PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DRS.H. MAT NUR, MM.,M.Si

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Makna Pengembangan Pendidikan Islam Pengembangan dapat memiliki makna ganda, yaitu : makna kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif bagaimana menjadikan pendidikan Islam leih besar, merata, da meluas pengaruhnya dalam konteks pendidikan pada umumnya. Kualitatif : bagaimana menjadkan pendidikan Islam lebih baik, bermutu, dan lebih maju sejalan dengan de-ide dasar atau nilai-nilai Islam. Juga dapat berkonstriusi terhadap pembangunan Nasional dan Internasional.

B. Landasan Pengembangan Pendidikan Islam a. Filosofis : Filsafat perenial-esensialis salafi, menjadikan nilai-nilai Islam pada masa salaf sebagai acuan segala nilai kebenaran Filsafat perenial-esensialis mazhabi, menjadikan nilai-nilai Islam pada masa klasik atau pertengahan sebagai acuan segala nilaikebenaran. Filsafat modernis, pengembanga secara optimal subjek didik untuk beradaptasi dengan masa kini dan pemecahan masalah kontemporer.

Lanjutan … Filsafat perenial-eselsialis kontekstual falsifikatif, pelestarian nilai-nilai Ilahiyah dan insaniyah, sekaligus pengembangan IPTEK Filsafat rekonstruksi sosial, pengembagan manusia sebagai pemeran aktif dalam menciptakan peruabahan ke arah yang lebih baik Filsafat eksistensialis, pengembangan potensi diri seseorang (searching for self)

Lanjutan … b. Religius : mis. Q.S. 66 : 6 “Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. c. Yuridis, antara lain UU. No.20 th. 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasaa pelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengemangkan potensi dirinya untukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara”.

Lanjutan … d. Landasan Ilmiah pendidikan Islam, bersumer dari disiplin ilmu tertentu yang menjadi titik tolak dalam pendidikan Islam, seperti psikologi, sosiologi, antropologi, sejarah dan lain sebagainya. Landasan filosofis, religius, dan yuridis adalah sebagai landasan preskriptif, landasan ideal yang dicita-citakan (das sollen). Sedangkan landasan ilmiah, sebagai landasan deskriptif, yaitu kehidupan manusia sebagai apa adanya (das Sein) yang dijadikan titik tolak pendidikan Islam.

C. Paradigma Pengembangan Pendidikan Islam Paradigma ortodoksi, yang memandang ajaran dan nilai-nilai Islam produk pemikiran ulama terdahulu sebagai kriteri utama dalam pembangunan sistem pendidikan Islam serta melihat pemikiran dan pengalaman generasi terdahulu sebagai taken for granted, sehingga cenderung mewarisi dan melestarikannya tanpa sikap kritis. Paradigma Islamisasi, yang memandang pemikira ilmuan Barat di bidang pendidikan sebagai ancaman, kemudian sibuk mencari corak yang lebih “khas Islam”.

Lanjutan … 3. Paradigma modernisasi Islam, yang berangkat dari kepedulian akan keterbelkangan umat Islam di dunia sekarang disebabkan oleh kepicikan berpikir, dan ketertutupan dalam memahami ajaran Islam, sehngga sistem pendidikan Islam tertinggal dari dunia Barat dan dunia luar. Dari ketiga paradigma tersebut perlu dipertingbangkan paradigma modernisasi.

PUSTAKA Muhaimin (2011), Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, Jakarta : Rajawali Pers. Umiarso dan Imam Gojali (2010), Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan, IRCiSoD.

SEKIAN