Studi Islam II Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan Dosen Pengampu : Siti Nadroh, M.Ag. Kelompok 11 Agung Nugraha (11151020000024) Dila Taruli (11151020000005) Alifa Nurulhusna (11151020000039) Aisyah Karimah (11151020000048)
Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan Pengaruh Ajaran Islam Bagi Lahirnya Organisasi Sosial Keagamaan Sumbangan Ajaran Islam bagi Pembentukan dan Keutuhan NKRI dalam Menghadapi Tantangan (dalam dan luar) Lahirnya Partai Politik Islam dan Strategi Pemerintahan
Pengaruh Ajaran Islam bagi Lahirnya Organisasi Sosial Keagamaan Muhammadiyah Nahdlatul Ulama Persatuan Islam
Muhammadiyah • Berdiri pada tanggal 18 Nopember 1912 • Berdirinnya didorong oleh paham agama Islam • Kondisi masyarakat pada saat itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik • K.H. Ahmad Dahlan mengajak masyarakat agar kembali ke Al-Qur’an dan Hadits Gerakan: 1. Gerakan Tajdid 2. Gerakan Islam 3. Gerakan Dakwah Doktrin: “masailulkhamsa” sebagai bagian dari dasar paham agamanya, yaitu masalah al-din, al-dun-ya, al-ibadah, sabilillah, danqiyas.
Nahdhatul Ulama • Berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 • Menganut paham Ahlussunah Wal jama’ah • Pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih Doktrin NU (Aswaja) Bermazhab Teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah Tasawuf NU
Persatuan Islam • Berdiri pada tanggal 12 September 1923 • Dilatar belakangi dengan keadaan nyata pada masyarakat muslim di Indonesia, khususnya di Bandung • Menitik beratkan perjuangannya pada penyebaran dan penyiaran paham berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits
Sumbangan Ajaran Islam bagi Pembentukan dan Keutuhan NKRI Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Peningkatan kualitas kesehatan dan kehidupan Sosial Muhammadiyah Pemberdayaan taraf kehidupan ekonomi masyarakat
Tokoh Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan Sebagai pendiri organisasi Muhammadiyah Melakukan suatu gerakan atau aksi melawan takdir sosial dengan mendirikan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan panti asuhan
Mendirikan Pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama Membentuk lembaga pendidikan Ma’arif Menerbitkan buku dan majalah Persatuan Islam Membentuk lembaga pendidikan Membentuk lembaga da’wah
Tokoh NU dan Persis Abdurrahman Wahid (Tokoh NU) Mantan Presiden RI, politisi, dan tokoh masyarakat Cucu dari pendiri NU yaitu K.H. Hasyim Asy’ari Menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki potensi plus Mohammad Natsir (Tokoh Persis) Mantan Perdana Menteri RI Pada sidang parlemen RIS, Ia melontarkan sebuah mosi yang dikenal dengan Mosi Integral Natsir. Karena mosi inilah Indonesia yang sebelumnya pecah menjadi 17 negara bagian bisa disatukan kembali.
Lahirnya Partai Politik Islam dan Strategi Pemerintahan Pra Kemerdekaan Setelah Kemerdekaan Era Reformasi
2. Partai Muslimin Indonesia (1930-1936) 1. Sarekat Islam (1911-1942) • Berdiri di Solo pada tanggal 11 November 1912 • Melindungi masyarakat Indonesia • Membendung politik pengkristenan pemerintahan Belanda • Menuntut penghapusan peraturan yang menghambat penyebaran ajaran Islam Visi: dengan jiwa religius, kebangsaan, dan kerakyatan sebagai mitra andalan bagi rakyat dalam menegakkan demokrasi Indonesia yang berbudaya dan beradab. Misi : partai yang mampu menjadi teladan dengan menjalankan fungsi sebagai inisiator, fasilitator, inovator dan akselerator untuk menegakkan demokrasi yang santun. 2. Partai Muslimin Indonesia (1930-1936) • Berdiri di Minangkabau, Sumatera Barat pada tahun 1930 • Memandang ideologi Islam dan Nasionalisme dapat menjadi satu kesatuan • Menyalurkan aspirasi-aspirasi politik orang Islam di Sumatera
3. Partai Islam Indonesia (1938-1941) • Berdiri pada tanggal 8 Desember 1938 • Menginginkan Negara Kesatuan dengan pemerintahan yang demokratis • Menginginkan adanya perluasan hak-hak politik dan kemerdekaan pers • Bersedia untuk bergabung dengan dewan-dewan parlemen dan mendukung tuntutan GAPI untuk Indonesia yang berparlemen Visi: membentuk suatu partai dengan dasar Islam, nasionalisme, dan swadaya Misi: mencapai Indonesia merdeka dalam Islam.
2. Partai Nahdhatul Ulama 1. Partai Masyumi • Berdiri pada tanggal 7 November 1945 • Mewujudkan ajaran dan hukum Islam dalam masyarakat dan Negara • Terdiri atas 4 anggota istimewa Dibubarkan pada tahun 1960 oleh Presiden Soekarno. Konsep dan pemikiran (visi dan misi) partai Masyumi adalah menegakkan kedaulatan Negara Republik Indonesia dan agama Islam dan melaksanakan cita-cita Islam dalam urusan kenegaraan. 2. Partai Nahdhatul Ulama • Berdiri pada tahun 1952 atas kekecewaan terhadap partai Masyumi • Menegakkan syariat Islam dan hukum-hukum Islam selama tidak bertentangan dengan asas Negara • Pada tahun 1973 difusikan bersama partai Islam yang lain menjadi PPP Visi dan Misi: menegakkan syariat Islam dengan berhaluan salah satu empat madzhab dalam Islam serta melaksanakan berlakunya hukum-hukum Islam dalam masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai asas Negara
3. Partai Sarekat Islam Indonesia • Partai ini merupakan metamorfosa dari SDI • Membangun persatuan umat Islam Indonesia • Membangun kekuatan untuk mendapatkan hak menguasai segenap dan tumpah darah negeri Tujuan atau visi dan misi PSII adalah membangun persatuan yang tersusun rapat di kalangan umat Islam yang teratur dengan aturan mencukupi perintah-perintah Allah dan Rasulullah SAW dalam segala bidang kehidupan, pencaharian dan pergaulan. 4. Partai Persatuan Tarbiyah Islamiyah • Berdiri pada tanggal 20 Mei 1930 • Asas partai ini adalah menegakkan kalimat Allah dalam arti yang seluas-luasnya • Pada tahun 1973 difusikan bersama partai lain menjadi PPP
5. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) • Berdiri pada tanggal 5 Januari 1973 • Memperjuangkan syari’at Islam dalam membangun bangsa Indonesia • Menolak sejumlah kebijakan yang merugikan umat Islam • Prinsip-prinsip perjuangannya adalah ibadah, kebenaran, kejujuran, dan keadilan Visi : PPP berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi di Indonesia, terutama pada aspek penguatan kelembagaan, mekanisme dan budaya politik yang demokratis dan berakhlaqul karimah. Misi : PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).
1. Partai Amanat Nasional • Berdiri pada tanggal 7 Juli 1998 • Visinya adalah terwujudnya PAN sebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan masyarakat madani yang adil dan maksmur, pemerintahan yang baik dan bersih di dalam negara Indonnesia yang demokratis dan berdaulat, serta diridhoi allah SWT. • Prinsip dasar adalah memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan sodial. 2. Partai Bulan Bintang • Berdiri pada tanggal 17 Juli 1998 • Berasaskan nilai Islam memperjuangkan syari’at Islam Visi: terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami. Misi: membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, berkepribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokratis dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.
3. Partai Keadilan Sosial • Berdiri pada tanggal 18 Maret 2003 • Visi Indonesia yang dicita-citakan oleh PKS adalah terwujudnya masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat. • Membangun sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam • Membina masyarakat Indonesia menjadi yang Islami 4. Partai Kebangkitan Bangsa • Berdiri pada tanggal 23 Juli 1998 Berasaskan Pancasila. Prinsipnya adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah •Wadah berhimpun bagi setiap WNI tanpa membedakan asal usul, keturunan, suku, golongan, agama dan profesi Visi: Kebangsaan-Kerakyatan-Humanisme-Religius.
Terima Kasih