PENGENDALIAN INTERN PERSPEKTIF TEKNIS DOSEN : H. FEBRIANA HENDIONO, SE, MM
PENGENDALIAN INTERN PERSPEKTIF TEKNIS Sering disebut dengan pengendalian aplikasi ialah kontrol internal komputer yang berlaku khusus untuk komputerisasi tertentu pada suatu organisasi/ pengendalian yang langsung terkait dengan transksi pada suatu aplikasi tertentu. Manfaat pengendalian aplikasi untuk mengurangi (preventif/ detection) terjadinya resiko dan apabila terjadi juga harus ada korektif dimana tingkat kerugian supaya seminimal mungkin.
Ruang lingkup pengendalian intern aplikasi adalah sebagai berikut : Boundary Control : otoritas akses ke sistem aplikasi, identitas dan otentisitas pengguna Input Control : otorisasi & validasi masukan, tranmisi & konversi data, penanganan kesalahan Process Control : pemeliharaan ketepatan data, pengujian terprogram atas batasan dan memadainya pengolahan Output Control : rekonsiliasi keluaran, penelaahan & pengujian hasil pengolahan, distribusi keluaran Database Control : akses dan integritas data Comunication Control : gangguan komunikasi organisasi
BOUNDARY CONTROL Adalah interface antara users dengan sistem berbasis teknologi informasi Pengendalian batas-batas sistem aplikasi (boundary control) mempersyaratkan bahwa suatu sistem aplikasi komputer perlu jelas desainnya, yaitu mengenai : ruang lingkup sistem, apa dokumen inputnya, darimana sumbernya, tujuan pengelolahan data, siapa penggunanya, siapa pemegang kewenangan, user yang akses kekomputer harus memiliki otoritas, identitas, otentik.
Boundary control Subsistem dan keterkaitan, sistem terdiri dari subsistem, modul, program dan perlu kejelasan ruang lingkupnya dan keterkaitan antara subsistem-subsistem atau modul-modul. Tujuan utama boundary control ; Untuk mengenal identitas dan otentik user Untuk menjaga agar sumberdaya sistem informasi digunakan oleh user dengan cara yang ditetapkan. (ATM, komputer kampus)
INPUT CONTROL Input merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang krusial dan mengandung resiko. Resiko tersebut adalah: Data transaksi yang ditulis oleh pelaku transaksi salah (error) Kesalahan pengisian dengan sengaja/ kecurangan Karena jika input salah maka output juga salah
Input control Jika data input salah dapat lolos tidak terdeteksi oleh kontrol manual atau terpogram hal ini dapat menyebabkan kesalahan yang berlanjut. Mekanisme masuk data input, dikategorikan kedalam dua cara : Batch delayed processing systems On line transaction processing systems
PENGENDALIAN PROSES Mencegah agar tidak terjadi kesalahan selama proses pengolahan data. seperti ; Kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program, ketidakpaduan antara subsistem. Programer salah menterjemahkan spesifikasi yang diberikan oleh sistem analis, program dibuat tidak mengikuti standar (struktur, bahasa, tidak di tes dengan mamadai) tidak sesuai dengan permintaan user
MENURUT IAI (IKATAN AKUNTANSI INDONESIA) Pengendalian proses merupakan bentuk pengendalian yang diterapkan setelah data berada pada sistem aplikasi komputer Pengendalian ini didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa ; transaksi, dapat diolah semestinya oleh komputer Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan atau diubah tidak semestinya Kekeliruan pengelolahan data dapat diidentifikasi dan dikoreksi secara tepat waktu
OUTPUT CONTROL Didesain untuk menjamin agar output/ informasi dapat disajikan secara akurat, lengkap, muktahir, dan didistribusikan pada orang-orang yang berhak secara cepat dan tepat waktu. Permasalah seperti; laporan tidak akurat, tidak lengkap, terlambat, tidak uptodate, hacker, cracker, dsb
Metode output control Rekonsiliasi keluaran dengan masukan dan pengelolahan; membandingkan hasil keluaran dari sistem dengan dokumen asal. Penelaahan dan pengujian hasil-hasil pengolahan; peroses ini biasanya dilakukan oleh atasan langsung terhadap pegawainya Pendistribusian keluaran; hanya keluaran yang diperlukan saja yang didistribusikan kepada yang berhak