PENGORGANISASIAN SECARA UMUM NAMA: YOGA ADHIPRATAMA 14410100099 FERO INDO LERMATIN AGUM PUTRA IQBAL EKI
DEFINISI ORGANISASI Kata “organisasi” mempunyai 2 pengertian umum . pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olah raga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian , sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan di tugaskan diantara para anggotannya agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan efisien. Organisasi adalah proses peyusunan strukutur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi , sumber daya – sumber daya yang di milikinya , dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat di kerjakan bersama .
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukan hal-hal berikut ini: 1. Cara manajemen merancang sesuatu formal untuk penggunaan yang paling efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi 2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatannya , dimana setiap pengelompokan diiikuti dengan penegasan seorang manager yang di beri wewenang untuk mengawasi anggota kelompok 3. Hubungan – hubungan antara fungsi-fungsi jabatan-jabatan tugas-tugas dan para karyawan 4. Cara dalam mana para manager membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang di perlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
A. DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI A. DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama. Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
B. DESAIN ORGANISASI YANG UMUM 1. Struktur Sederhana (simple structure) Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama. Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi akan menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak. Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi.
Contoh Struktur Sederhana
2. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat mereka. Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
3. Struktur Matrik Struktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis , yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi. Sedangkan kelemahannya adalah sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran. Karakteristik struktur matrik ia mematahkan konsep kesatuan komando. Karyawan yang berada dalam struktur matrik memiliki dua atasan (misal manajer produksi dan manajer fungsional). Kelemahan utama dari struktur matrik adalah sering menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik.
BENTUK ORGANISASI (KEBAIKAN DAN KELEMAHAN) a. Organisasi Garis Pengetian organisasi garis Organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling berhubungan langsung secara vertical antara pimpinan dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.
Kebaikan dari organisasi garis : Atasan dan bawahan duhubungkan dengan satu garis komando. Disiplin dan loyalitas tinggi. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi. Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan Rasa solidaritas dan spontanitas seluuh anggota organisasi pegawai biasanya tinggi. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan. Adanya penghematan biaya Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan dari organisasi garis : Pengembangan kretifitas karyawan terhambat. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel). Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan Kurang tersedianya saff ahli
Pengertian organisasi garis dan staf b. Organisasi garis dan staf Pengertian organisasi garis dan staf Organisasi garis dan staf merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
Kebaikan dari organisasi garis dan staf : Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan Adanya pembagian tugas yang jelas. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas. Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin. Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man on the right place. Adanya tugas yang jelas antara pimpinan staf dan pelaksana Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar atau kecil Pengambilan keputusan relative mudah, karena mendapat bantuan atau sumbangan pemikiran dari staf Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisnya. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
Kelemahan dari organisasi garis dan lini : Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat Persaungan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat yang lainnya. Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting Pimpinan lini mengabaikan advis staf Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang Pengunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Pengertian organisasi fungsional c. Organisasi Fungsional Pengertian organisasi fungsional Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Kebaikan dari struktur organisasi fungsional : Program terarah, jelas, dan tepat. Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat. Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan. Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahan dari struktur organisasi fungsional : Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi Koordinasi sulit dilaksanakan Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga Inspeksi sulit dilaksanakan.
Pengertian Organisasi Panitia d. Organisasi Panitia Pengertian Organisasi Panitia Organisasi panitia/komite adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus. Jadi, organisasi dalam bentuk panitia ini adalah organisasi di mana para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia.
Kebaikan dari struktur organisasi panitia : Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahan dari struktur organisasi panitia : Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan. Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi. Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi orang lain. Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja. Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektifitas.
Organisasi Formal dan Informal 1. Organisasi Formal Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya. 2. Organisasi Informal Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Departemenisasi Departemenisasi merupakan usaha membagi atau pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi dalam unit-unit yang mampu dikelola dengan baik agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Departemenisasi juga tercermin dalam stuktur formal organisasinya, dan tampak/ditunjukan aloh suatu bagan organisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi didasarkan pada : 1. Departementalisasi Menurut Fungsi Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya. 2. Departementalisasi Menurut Produk Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departemenisasi berdasarkan jumlah. Cara ini merupakan cara yang paling sederhana. Pembagian organisasi didasarkan atas dasar jumlah bawahannya. Contohnya Tentara. 4. Departemenisasi Berdasarkan prosesnya Departemenisasi ini banyak digunakan pada tingkat bawah bagian Tujuan dari departemenisasi ini untuk memperoleh keuntungan ekonomis dalam melaksanakan kegiatannya. 5. Departemenisasi berdasarkan kombinasi Perusahaan melakukan Pengabungan antara departemen-departeman yang ada dalam suatu wadah/tempatyang sama.Bentuk organisasi ini marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proses.
6. Departemenisasi Berdasarkan langganan Perusahaan yang mempunyai perhatian yang besar terhadap langganannya dapat mengadakan departemenisasi berdasarkan langganan. 7. Departemenisasi berdasarkan daerah. Departemenisasi berdasarkan daerah umum digunakan oleh perusahaan yang secara fisik tersebar.
Dalam departemenisasi sering terdapat kegiatan-kegiatan yang tidak mudah ditentukan termasuk dalam departemen yang mana atau bila ada kegiatan baru yang perlu dilaksanakan dan kegiatan-kegiatan ini perlu dimasukkan dalam departemen yang ada. Sebelum ditugasakan kepada departemen/bagian perlu diketahui dulu apa jenis kegiatannya.