PLATYHELMINTHES & NEMATHELMINTHES Created by: Amelia Fitrianaldi Anindya Nurul Fajrina Bimo Ranatuka Fadhila Azzahra Farih Afdhalul Ihsan Shaqina Zahranti Ramli Syifa Nabila X MIPA E
Plathyhelminthes
Pengertian Platyhelminthes Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih.
Ciri-ciri Platyhelminthes Bentuk tubuh pipih, simetri bilateral, triploblastik, dan acoelomata. Tubuhnya terdiri atas bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung (dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral). Sistem pencernaan makanan belum sempurna, terdapat mulut dan belum memiliki anus. Makanan masuk melalui mulut —> farink —> usus —> dan dikeluarkan melalui mulut. Belum memiliki sistem respirasi. Masuknya oksigen (O2)dan keluarnya karbon dioksida (CO2) melalui permukaan kulit. Sistem ekskresi tersusun atas sel-sel bersilia ( flame cells /aster / sel api ). Susunan syaraf terdiri atas 2 ganglia yang berbentuk cincin membentuk tangga tali. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan perkawinan silang atau perkawinan sendiri, karena bersifat hermaprodit (monoceus). Secara aseksual dengan fragmentasi dan membentuk generasi baru (regenerasi). Hidup bebas di air tawar maupun tempat–tempat lembab.
Klasifikasi Platyhelminthes Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas yaitu: Turbellaria (cacing berambut getar) Trematoda (cacing isap) Cestoda (cacing pita).
Kelas Turbellaria (Cacing Berambut Getar)
Ciri dan Karakteristik Turbellaria memiliki struktur tubuh yang bersilia. Silia ini berfungsi sebagai alat gerak. Selain menggunakan silia, hewan dari kelas ini bergerak menggunakan otot tubuhnya yang menyerupai gelombang. memiliki stigma/oseli (bintik mata), yaitu indera yang peka terhadap rangsang cahaya dan aurikula (telinga) sebagai indera peraba. tidak memiliki sucker (alat penghisap / pelekat). Sistem syaraf berupa ganglia. sistem pencernakan masih sederhana (mulut, faring, usus), mulut di bagian ventral. sistem ekskresi berupa sel – sel api (aster/flame sel ). sistem reproduksi secara vegetatif dengan amphigoni dan Memiliki daya regenerasi yang tinggi (apabila tubuhnya terpotong, setiap potongan dapat tumbuh menjadi individu baru), dan secara generatif dengan perkawinan (bersifat hermaprodit). hidup bebas di air tawar dan di tempat yang lembab.
Reproduksi Aseksual
Contoh Turbellaria Dugesia trigina, Planaria sp (hidup di air tawar yang tidak berpolusi). Biphalium sp , hidup di tempat lembab (di bawah lumut)
Kelas Trematoda (Cacing Isap)
Ciri dan Karakteristik Trematoda bentuk pipih seperti lembaran daun. memiliki alat penghisap (sucker) di bagian anterior (mulut) dan posterior (ventral tubuh), sehingga bersifat endoparasit atau merugikan.(sucker) yang berfungsi sebagai pengisap cairan tubuh inangnya. tubuh tersusun atas lapisan kutikula yang befungsi melindungi Trematoda dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh organisme inang. tidak memiliki silia (rambut getar). sistem syarat, respirasi, dan ekskresi sama seperti pada Planaria sp. sistem reproduksi secara generatif (bersifat hermaprodit), secara vegetatif dengan cara partenogenesis.
Contoh Tremadota dan Habitatnya Fasciola hepatica, habitat pada hati hewan ternak. Chlonorchis sinensis , habitat di hati manusia Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni ; habitat pada pembuluh darah (vena), sehingga di sebut juga cacing darah. Fasciola buski, hidup di usus Paragonimus westermani , hidup di paru–paru Metagonimus yokogawai , hidup dalam usus halus
Kelas Cestoda (Cacing Pita)
Ciri dan Karakteristik Cestoda Bentuk tubuh pipih panjang seperti pita. Tubuh terbagi atas kepala (scolex), leher (collum), dan tubuh belakang (abdomen). Pada scolex terdapat alat kait (rostellum) dan 4 buah alat isap (sucker) untuk melekat pada dinding usus. Abdomen terdiri atas ruas– ruas yang masih semu (Pseudosegmen). Tiap ruas dinamakan proglotid, yang didalamnya terdapat sistem syaraf, respirasi, ekskresi, pencernakan, dan reproduksi. Proglotid yang tersusun secara tidak beraturan dinamakan strobilasi. Tubuh dilapisi kutikula yang tebal, dan tidak memiliki silia. Belum memiliki mulut dan alat pencernakan yang nyata. Reproduksi secara vegetatif dengan fragmentasi proglotid, dan secara generatif dengan perkawinan. Tiap proglotid memiliki ovarium dan testis, jika terjadi pembuahan ribuan telur dalam proglotid mengandung embrio (onkosfer).
Contoh Cestoda Taenia solium, hidup pada usus manusia dan sebagai hospes adalah daging babi. Taenia saginata , parasit pada manusia dengan perantara daging sapi. siklus hidupnya hampir sama dengan Taenia solium. Taenia echinococcus , parasit pada usus manusia dengan perantara binatang buas (anjing). Diphylobothrium latum , parasit pada usus manusia dengan perantara hewan aquatik (ikan). Choanotaenia infundibulum, inang tetapnya adalah ayam dan inang perantaranya adalah hewan arthropoda.
Peranan Platyhelminthes [Hampir semua anggota Platyhelminthes merugikan (parasit)] Cacing Isap menyebabkan penyakit Cacing pita yang sangat panjang dapat menyumbat usus dan menyerap sari-sari makan yang cukup banyak. Planaria sp dapat digunakan sebagai indikator perairan yang tidak tercemar oleh limbah.
Nemathelminthes
Pengertian Nemathelminthes Nemathelminthes berasal dari bahas latin, nematos artinya benang dan nelminthes artinya cacing. Anggota-anggota Nemathelminthes mencakup berbagai cacing gilig: hewan dengan tubuh silinder memanjang, tidak beruas-ruas, dan sangat panjang. Nemathelminthes adalah hewan Pseudoselomata. Pseudoselomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh semu.
Ciri-Ciri dan Struktur Nemathelminthes: Tubuh berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, triploblastik, dan simetri bilateral. Triploblastik adalah hewan dari kindgom animalia yang mempunya 3 lapisan tubuh. Memiliki rongga tubuh semu (pseudoselomata) Umumnya memiliki ukuran mikroskopis. Betina berukuran lebih besar dari pada jantan. Kullitnya halus, licin, dan dilapisi kutikula. Kutikula berfungsi melindungi diri dari enzim inangnya. Kutikula akan semakin kuat, ketika cacing gilig hidup di usus inangnya daripada hidup bebas.
Tidak bersegmen. Memiliki sistem penceraan yang sempurna, diantaranya mulut, faring, usus, dan anus. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Makanan akan dialirkan ke seluruh tubuh menggunakan carian pseudoselom. Pernapasan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh. Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun sebagai parasit
Sistem Reproduksi Nemathelminthes Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris. Gonokoris adalah organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur fertilisasi dapat membentuk kista yang bisa hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Membentuk kista bertujuan untuk melindungi diri.
Klasifikasi Nemathleminthes Ascaris lumbricoides (Cacing Perut) Anclyostoma Duodenale (Cacing Tambang) Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi) Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut) Trichinella Spiralis
Ascaris lumbricoides Cacing perut hidup di dalam usus halus manusia. Berkembang bial secara seksual. Menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan. Tubuh jantan lebih melengkung dan lebih kecil daripada betina.
Anclyostoma Duodenale Ditemukan di pertambangan daerah tropis. Hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Menimblukan penyakit ancylostoiasis.
Oxyuris Vermicularis Hidup di usus besar manusia. Dapat melakukan autoinfeksi, yaitu si penderita dapat menularkan infeksinya.
Wuchereria Bancrofti Hidup di dalam pembuluh limfa. Menyebabkan penyakit elefantiasis atau kaki gajah
Trichinella Spiralis Hidup di otot manusia. Penyebab penyakit trikhinosis, yaitu kerusakan otot manusia
THANK YOU ^^
Questions