KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN SUMBERDAYA AIR SAP (2-1)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Advertisements

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN AGROFORESTRI
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.
Metodologi Penelitian Hukum
FOR ALL STUDENT SMAN 20 Sby
Penelitian Kualitatif
PENGERTIAN PROYEK Proyek  kegiatan investasi terhadap sumberdaya yang ada, guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi individu atau masyarakat seluruhnya.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Elemen Sukses Pengembangan & Tantangan e-Gov
KONSEP DASAR GEOGRAFI KEBUDAYAAN (SDM) FISIS/ALAM ORGANISASI.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
EKONOMI KELEMBAGAAN Ekonomi kelembagaan adalah paradigma baru dalam ilmu ekonomi yang melihat kelembagaan (rule of the game) berperan sentral dalam membentuk.
BAB IV PERANAN PEMERINTAH, BARANG PUBLIK, BARANG KLUB, PILIHAN PUBLIK, PROSES POLITIK, KESEJAHTERAAN MASYARAKAT & KEGAGALAN PEMERINTAH.
Ekonomi Sumber Daya (PNB 1304/2-0)
Hubungan ekonomi SDA dengan peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi Oleh : Luh Putu Suciati.
Kuliah Metodologi Penelitian Akupunktur
Perekonomian Indonesia
Good Governance Etika Bisnis.
V. WEWENANG (AUTHORITY)
Dr. Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T.
Dosen. Dr.Dra.SUciati,SH,M.Hum
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
PENGELOLAAN SD ALAM PULIH
PENENTUAN HARGA AIR MINUM
Pembangunan Ekonomi Daerah
DASAR TEORITIS PENELITIAN KUALITATIF
III. PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF EKOSISTEM
ANALISIS BIAYA-MANFAAT PROYEK PERTEMUAN I : PENGERTIAN, TUJUAN, RUANG LINGKUP, ASPEK, DAN KEGUNAAN BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL.
Materi Tutorial Tatap Muka
ORGANISASI, KEPEMIMPINAN & PERILAKU ADMINISTRASI
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
EKONOMI Kelas / Semester : X / 1 Permasalahan Ekonomi.
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
Teori Ekonomi Politik Maryunani.
Teori-teori Klasik Pembangunan
EKONOMI POLITIK Introduction Anang Muftiadi
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN OLEH PEMERINTAH
PENGELOMPOKKAN ILM ADM DAN HUB ILM ADM DG ILM LAIN
Pancasila Sebagai Etika Politik
EKONOMI Permasalahan Ekonomi.
POKOK BAHASAN TIPE PROPERTY RIGHTS HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
BAB III. PENDEKATAN EKONOMI TERHADAP HUKUM
Perekonomian Indonesia
DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PESISIR (PERUBAHAN SOSIAL)
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
Ekonomi Sumber Daya Air dan Tanah
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
Teori Permintaan Uang Klasik
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
SOSIOLOGI HUKUM OLEH : Dr. Harmadi, SH,MHum.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
EKONOMI POLITIK Introduction Anang Muftiadi
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PUBLIC FINANCE (KEUANGAN PUBLIK)
PENGANTAR HUKUM EKONOMI
EKONOMI POLITIK Introduction Anang Muftiadi
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
KEDUDUKAN & RUANG LINGKUP
Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.
EKONOMI MAKRO Pertemuan. 1 Semester 6 (Genap) Tahun Ajaran 2019 Dosen Pengampu: Nyoman Darsana, SP., MP.
Transcript presentasi:

KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN SUMBERDAYA AIR SAP 2103 3 (2-1) PRODI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PERTANIAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JEMBER

Diskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas tentang Paradigma kebijakan di bidang pengelolaan sumberdaya air beserta berbagai perangkat aturan serta perundang-undangan yang menjadi dasar dalam upaya penegakan pengelolaan sumberdaya air pertanian termasuk hukum adat dan tradisi masyarakat lokal. Dinamika kelembagaan sumberdaya air yang terdiri dari aspek batas yuridiksi, hak kepemilikan, aturan representatif sampai pada Penerapan pendekatan kelembagaan (rule of the game) dalam pengelolaan sumberdaya air yang memiliki karakteristik sebagai common-pool resources (CPRs). Mengkaji Kegagalan (failure) dan kerentanan (fragility) tatanan kelembagaan, kerangka kerja (framework) untuk menganalisa kelembagaan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan sumberdaya air.

Kompetensi Mata Kuliah Mahasiswa menguasai teori kelembagaan dan memahami fenomena kebijakan sumberdaya air yang berlaku saat ini agar mampu mengembangkan keilmuan, pemikiran logis, kritis dan sistematis terkait kebijakan dan kelembagaan sumberdaya air.

Kegiatan Pembelajaran meliputi (a) kuliah/ceramah dan diskusi, sebanyak 26 kali, yaitu 14 kali @ 100 menit tatap muka dan (b) praktikum dan diskusi, sebanyak 8 kali @ 100 menit berupa kegiatan di laboratorium lapang Penilaian (asesmen), meliputi kuis/tugas 20 persen, Ujian Tengah Semester 20 persen, dan Ujian Akhir Semester 30 persen, serta praktikum 30 persen. Pembina Mata Kuliah adalah : Dr. Luh Putu Suciati, S.P, M.Si (koordinator) Dr. Ir.Heru Ernanda, MT Prof. Dr. Dominikus Rato,S.H,M.H

BLUE GOLD

Water Availability in Indonesia TP : Total Potential (bollion m3/yr) PC : Per Capita (1.000 m3/cap/yr) INDONESIA TP (TOTAL) : 3.906,5 PC (AVERAGE) : 16,4 KALIMANTAN TP : 1.314 PC : 95,9 SULAWESI TP : 299,2 PC : 17,51 PAPUA TP : 1.062,1 PC : 299,5 SUMATERA TP : 840,7 PC : 16,73 MALUKU TP : 176,7 PC : 71,1 JAVA TP : 154 PC : 1,21 BALI & NUSA TENGGARA TP : 49,6 PC : 3,88

AVAILABLE RAW WATER (106 m3/year) Water Utilization in Indonesia DISTRIBUTION (106 m3/year) INDONESIA 3.906,500 SUMATERA 840,700 JAVA 164,000 KALIMANTAN 1,314,000 SULAWESI 299,200 BALI + NUSA TENGGARA 49,600 MALUKU 176,700 PAPUA 1,062,100 AVAILABLE RAW WATER (106 m3/year) POTENTIAL UTILIZED 3,906,500 691,300 ALREADY UTILIZED (106 m3/year) 175,100 (25.3%) NOT YET UTILIZED (106 m3/year) 516,200 (74.7%) DMI (106 m3/year) 34,100 (19.5%) IRRIGATION (106 m3/year) 141,000 (80.5 %) Note: D : Domestics M : Municipal I : Industry Source: Puslitbang SDA, 2012 Roadmap CC Water Sector, 2011 DM (106 m3/year) 6.400 (3,7%) INDUSTRY (106 m3/year) 27.700 (15,8%)

Irrigation Profile in Indonesia IRRIGATION PROFILE OF INDONESIA TOTAL IRRIGATION AREA : 7,230,183 HA ISLANDS CP Productivity (ton/ha) SUMATERA 1.3 4.3 JAVA 1.9 5.5 KALIMANTAN 1.4 4.8 SULAWESI 1.0 4.0 BALI + NT MALUKU 4.2 PAPUA 3.8 RATA-RATA 4.6 Sources of water for Paddy Field in Indonesia (Ha) Reservoirs (797.971 Ha) Non-Reservoirs (6.432.212 Ha) Reservoirs Non Reservoirs

one integrated management One river one plan one integrated management

Paradigma Kelembagaan Pengelolaan SD air SD air kebanyakan mrp barang publik perlu intervensi pemerintah dlm pengalokasiannya. Memiliki kelebihan & kekurangan aspek equity  pemerintah dpt mengalokasikan air ke wilayah miskin air  masyarakat miskin akses air, Namun dibarengi subsidi  selanjutnya menimbulkan inefisiensi pemanfaatan air. Kelemahan utama  rendahnya partisipasi masyarakat dlm pengelolaan air shg sulit mencapai pemanfaatan air yang efisien.

8 aspek ekonomi kelembagaan Cenderung menekankan pada proses evolusioner melalui penolakan thd teori ekonomi klasik yg percaya pada penyesuaian otomatis lewat perubahan dlm sistem harga Menolak pandangan ekonomi neoklasik mengenai pasar bebas & pasar yg efisien. NIE mengutamakan pandangan eksistensi kelembagaan yg mengandaikan tindakan kolektif dr individu dlm msy eleman Ek.neo-klasik Ek Kelemb Satuan observasi Komoditas & harga Tran-saksi postulat keseimbangan Ketidak-seimbangan

8 aspek ekonomi kelembagaan Faktor teknologi tdk “given” tapi mrp proses berkesinambungan Sbrdaya dialokasikan melalui macam2 struktur kelembagaan & beragam hub kekuasaan yg berkembang di msy Teori kelembagaan mrp nilai (value) yg tdk melihat harga2 relatif namun kepentingan thd kelembagaan, struktur sosial & perilaku Eleman Ek.neo-klasik Ek Kelemb Tujuan individu Diri sendiri Diri sendiri & orang lain Visi ekonomi Meng-arah ke statis Meng-arah ke dinamis

8 aspek ekonomi kelembagaan 6. Kultur & kekuasaan menentukan cara individu berperilaku. Individu diikat o/ norma & nilai shg cenderung bertindak kolektif berlawanan dg pandangan neoklasik yg memaksimalkan kepentingan individu Ahli ekonomi kelembagaan lebih “pluralistik” atau demokratis Ekonomi kelembagaan melihat ekonomi mrp cara pendang menyeluruh & mencoba menjelaskan aktivitas ekonomi dlm perspektif multidisiplin Eleman Ek.neo-klasik Ek Kelemb Sikap thd kegia-tan kolektif Me-lawan Tdk dpt dihindari Peranan Membe-rikan pilihan Mereko-mendasi pilihan