Dosen: Ratri Istania, SIP, MA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APA OTONOMI DAERAH ? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN.
Advertisements

IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
Berkelas.
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
Hasil Diskusi Definisi Otonomi Daerah
Drs. Cyrus Ramot Marpaung
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP
BAB 7 Otonomi Daerah.
DEMOKRASI LOKAL MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL
IDENTITAS NASIONAL.
Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI
MATA KULIAH KEBIJAKAN PUBLIK
OTONOMI KHUSUS (Otonomi khusus NAD, Papua, DKI Jakarta dan Yogyakarta)
Kelompok 2 Nama anggota : Ajeng Bella P. (02) Amalia Utami (03)
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
PROVINSI KEPULAUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Dr
OPTIMALISASI POTENSI EKONOMI DAERAH OLEH : DEDY ARFIYANTO , SE.MM
Universitas Indo Global Mandiri
ACARA REMBUG NASIONAL PENDIDIKAN
Ruang Lingkup Ilmu Politik Pengantar Ilmu Politik
POLA KERUANGAN DESA AMALUDIN, S.IP, MM.
Pendidikan Kewarganegaraan dan Otonomi Daerah
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
EKONOMI POLITIK DALAM DINAMIKA POLITIK LOKAL (STUDI KASUS PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM DAN PAPUA) MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP.
Penduduk Dan Tingkat Pendidikan
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA
DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP – HI UNJANI CIMAHI 2012
Ruang Lingkup Ilmu Politik
Bahan kuliah Hukum Pemda FH UII 2015.
Konsep Pemerintahan Daerah
Kronologis Penyelenggaran Pemda
Pengantar Ilmu Politik Identifikasi Struktur Politik
OTONOMI BIDANG PERTANAHAN
Institusi Kebijakan Mata Kuliah Kebijakan Publik
Dasar Hukum DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
Pengantar Ilmu Politik Hubungan Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Lainnya
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
PENGANTAR ILMU POLITIK “NEGARA, MASYARAKAT, KEKUASAAN”
Kronologis Penyelenggaran Pemda
Masyarakat Multikultural
Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (I)
Perkembangan Otonomi Daerah
Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
Presented By: Lailatul Hikmah
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
Disusun Oleh Pipit Fitriyani, S.Pd
PENGANTAR ILMU POLITIK “NEGARA, MASYARAKAT, KEKUASAAN”
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
KELOMPOK 3: OTONOMI DAERAH.
ANALYSIS TO NANGGROE ACEH DARUSSALAM & PAPUA STUDY CASE
PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT. PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT.
DR.Suharto,SH.,M.Hum.
Ratri Istania Semester Gasal 2013
ISU DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
Dinamika Politik Lokal
Ruang Lingkup Ilmu Politik
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI POLITIK LOKAL
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
Ratri Istania Semester Gasal 2013
Pengantar Ilmu Politik Hubungan Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Lainnya
Pengantar Ilmu Politik
Universitas Negeri Jakarta
Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)
Dalam Kerangka NKRI. Secara etimologi integrasi nasional terdiri dari dua suku kata yaitu integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa Latin.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Transcript presentasi:

Dosen: Ratri Istania, SIP, MA Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism Mata Kuliah Pemerintahan Daerah STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA

Sejarah Provinsi Pasundan (1949-1959) dan (1998-Sekarang) Kelemahan Nama pansundan berkaitan dengan nama kesukuan Dimotori oleh aktor-aktor politik di level lokal Daerah pasundan sudah terpecah menjadi 2 provinsi: Banten dan Jawa Barat Kekuatan

Sejarah Provinsi Surakarta (1949-1959) dan (1998-Sekarang) Pernah memiliki bentuk pemerintahan monarki Secara administrasi pernah terbentuk daerah istimewa Surakarta 17 Agustus 1945, setingkat provinsi Timbulnya gerakan anti-monarki Gerakan anti-monarki melikuidasi provinsi menjadi karesidenan (raja turun tahta menjadi rakyat biasa)

Sejarah Provinsi Madura (1949-1959) dan (1998-Sekarang) 50% masyarakat menolak Beberapa politisi (PKB) belum melihat urgensi wacana provinsi madura Gubernur jatim mengatakan pulau madura yg baru terdiri 4 kabupaten belum siap dimekarkan 50% masyarakat mendukung Sumber daya alam sangat mendukung: gas dan minyak bumi Sumber daya manusia tingkat pendidikan tinggi

Pengaruh Lingkungan Provinsi Pasundan (1949-1959) dan (1998-Sekarang) Politik luar Kebijakan desentralisasi Pemekaran, kekuasaan, dan kewenangan Politik dalam Identitas kesukuan ditonjolkan 27 desember 1949 pernah diakui sebagai Negara Pasundan, Konferensi KMB Pengakuan internasional masa lalu memicu kembalinya romantisme menjadi daerah otonom (negara) Budayawan: mengikisnya budaya mereka, provinsi dapat menguatkan kembali budaya mereka

Pengaruh Lingkungan Provinsi Surakarta (1949-1959) dan (1998-Sekarang) Politik luar: Kebijakan desentralisasi Politik dalam: Masyarakat menginginkan kembali surakarta menjadi provinsi yg statusnya dibekukan untuk sementara Minimal ada 7 kota/kabupaten mendukung terbentuknya provinsi baru Populasi penduduk sudah padat (kota terpadat di Jawa Tengah) 8 kota terpadat di Indonesia Banyak pabrik/industri berkembang pesat Masyarakat banyak tertampung di dalam industri Sebagai pusat kota jasa dan pariwisata di Jawa Tengah

Pengaruh Lingkungan Provinsi Madura (1949-1959) dan (1998-Sekarang) Politik Lokal: Tujuan pembentukan provinsi madura dimotori anggota DPRD Jawa Timur Dukungan dari informal leader: kyai, tokoh pemuka agama Politik Nasional: Dukungan Ryaas Rasyid, mantan anggota Komisi II DPR mendukung terbentuknya Provinsi Madura

PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT

Past (1949-1950)

PAST (1949-1959) X, Y, Z ETHNO-RELIGIOUS CONFLICT POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. =

PAST (1949-1950) X, Y, Z PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. = =

PAST (1949-1950) X, Y, Z DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. =

Present (1999-Sekarang)

PRESENT (1998-PRESENT) X, Y, Z ETHNO-RELIGIOUS CONFLICT POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. =

PRESENT (1998-PRESENT) X, Y, Z PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. =

PRESENT (1998-PRESENT) X, Y, Z DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… KELEMAHAN ……….. ………. ……… KEKUATAN ………….. …………. ………… ……….. =

X, Y, Z PAST & PRESENT COMPARED

X, Y, Z PAST PRESENT FUTURE KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya mungkin terwujud karena faktor pendorong berupa perundangan yang sangat ramah pada kemandirian daerah. Tapanuli memiliki kelebihan dari segi representasi tokoh di tingkat nasional didukung oleh rasa kesukuan Tapanuli yang tinggi. Namun demikian, Tapanuli masih menyimpan potensi konflik kesukuan berlandaskan agama bila suku batak tetap KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya belum bisa terwujud mengingat potensi perebutan sumber daya alam yang berlimpah akan melahirkan kompetisi suku-suku yang diperintah raja-raja tradisional. Ditambah lagi, bangunan kelembagaan pemerintahan yang sangat lemah, warisan karesidenan di jalam Belanda tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam wadah bangunan negara kesatuan. X, Y, Z KONFLIK ETNIK-RELIGIUS Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak berkurang mengingat telah terjadi peristiwa yg mengakibatkan tercorengnya citra suku batak dlm memarginalkan suku lainnya, lemahnya peran elit di DPR dan DPRD serta pemekaran wilayah Tapanuli memecah kesatuan perjuangan. Namun demikian, sebagai catatan kekuatan Tapanuli terletak pada elit yang berhasil di luar Tapanuli, begitupula peran masyarakat dan ormas dalam memperjuangkan Provinsi Tapanuli yg cukup besar jgn sampai menjadi bumerang dlm usaha pembentukan Provinsi Tapanuli. PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya ada kemungkinan terwujud setelah terbentuknya parpol disertai dengan bantunan nasehat pembangunan organisasi masa berlandaskan semangat keagamaaan dari misionaris asing. Walaupun DPRD belum terbentuk, namun keberadaaan persekutuan gereja misalnya memberikan ruang masyarakat berembuk dalam pengambilan kebijakan. PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN PAST PRESENT FUTURE

X Y Z PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN KONFLIK ETNIK-RELIGIUS Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN KONFLIK ETNIK-RELIGIUS Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN KONFLIK ETNIK-RELIGIUS Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Zdari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan KONFLIK ETNIK-RELIGIUS Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya DESENTRALISASI ‘FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya FUTURE COMPARED

KESIMPULAN SEMENTARA KEMUNGKINAN AKAN TERBENTUKNYA PROVINSI ? AKAN LEBIH BESAR DIBANDINGKAN PROVINSI ? DAN ?

REKOMENDASI