KELANGKAAN SDA (SCARCITY)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANGKA INDEKS.
Advertisements

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
Penyusunan PDB Indonesia Berwawasan Lingkungan (SEEA)
NERACA SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Perilaku Produsen Teori Produksi.
BAB II TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.
Oleh: LAKSMI DHEWANTHI
KONSEP DASAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM SD.ALAM
PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
KONSERVASI, DEPLISI DAN PERSEDIAAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK BISA PULIH
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori Produksi Yeni Puspita, SE., ME.
MATERI EKONOMI MONETER PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
EXTERNALITIES AND PUBLIC GOODS
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Pembangunan Berkelanjutan
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : Teori Klasik
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
SUMBERDAYA PERTANIAN Ir. Gustami Hrp., MP.
TEORI EKONOMI MIKRO Lanjutan PERTEMUAN 2.
KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE
PENGELOLAAN SD ALAM PULIH
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Permintaan dan Penawaran
Ekonomi internasional
PENDAHULUAN Muh. Yunanto, SE., MM.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengantar Ekonomi Mikro
III. PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF EKOSISTEM
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ## Raswan Udjang ##
Permasalahan Mendasar Ekonomi
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Konsep Formal rente ekonomi
KONSEP PERSEDIAAN PENGAMAN
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
PEREKONOMIAN TERBUKA Rowland B.F.P
Pengantar Ekonomi Makro Shanty Ratna Damayanti
TEORI EKONOMI MIKRO HARGA PASAR.
Hasan Tri Aryanto (A ).
PENDAHULUAN Dadan Rukandar, SE., MM.
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
EKONOMI MANAJERIAL.
Disiapkan oleh suyadi,se.,mm
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
PASAR MONOPOLI Struktur pasar dikatakan monopoli bila:
Ruang lingkup dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Prof Barlow mengelompokkan SDA : 1.Sumberdaya alam yang tak pulih
Pengelolaan dan Isu2 Ekonomi Sumber Daya (Alam)
EKONOMI SUMBER DAYA TERBARUKAN: PERIKANAN
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
TEORI PRODUKSI.
KONSEP DAN PENGERTIAN EKONOMI SUMBER DAYA ALAM
Konsep dan Pengertian Ekonomi Sumber Daya Alam
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
Bab 1 MODEL EKONOMI & OPTIMISASI EKONOMI
KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

KELANGKAAN SDA (SCARCITY)

Kelangkaan Sumber Daya (Scarcity) Sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sangat terbatas. Kalaupun sumber daya dapat diperbarui, hal itu memerlukan waktu yang sangat lama sehingga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang semakin bertambah. Sumber daya memiliki sifat-sifat khusus, yaitu merupakan barang langka (scarce) karena jumlahnya terbatas, dapat dipakai dalam penggunaan yang berbeda, dan dapat dikombinasikan dalam berbagai perbandingan untuk menghasilkan barang tertentu

Hal di atas menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumber- sumber daya tersebut secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada Hukum Kelangkaan (The Law of Scarcity), yang menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tertentu orang harus mengorbankan sesuatu yang lain lebih dahulu.

PENGUKURAN KETERSEDIAAN SDA Sumberdaya alam yang bersifat stok: SD hipotetik  belum diketahui namun diharapkan akan ditemukan berdasarkan hasil survei  ekstrapolasi laju pertumbuhan produksi dan cadangan terbukti (proven reserve) pd periode sebelumnya SD spekulatif  mengukur deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang belum dieksplorasi Cadangan kondisional (conditional reserves)  sudah diketahui tetapi harga dan teknologi belum memungkinkan pemanfaatan secara ekonomis Cadangan terbukti (proven resources)  sudah diketahui dan dapat dimanfaatkan pada teknologi, harga dan permintaan ekonomisnya

1. Potensi maksimum sumber daya Sumberdaya alam yang bersifat Flow: Pengukuran didasarkan pada perkiraan ilmiah atau teoritis Misal diperkirakan bumi memiliki kapasitas memproduksi 40 ton pangan per kapita per tahun (Rees, 1990 dalam Fauzi, 2004). Pengukuran potensial maksimum hanya mempertimbangkan kemampuan biofisik alam  kendala sosial ekonomi tidak diperhitungkan

2. Kapasitas lestari /Sustainable capacity/ Sustainable yield konsep pengukuran berlanjut di mana ketersediaan SDA diukur berdasarkan kemampuan menyediakan kebutuhan generasi sekarang dan masa depan konsep pengendalian eksploitasi Misal: Air  sustainable yield akan tercapai bila pumping rate (laju eksploitasi) tidak > dari rata rata penurunan debit tahunan

3. Kapasitas penyerapan SDA Kapasitas penyerapan atau asimilasi adalah kemampuan SDA untuk pulih ke kondisi ideal Misal kemampuan air dan udara untuk menyerap limbah (polutan) Kapasitas ini bervariasi akibat faktor eksternal seperti cuaca (iklim) dan intervensi manusia

4. Kapasitas daya dukung SDA kapasitas daya dukung (carrying capacity) : pengukuran kapasitas berdasarkan asumsi bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung pertumbuhan organisme pertumbuhan  kompetisi terhadap ruang dan makanan hingga daya dukung lingkungan tak mampu lagi memfasilitasi pertumbuhan

Pengukuran ekonomi terhadap kelangkaan 1. Biaya Produksi Teori Klasik (Ricardo) dan NeoKlasik (Jevons) : peningkatan biaya produksi berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan SDA Barnett dan Morse, SDA itu langka bila : Biaya riil per satuan output naik terus selama periode pengambilan Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari biaya produksi komoditi lain Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari harga komoditi lain

SDA TIDAK MENJADI LANGKA KARENA : Adanya barang substitusi ex : plastik mengganti kulit Adanya penemuan baru dengan metoda eksplorasi baru Adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari negara lain Adanya peningkatan pengetahuan teknik Adanya pemakaian ulang (recycle)

FAKTOR-FAKTOR PENUNDA KELANGKAAN Perubahan teknologi : dengan inovasi dimungkinkan efisiensi dan pemanfaatan SDA kelas rendah sehingga menjamin aliran SDA Perdagangan internasional : dengan perdagangan internasional dimungkinkan dipakainya SDA internasional Ex : LNG dari Indonesia bauxit dari Yamaica CADANGAN, TINGKAT PENGGUNAAN DAN EKSPLORASI Cadangan akan meningkat dengan adanya penemuan hasill eksplorasi, eksplorasi akan menghasilkan informasi tambahan tentang SDA Tujuan pengelolaan SDA untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal dan lestari dan tergantung pada pemanfaatan

2. Harga Barang SDA Kelangkaan dapat dilihat dari harga barang SDA yang semakin naik maupun dilihat dari royalti atau rent. Rent adalah harga bayangan satu satuan barang SDA dalam persediaan. Bila seseorang tertarik pada kelangkaan maka rent lebih tepat, tetapi bila ingin mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang SDA maka yang tepat adalah harga karena sudah mencakup biaya produksi dan rent. BROWN DAN FIELD MENYATAKAN : Biaya rata-rata atau biaya persatuan untuk mengukur kelangkaan masih meragukan karena : teknologi berkembang terus yang berdampak pada biaya biaya persatuan tidak memperhitungkan biaya pengambilan SDA di masa y.a.d biaya persatuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya SDA harga barang SDAS relatif lebih baik dari biaya persediaan persatuan karena : harga riil lebih melihat ke depan dan mencerminkan adanya biaya yang diharapkan di masa y.a.d

Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda kelangkaan SDA yang ditunjukkan oleh harga riil barang SDA harga riil tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin langkanya SDA yang memiliki SDA pengganti Harga riil SDA dapat meningkat atau menurun yang berarti menunjukkan kelangkaan 3. Nilai sewa dari SDA atau nilai SDA di tempatnya Nilai sewa lebih tepat dibanding harga dan biaya produksi, contoh : kayu dimana nilai sewa meningkat tetapi biaya produksi dan harga justru menurun. Kelemahannya : Sulit mendapat data nilai sewa ekonomis Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan SDA yang semakin naik dalam arti ekonomi Jadi kelangkaan bisa diukur secara fisik dan ekonomis. Secara fisik mempunyai kelemahan tidak memiliki kepastian besarnya persediaan sedang secara ekonomis memiliki kelemahan bila pasar tidak bekerja secara sempurna

TIPOLOGI KELANGKAAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN DAN BIAYA EKSTRAKSI

MALTHUSIAN STOCK SCARCITY Kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya alam dianggap tetap (terbatas) dan biaya ekstraksi per unit pada setiap periode tidak bervariasi terhadap laju ekstraksi pada periode tersebut

MALTHUSIAN FLOW SCARCITY Merupakan kelangkaan sumberdaya alam yang terjadi akibat interaksi antara stok yang terbatas dan biaya ekstraksi per unit yang meningkat seiring dengan laju ekstraksi pada setiap periode

RICARDIAN STOCK SCARCITY Tipe kelangkaan yang terjadi jika stock sumberdaya alam yang dianggap tidak terbatas berinteraksi dengan biaya ekstraksi yang meningkat seiring dengan ekstraksi kumulatif sampai periode akhir

RICARDIAN FLOW SCARCITY tipe kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya dianggap tidak terbatas, namun biaya ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi pada periode t, dan juga ekstraksi kumulatif sampai pada periode akhir ekstraksi