etik muncul sering, bidan, perawat seharusnya membuat sistem support seperti team konferensi dan menggunakan konseling profesional untuk dapat mengexpresikan perasaan mereka.
Tipe-Tipe Keputusan Keputusan Aktive – Keputusan etik dan ethical decisions and moral judgment yang memacu untuk melakukan tindakan dan membawa perubahan. Keputusan Passive – Keputusan yang menolak, menunda atau menghindari tindakan dan mempertahankan status quo dengan menolak atau merubah tanggung jawab untuk menghindari tanggung jawab.
Keputusan program- Keputusan yang menggunakan petunjuk, membuat petunjuk, prosedur dan aturan-aturan untuk guidelines, procedures, and rules to menentukan antisipasi, rutinitas, kemungkinan tipe-tipe dilema moral. Keputusan Non-program- Keputusan yang membutuhkan respon unik untuk moral dilema yang komplek dan tidak diharapkan.
Proses untuk memecahkan masalah etika: Kenali dilema etika Kumpulkan informasi yang faktual dan relevan Proses untuk memecahkan masalah etika: Klarifikasi kontek individu dari dilema etika Identifikasi dan klarifikasi konsep etika Bangun dan evaluasi agumen untuk tiap issu Buat keputusan/tindakan
Etika pengambilan keputusan adalah keterampilan yang dapat dipelajari, berdasarkan pemahaman prinsip-prinsp etika, teori etika atau sitem, model pembuatan keputusan dan etika ICM.
Apllication of a Bioethical Decision – Making Model Mrs. L, a 67- year – old women, is hospitalized with multiple fractures and lacerations caused by an automobile accident. Her husband, who was killed in the accident, was taken to the same hospital. Mrs.L,who had been driving the automobile, constantly questions her primary nurse about her husband. The surgeon has told the nurse not to tell Mrs.L about the death of her husband, however, the surgeon does not give the nurse any reason for these instructions. The nurse expresses concern to the charge nurse, who says the surgeon’s orders must be followed – that the surgeon will decide when Mrs.L should be told. However, the nurse is not comfortable with this and wonders what should be done.
Thanks