MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
Pendahuluan Konfigurasi jaringan supply chain sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan kecepatan respon supply chain tersebut. Bagaimana supply chain yang ingin responsif??
Jaringan supply chain merupakan hasil dari beberapa keputusan strategis; 1. Keputusan tentang lokasi fasilitas produksi dan gudang dan keputusan tentang pembelian 2. Keputusan outsourching 3. Keputusan tentang aliran produk/barang pada fasilitas-fasilitas fisik tersebut. Masing-masing keputusan didasari oleh banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi, sosial, keamanan, politik, budaya, dan lingkungan (Dubois dkk, 1993; Bolisani&Scarco, 1996; MacCarthy and Atthirawong, 2003)
Dengan semakin dinamisnya lingkungan dewasa ini, keputusan tentang jaringan supply chain harus semakin mudah berubah (Fine dkk, 2002). Pada hakekatnya adalah keputusan strategis yang punya implikasi jangka panjang dan sulit diubah dalam waktu singkat, perusahaan harus semakin menyadari bahwa dewasa ini ada tuntutan yang lebih tinggi untuk bisa mengubah keputusan-keputusan tersebut secara cepat tanpa menimbulkan biaya yang terlalu tinggi.
Jaringan supply chain disini tidak hanya terbatas pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki organisasi, tetapi melingkupi semua fasilitas dimana proses-proses supply chain secara keseluruhan dilaksanakan mulai dari ektraksi bahan baku hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Tradeoff dalam Merancang Jaringan SC Contoh: perusahaan yang ingin responsif terhadap pasar cenderung memiliki fasilitas yang lebih banyak dan biasanya menempatkan fasilitas produksi atau gudang dekat dengan pasar. Supply chain yang ingin berkompetisi atas dasar harga biasanya akan mencari tempat-tempat yang murah untuk lokasi operasi mereka (Simchi Levi dkk, 2002). Konfigurasi supply chain tergantung pada karakteristik produk dan model distribusinya. Contohnya Coca-Cola
Faktor Lingkungan yang Harus Dipertimbangkan Faktor ekonomi makro (stabilitas keuangan; tingakt inflasi & nilai tukar mata uang, tarif dan insentif pajak, dsb) Faktor sosial politik (kultur masyarakat, tingkat penerimaan mereka terhadap kehadiran investasi asing, ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan, peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan pemerintah lainnya) Faktor teknologi Faktor keamanan
Model Merancang Jaringan Supply Chain • Gravity Location Model • Model Lokasi dan Alokasi Dengan Batasan Kapasitas • Model Penentuan Lokasi dan Gudang Secara Simultan
Gravity Location Model Variabel : Ci : ongkos transportasi per unit per satuan jarak dari kandidat lokasi fasilitas (gudang atau pabrik) ke lokasi pasar i atau sumber pasokan i Vi : volume barang yang harus dipindahkan dari fasilitas (gudang atau pabrik) ke lokasi pasar i atau sumber pasokan i. (xi,yi) : koordinat lokasi pasar i atau sumber pasokan I Ji : jarak antara lokasi fasiltas (pabrik atau gudang) ke lokasi pasar i atau sumber pasokan i