Keluarga dan Pernikahan Pengajar: Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
TIU dan TIK: TIU: mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan tahapan perkembangan keluarga beserta tugas perkembangannya, serta tema utama yang mengisi setiap tahapan perkembangan keluarga. TIK: Mahasiswa dapat memahami mengenai keluarga dan pernikahan secara umum serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
Keluarga Keluarga adalah: Keluarga umumnya didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang memiliki keterikatan darah, pernikahan, atau adopsi, dan tinggal bersama dalam satu rumah tangga (Bigner, 1989) Di dalam keluarga umumnya terdapat aktivitas saling berbagi kepemilikan, perasaan, komitmen, ikatan social, dan ada kesamaan tujuan antaranggotanya. Di dalam keluarga ada tanggung jawab: menghasilkan dan mengembangkan sosialisasi anak, sehingga anak berfungsi secara efektif sebagai anggota masyarakat.
2 Jenis Keluarga Keluarga inti (batih): kelompok yang terdiri dari seorang pria, wanita, dan anak-anak mereka. Keluarga besar: beberapa generasi dalam keluarga dari pria (ayah) dan Ibu (wanita) Kriteria keluarga sehat: Anggota keluarga saling mendengarkan satu sama lain Setiap anggota keluarga merasa bebas mengekspresikan perasaan, dan opininya, tanpa merasa disudutkan, dihakimi, atau ditertawakan Setiap anggota keluarga merasa dihargai Privacy setiap anggota keluarga dihargai Ada tradisi dan ritual yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga.
Kriteria keluarga sehat: Anggota keluarga saling mendengarkan satu sama lain Setiap anggota keluarga merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, dan opininya, tanpa merasa disudutkan, dihakimi, atau ditertawakan Setiap anggota keluarga merasa dihargai Privacy setiap anggota keluarga dihargai Ada tradisi dan ritual yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga Argumentasi dihargai dan tidak dihindarkan
Lanjutan kriteria keluarga sehat… 7. Setiap anggota keluarga punya tanggung jawab dalam rumah tangga 8. Ada aktivitas yang secara bersama-sama dilakukan oleh seluruh anggota keluarga 9. Ada perasaan saling memiliki dan mendukung satu sama lain 10. Ada keinginan untuk mencari bantuan dari luar keluarga pada saat mengalami krisis 11. Membantu satu sama lain sangat dihargai 12. Ada saat berbagi perasaan yang rutin misal: pada saat makan malam 13. Ada keyakinan spiritual yang dianut bersama Bagaimana dengan Keluarga Anda?
Pernikahan Menurut Pasal I UU Perkawinan, perkawinan adalah: ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami-istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan merupakan: Persekutuan hidup dan cinta: ada kesatuan lahir batin, persetujuan bebas, dan persatuan yang dinamis antara suami dan istri. Perkawinan merupakan lembaga sosial: merupakan lembaga yang menghalalkan persekutuan pria dan wanita, hubungan seks, dan mendapatkan keturunan. Keluarga adalah sel masyarakat. Perkawinan merupakan lembaga hukum Negara: perkawinan merupakan ikatan resmi yang perlu disahkan
Tujuan perkawinan: Pengembangan dan pemurnian cinta kasih suami istri: suami-istri bukan hanya sekedar pasangan tetapi lebih dalam lagi merupakan belahan jiwa (soul-mate). Kelahiran dan pendidikan anak: bagaimana apabila pasangan tidak punya anak? Lihat kembali pada definisi perkawinan Pemenuhan kebutuhan seksual: Persetubuhan bukan sekedar untuk memenuhi hawa nafsu tetapi lebih dilakukan dengan kesadaran dan tanggung jawab untuk mewujudkan cinta kasih pasangan.
Pemilihan Pasangan Bagaimana dengan pemilihan pasangan? Bagaimana pasangan yang ideal menurut Anda?
Harapan yang kurang realistis dalam pernikahan: Segala-galanya akan dikerjakan bersama Punya pendapat dan perasaan yang sama dalam bermacam-macam hal Pasangan akan selalu memperhatikan dan mengutamakan diri saya, dan saya juga akan demikian Setiap hari kita harus bercinta-cintaan dan bermesra-mesraan Sifat-sifat dan kebiasaan jelek pasangan akan lenyap setelah menikah
Lanjutan harapan yang kurang realistis dalam pernikahan: 6. Pasangan tidak akan bertengkar, segala sesuatu akan dapat diselesaikan dengan musyawarah-mufakat 7. Perkawinan kita akan jauh berbeda dengan apa yang kita lihat dalam lingkungan dan keluarga kita 8. Saya akan mengajari pasangan agar dia menjadi seperti yang saya harapkan 9. Tidak akan ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita berdua Hal-hal di atas dapat menjadi sumber konflik.