Analisis Implementasi Metode Scrum Dalam Pengembangan Website (Study Kasus Di Onebit Digital Agency Yogyakarta) Al Aziz Idham Kholiq / J2F008005
Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan teknologi teknologi internet, yaitu website. Metode pengembangan perangkat lunak konvensional yang cenderung sulit untuk merespon perubahan requirement.
Rumusan Masalah Bagaimana menerapkan metode Scrum dalam pengembangan sebuah website.
Batasan Masalah Analisis implementasi metode scrum dalam pengembangan suatu website.
Tentang Onebit Digital Agency Nama Instansi : PT. Sintesa Cipta Media (Onebit Digital Agency Yogyakarta) Alamat : Jalan Wirajaya No.312 Condong Catur Sleman - Yogyakarta 55283 Telp. : 0274 – 549090 Mobile : 081441165 / 08174119229 Website : www.onebitmedia.com
Tentang Onebit Digital Agency (cont.) Bidang usaha : Web design Web developer Web maintenance Mobile application
Website Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis.
Website(cont.) Menurut Suwanto Raharjo S.Si, M.Kom, Web merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news, atau bahkan email. Menurut A. Taufiq Hidayatullah, Web adalah bagian paling terlihat sebagai jaringan terbesar dunia, yakni internet. Menurut Haer Talib, Web adalah sebuah tempat di internet yang mempunyai nama dan alamat. Menurut Boone (Thomson), Web adalah koleksi sumber informasi kaya grafis yang saling berhubungan satu sama lain dalam internet yang lebih besar.
Agile methodology Agile methodology merupakan suatu metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk menyiasati permintaan customer yang selalu berubah secara tiba-tiba (Hunt, 2006). Beberapa jenis agile methodology : eXtreme Programming (XP), Dynamic System Development Methods (DSDM), Open UP, Scrum, dan lain-lain.
Scrum Practical process model Menekankan pada proses iterasi sesuai kerangka proses incremental (Schwaber, 2004). Bukan metode artifact-driven Proses iterative dan incremental Semua tahapan dilakukan tanpa menunggu tahapan sebelumnya selesai secara keseluruhan (Schwaber, 2004). Dalam Scrum, customer dilibatkan secara langsung dalam pengembangan sistem tersebut dan menjadi bagian dari tim pengembang
Scrum (cont.)
Scrum (cont.) Scrum Roles : Product Owner Representasi Client Scrum Master Project Manager Project Team Sistem Analis, Desainer, Programmer, dan Tester
Scrum (cont.) Meeting yang ada dalam Scrum : Daily Scrum Meeting Sprint Planning Meeting Sprint Review Meeting Sprint Retrospective
Scrum (cont.) Scrum Artifact : Product Backlog Sprint Backlog Burdown Chart
Scrum (cont.) Contoh Product Backlog
Scrum (cont.) Contoh Sprint Backlog
Scrum (cont.) Contoh Burdown Cart
Penyusunan Product Backlog Requirement User Story Product Backlog
Penyusunan Sprint Backlog Sprint Backlog dapat berubah-ubah sesuai Sprint yang dilalui Sprint Backlog
Burdown Cart Sprint Burdown Cart : Sprint I Burdown Cart Sprint II Burdown Cart Sprint III Burdown Cart
Sprint I Burdown Cart Kode PB Rincian Sprint I No. 29/7/11 1/8/11 2/8/11 3/8/11 4/8/11 5/8/11 8/8/11 1. Initiate-1 3 2. Initiate-2 1 3. PL-1 2 4. PL-2 5. PL-3 6. PL-4 7. MB-1 PG-1 8. MB-5 9. MB-7 10. PL-5
Sprint I Burdown Cart (cont.)
Sprint II Burdown Cart Kode PB Rincian Sprint II No. 9/8/11 10/8/11 11/8/11 12/8/11 15/8/11 16/8/11 18/8/11 1. Initiate-2 1 2. PL-1 3. MB-5 4. MB-7 5. PL-6 3 6. MB-8 2 7. PG-6 8. PL-7 9. MB-9 10. PL-16 11. PL-8 12. PL-10 13. PL-9 14. PL-11 15. MB-3 PG-3 16. PL-12
Sprint II Burdown Cart (cont.)
Sprint III Burdown Cart No. Kode PB Rincian Sprint III 19/8/11 22/8/11 23/8/11 24/8/11 25/8/11 26/8/11 29/8/11 1. PL-12 1 2. PL-13 3. PL-14 4. PL-15 5. MB-6 PG-5 2 6. MB-10 PG 7 7. MB-11 PG-8 8. MB-4 PG-4 9. MB-2 PG-2
Sprint III Burdown Cart (cont.)
Kesimpulan Metode Scrum tepat untuk diimplementasikan pada tim yang berukuran relatif kecil dan untuk menangani adanya perubahan atau permintaan requirement yang bertambah atau berubah.
T E R I M A K A S I H