Dosen Pengampu Zainal Putra, SE., MM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 T eknik A udit M utu A kademik I nternal Ref. ISO19011:2002.
Advertisements

BAB VII PENULISAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS
Audit Mutu Internal Oleh ; Ir. Masruki Kabib, MT
TELAAH PENGADUAN PEMERIKSAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Pertemuan 13 Hubungan Industrial & Manajemen Konflik
PENGEVALUASIAN STRATEGIS
Penipuan dan Pengamanan Komputer
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Laporan Audit Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
BAB III : AUDIT INTERNAL: PENENTUAN RESIKO.
11 dan 12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak dan Spesifikasi
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Perencanaan Karir.
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Pertemuan 10 TANGGUNG JAWAB Kepada KLIEN
Pertemuan 3 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Referensi. referensi PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : Shandy Christianto
UU INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK
TAMPILKAN SLIDE INI: PERKENALAN
Materi – 03 Sistem Kantor.
Langkah-Langkah Audit Manajemen
Materi – 04 Prosedur Kantor.
LINGKUNGAN ETIKA DAN HUKUM
PEMELIHARAAN HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN
Oleh Untung Widodo, SE, MM
PERTEMUAN 14 Pengendalian
AUDIT INTERNAL TM 12 BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Pertemuan 13 Hubungan Industrial & Manajemen Konflik
Pretest Pengambilan Keputusan
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
PENDELEGASIAN WEWENANG
B. METODE PENGUMPULAN DATA
Kekuasaan dan Politik Dr. Herman Ruslim.
BAB VII PENULISAN LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS
Sistem Manajemen Mutu (SMM) III
Aspek Etika Bisnis dalam skb
Pengendalian Risiko Amalia Ilmiani.
MK Manajemen Mutu Binus University
MANAJEMEN KINERJA Disusun Oleh: Hanifah Fuadi ( ) Maya Sulistyani ( ) Marwati ( )
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
IMPLIKASI ETIK DARI TEKNOLOGI INFORMASI
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
Sumber informasi/data Audit
Hubungan kekaryawanan internal
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
11 dan 12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Pengampu Zainal Putra, SE.,MM
Pengampu Zainal Putra,SE.,MM
Dosen Pengampu Zainal Putra, SE., MM
Pengampu Zainal Putra, SE., MM
Manajemen Sumber Daya Manusia
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Dokumentasi Secara tertulis Fotto-foto Dokumen-dokumen
MEMAKSIMALKAN KINERJA
B. METODE PENGUMPULAN DATA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA : Perekrutan
MSDM – Handout 8 Perencanaan Karir
Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
PENGENDALIAN KEUANGAN
UJI KONSKUENSI INFORMASI YANG AKAN DIKECUALIKAN Madiun, 11 – 12 April 2019 Dinas Komunikasi dan Informtika Provinsi Jawa Timur PPID Agus dm.
Perencanaan Karir.
Transcript presentasi:

Dosen Pengampu Zainal Putra, SE., MM

Kelompok III Ardimin Hartata Warziah Desni Mira Santika Dewi Rosmawar Aad Gunawan Lili Syerlina Mariulis Rahmah Yanti Munira

Proses Tindakan Disipliner Tindakan Disipliner adalah mengenakan sanksi terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang telah di tetapkan. Proses tindakan disipliner bersifat dinamis dan berkelanjutan, karena tindakan-tindakan seseorang bisa mempengaruhi orang-orang lainnya dalam sebuah kelompok kerja.

Proses Tindakan Disipliner Menetapkan Tujuan Organisasi Membuat Peraturan Mengomunikasikan Peraturan Kepada Karyawan Mengamati Kinerja Membandingkan Kinerja Dengan Peraturan Mengambil Tindakan Disipliner Yang Tepat

Pendekatan-pendekatan Tindakan Disipliner Tiga konsep tindakan disipliner : Aturan Tungku Panas (Hot Stove Rule) Menurut pendekatan ini, harus memiliki konsekuensi-konsekuensi berikut ini: Membakar dengan segera; Memberikan Peringatan; Memberikan hukuman yang konsisten; dan Membakar tanpa pandang bulu

2. Tindakan Disipliner Progresif Pendekatan tindakan disipliner yang dirancang untuk memastikan bahawa sanksi minimum yang diberikan sudah tepat untuk sebuah pelanggran. Gambar: Pendekatan Tindakan Disipliner Progresif

3. Tindakan Disipliner Tanpa Hukuman Proses dimana karyawan diberi cuti di bayar untuk memikirkan tentang mau tidaknya ia mengikuti peraturan dan tetap bekerja untuk perusahaan. Contoh : “GTE’s Telephone Operatins mengurangi seluruh keluhan sebesar 63 persen dan keluhan disipliner sebesar 86 persen setahun setelah manjemen menggunakan pendekatan tersebut “

Masalah-masalah dalam Pelaksanaan Tindakan Disipliner Pelaksaan tindakan disipliner bukanlah tugas yang menyenangkan, namun ini adalah sebuah tugas yang terkadang harus dijalankan oleh para manajer. Tetapi dalam hal ini para manajer lebih suka menghindarinya karena alasan seperti : Kurangnya pelatihan, Rasa takut, Menjadi satu-satunya, Rasa bersalah, Kehilangan persahabatan, Hilangnya waktu, Kehilangan kendali diri dan Rasionalisasi.

Penanganan Keluhan Berdasarkan Perjanjian Perundingan Bersama Para karyawan yang merasa yakin bahwa mereka telah diberi hukuman atau diperlakukan secara tidak adil bisa menuntut melalui prosedur keluhan dan arbitrase dari perjanjian perundingan bersama. Keluhan : ketidakpuasan karyawan atau perasaan diperlakukan tidak adil sebagai pribadi sehubungan dengan pekerjaan nya.

Prosedur keluhan adalah sebuah proses formal dan sistematis yang memungkinkan para karyawan mengungkapkan keluhan tanpa membahayakan pekerjaan mereka Gambar : Prosedur Keluhan Bertahap

ARBITRASE Jika arbitrase digunakan untuk menyelasaikan keluhan,beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain: Karakteristik dari pelanggaran; Proses kelayakan dan ketepatan prosedural; Bahaya ganda; Riwayat masa lala penyampai keluhan; Masa kerja bersama perusahaan; Pengetahuan tentang peraturan-peraturan; Peringatan-peringatan; Penegakan aturan yang lunak; dan Perlakuan diskriminatif

Bukti Diperlukannya Tindakan Disipliner Perlu ada dokumen yang bisa menjadi bukti tindakan disipliner dan alasan-alasan pelaksanaannya. Didalamnya harus mencakup informasi sebagai berikut: Pernyataan mengenai fakta yangterkait dengan pelanggaran; Identifikasi peraturan yang telah dilanggar; Pernyataan mengenai apa akibat pelanggaran tersebut; Identifikasi atas pelanggaran yang serupa sebelumnya oleh orang yang sama; dan Pernyataan mengenai konsekuensi.

Penanganan Keluhan dalam Organiasi-Organisasi Tanpa Serikat Pekerja Pada umumnya prosedur keluhan yang dirancang dengan baik memastikan bahwa karyawan memiliki peluang yang besar untuk menyampaikan keluhan tanpa khawatir akan hukuman. Gambar: Contoh Peringatan Tertulis

Ombudsman Pejabat keluhan yang memiliki akses ke manajemen puncak dan bertugas mendengarkan keluhan karyawan, menyelidiki, dan merekomendasikan tindakan yang tepat

TERIMA KASIH