PeRMASALAHAN DAN ISU-ISU TERKINI LINGKUNGAN (INDUSTRI) Kelompok 9 Ika Far’ah Farizhi m (161810301015) Achmad Fudhali(161810301031) Lutfi Adhiva(161810301068) Inny Nadyatus Sa’adah (161810301052)
a. Pengertian Industri Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misal mesin. Menurut Badan Pusat Statistik, industri adalah sebuah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat atau lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri.
DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN INDUSTRI 1. Terbukanya Peluang Lapangan Kerja Baru 2. Meningkatkan Aktivitas Ekspor 3. Memperbesar Peluang Usaha Baru 4. Meningkatkan Indeks Pertumbuhan Ekonomi 5. Meningkatkan Arus Urbanisasi dan Pemerataan Penduduk
DAMPAK NEGATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI Lahan pertanian menjadi semakin berkurang jumlahnya. Tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur menjadi hilang. Cara hidup masyarakat berubah. Lingkungan tercemar.
Peraturan Pendirian Industri Pendirian sebuah pabrik atau suatu industry di Indonesia diatur dalam peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 41/M-IND/PER/6/2008
PETA PERSEBARAN INDUSTRI DI INDONESIA
Persebaran Industri Di Indonesia 1. Industri Mesin dan Logam Dasar Industri mesin dan logam dasar adalah suatu kelompok industry yang mengolah sebuah bahan baku logam dan produk dasar mesin, misalnya seperti kendaraan bermotor, perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan alat transportasi. Contohnya : PT Krakatau Steel terdapat di Cilegon (Banten) yang merupakan Industry besi-baja PT Pal adalah sebuah industri kapal dan galangan kapal di Surabaya Gresik (Jawa Timur) PT Dirgantara Indonesia di Bandung Jawa Barat dan beberapa industri lainnya di kawasan industri Pulo Gadung (Jakarta) serta Tangerang (Banten).
2. Industri Kimia Dasar Industri kimia dasar yaitu jenis industri yang mengolah sebuah bahan baku atau bahan mentah untuk menghasilkan sebuah produk bahan bahan kimia. Beberapa contoh jenis industri kimia dasar yaitu sebagai berikut : Industri pupuk terdapat di wilayah Palembang-Sumatra Selatan (Pupuk Sriwijaya) dan Bontang-Kaltim (Pupuk Kaltim). Industri bahan-bahan kimia, seperti pada pabrik Soda di Waru- Surabaya (Jawa Timur), Amoniak di Cepu (Jawa Tengah), dan pada Super Posfat di Cilacap (Jawa Tengah). Industri semen yang tersebar di wialayah Padang (Sumatra Barat), Cibinong (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), dan diwilayah Tonasa (Gowa-Sulawesi Selatan). Ban kendaraan yang berada diwilayah Bogor (Jawa Barat), Tegal (Jawa Tengah), dan Palembang (Sumatra Selatan). Industri kertas yang berada di wialayah Padalarang (Jawa Barat), Probolinggo dan Banyuwangi (Jawa Timur), dan Pematangsiantar (Sumatra Selatan).
3. Aneka Industri Aneka industri ialah sebuah kelompok industri yang mengolah suatu produk-produk untuk suatu keperluan masyarakat luas dan kebutuhan konsumsi. Beberapa contohnya, yaitu antara lain sebagai berikut : PT Indofood di Jakarta yang mengolah sebuah aneka bahan pangan (mi instan, bumbu perasa, dan kecap) dan industri minuman di beberapa wialayah daerah di Pulau Jawa. Pabrik rokok diwialayah Kediri, Kudus, dan Surabaya, serta pabrik tekstil dan garmen di wialayah Bandung (Jawa Barat). Pabrik yang mengolah sebuah bahan bangunan terdapat di beberapa wilayah Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
4. Industri Kecil Industri kecil yaitu suatu kelompok industri rumah tangga yang menggunakan sebuah modal dan tenaga kerja relatif kecil, dengan teknologi yang sifatnya tradisional dan sederhana. Beberapa contohnya yaitu industry kecil antara lain sebagai berikut. Industri kerajinan bambu di wilayah Tasikmalaya (Jawa Barat). Kerajinan batik diwilayah Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan. Kerajinan perak bakar di wialayah Kotagede dan Solo. Ukiran kayu di wilayah Jepara dan Bali. Kerajinan tanah liat di wilayah Plered (Jawa Barat), Banyumas (Jawa Tengah), dan Kasongan (Yogyakarta). Kain tenun di wilayah Yogyakarta, Solo, Bali, Samarinda, Ujung Pandang, dan Nusa Tenggara.
SOLUSI YANG DAPAT DILAKUKAN TERHADAP DAMPAK NEGATIF INDUSTRI Namun selain itu, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi solusi dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang disebabkan oleh pabrik tersebut, diantaranya adalah: Pemerintah perlu mensosialisasikan mengenai Tata Letak Pabrik kepada seluruh pelaku industri. Pemerintah perlu melakukan penentuan daerah industri yang terencana dengan baik, dikaitkan dengan planologi kota, pedesaan, dengan memperhitungkan berbagai segi. Penentuan daerah industri ini mempermudah usaha pencegahan dengan perlengkapan instalasi pembuangan, baik melalui air maupun udara. Pemerintah perlu bertindak tegas terhadap pelaku industri yang membangun pabriknya di wilayah pemukiman penduduk. Perlu adanya sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang pencemaran, sehingga baik itu pelaku industri, karyawan, maupun orang awam bisa sadar dan paham betapa berbahayanya limbah industri itu.
Diadakannya kegiatan-kegiatan yang berbau penanggulangan terhadap pencemaran, dan himbauan dari pemerintah agar masyarakat mau mengikuti kegiatan tersebut guna meningkatan kesadaran lingkungan. Pembentukan organisasi khusus penanggulangan pencemaran untuk mengadakan monitoring berkala guna mengumpulkan data selengkap mungkin yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan kriteria tentang kualitas udara, air, dan sebagainya. Pelaku industri harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan, seperti dengan menggunakan alat yang ramah lingkungan, melaksanakan teknologi bersih, penyempurnaan alat produksi melalui kemajuan teknologi, memodifikasi alat produksi sedemikian rupa, memasang alat pencegahan pencemaran, dan yang terpenting harus melakukan pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemar atau paling tidak meminimalkan bahan pencemarnya hingga batas yang diperbolehkan.
Lebih baik limbah dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis, yang bisa dilakukan dengan menggunakan konsep daur ulang. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap para pelaku industri yang tidak mengolah limbah industrinya atau malah membuang limbah industrinya dengan semena-mena. Perlu dilakukan penelitian atau kajian yang lebih banyak lagi mengenai dampak limbah industri yang spesifik (sesuai jenisnya) terhadap lingkungan, serta mencari metoda atau teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya. Melakukan reboisasi di daerah pegunungan, karena daerah pegunungan berfungsi sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
Contoh isu terkini masalah industri https://daerah.sindonews.com/read/1244882/22/limbah-batik-penyumbang-terbesar- pencemaran-sungai-1506975635 https://daerah.sindonews.com/read/1246136/174/dinas-lingkungan-hidup-tebo-ambil- sampel-air-yang-tercemar-1507302871 https://daerah.sindonews.com/read/1260392/21/polda-jabar-dan-kodam-iii-siliwangi- warning-perusak-lingkungan-1511527777 https://daerah.sindonews.com/read/1251675/22/tak-tahan-bau-limbah-15-keluarga-di- sukoharjo-mengungsi-1508940669
TERIMAKASIH