Hubungan Pasien-Pengobat / dokter
P a s i e n Pasien: Orang yang terkena suatu penyakit (sakit) dan telah berhubungan dengan pengobat. Peran pasien: peran yang dijalankan si sakit ketika memutuskan untuk mencari penyembuhan/pengobatan kepada pengobat (ahli medis).
Lanjutan pasien…. Pasien memiliki posisi biologis dan sosial yang unik. Tubuh dan jiwanya tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga dalam kegiatan sehari-harinya ia amat tergantung dengan orang lain (pasif)
Pencarian penyembuhan Pengesahan sementara dari peran sakit Pemeriksaan menyeluruh/sebagian Pengawasan total Rehabilitasi kondisi kesehatan Kontroling
Hak Pasien: Mendptkan pelayanan yg manusiawi Memperoleh pelayanan medis yg standar Memilih dokter sesuai dg kelas perawatan Asuhan keperawatan Konsultasi ke dokter lain (second opinion) Privasi Mdpt info pnykit, tindakan medik, biaya dll. Menyetujui/menolak tindakan dokter Mengkritik pelayanan
Kewajiban Pasien: Memenuhi semua instruksi dokter Memberikan informasi penyakitnya Memenuhi perjanjian Membayar biaya pengobatan Mentaati aturan pengobatan
interaksi pasien-dokter Dokter berada dalam posisi menguntungkan dengan ketidaktahuan pasiennya. ex: pengetahuan penyakit dan dasar-dasar fisiologis dalam pengobatan Interaksi pasien-dokter dipengaruhi oleh: usia, pendidikan, pekerjaan.
Hubungan pasien-dokter merupakan hubungan tidak sempurna karena tidak saling mengisi. Di dalamnya terdapat pelaksanaan wewenang yang memungkinkan dokter aktif sementara pasien “dipaksa” harus pasif.
Kekuasaan Dokter Condace West (1989), kekuasaan dokter bersumber dari: Pasien berada dalam kondisi dependen Kekuasaan situasional Prestise profesional
Peran Dokter 1. Universal vs khusus 2. Membaur vs spesifik 3. Afektif vs netral 4. Orientasi diri vs kelompok 5. kualitas prestasi
Hak dan kewajiban dokter Menjalankan profesi sesuai latar blkng pddkannya, peroleh/mengoreksi info dr pasien, menolak terapi (jika membahayakan)etc. kewajiban: Periksa, diagnosa, menasehati, laksanakan perawatan.
Pola dasar hub dokter-pasien Aktif –pasif Paling dikenal, muncul sejak profesi kedokteran mengenal kode etik (sumpah hipokrates). Pasien tidak bereaksi/berperan dalam hubungan itu. Pasien berposisi sebagai objek.
Pola dasar hub dokter-pasien 2. Membimbing-kerjasama Terjadi jika pasien mengalami penyakit yang akut/infeksi. dokter memberi instruksi, pasien mematuhi meskipun ada proses diskusi. dianggap model hubungan dokter-pasien pada umumnya.
Pola dasar hub dokter-pasien 3. Saling berperan serta (setara). Dokter membantu pasien menolong dirinya sendiri. Dokter memberikan nasihat yang didiskusikan bersama pasien. Pasien aktif memutuskan apa yang harus dilakukannya (tidak selalu harus patuh).
Pola dasar hubungan dokter-pasien dipengaruhi oleh: Konsep diri: status & peran, motivasi, kepuasan profesi (cita-cita), dsb. Pengetahuan: latar belakang pendidikan, pengalaman, media literacy. Tingkat keparahan penyakit
Pasien di tempat pengobatan Depersonalisasi pasien: menganggap pasien sebagai seorang penyakitan, orang tua renta, orang yang rusak jasmani dan rohaninya sehingga kehadirannya tidak dikehendaki. Jadi, pasien diharuskan tunduk pada segala peraturan yang ditetapkan. (Lumenta, 1989).
Selesai, Terimakasih