UJI BEDA RATAAN
UJI BEDA RATAAN PERLAKUAN Jika dari analisis ragam (ANOVA) diperoleh pengaruh perlakuan (F test) beda nyata maka pengujian dilanjutkan dengan uji beda rataan untuk mengetahui pasangan-pasangan perlakuan yang berbeda nyata. Ada 4 metode uji beda rataan : 1. LSD Test (Least Significant Difference) = Beda Nyata Terkecil (BNT) 2. HSD Test (Honestly Significant Difference) = Beda Nyata Jujur (BNJ). 3. SNK Test (Student, Newman – Keul) 4. Duncant’s Test (Duncant’s Multiple Range Test=DMRT)
HSD Test = Honestly Significant Different Beda Nyata Jujur Dikembangkan oleh Tukey (1953) Menentukan apakah selisih 2 perlakuan berbeda atau tidak Dikenal tidak terlalu sensitif baik digunakan untuk memisahkan perlakuan-perlakuan yang benar-benar berbeda Memiliki satu pembanding dan digunakan sebagai alternatif pengganti LSD jika ingin menguji pasangan perlakuan tanpa rencana. Titik kritis sebaran yang digunakan tabel studentized range test Formulasi : HSDα = qα (t, dbE) x √KT (E)/r t = jumlah perlakuan/treatment db E = db Error qα = nilai tabel q
LANGKAH PENGUJIAN LSD : Tentukan nilai KTG dan db yang diperoleh dari hasil analisis ragam Tentukan nilai Tukey dengan rumus HSDα = qα (t, db galat x √KT Galat/r Urutkan rata-rata perlakuan (menaik) Buat tabel matriks selisih rata-rata antar perlakuan Kriteria pengujian : Jika (µ1 -j) HSD Terima H0 (tidak berbeda nyata) Jika (µ1 -j) > HSD tolak H0 (berbeda nyata)
ALUR PENGUJIAN LSD Hitung perbedaan selisih dua rataan Tabel anova Nilai tabel yang Sudah dirutkan q Tukey q (p,v) KT Galat Buat matriks beda rataan Hitung nilai HSD Hitung perbedaan selisih dua rataan Bandingkan (µ1 -j) Jika (µ1 -j) HSD Terima H0 (berbeda tidak nyata) Jika (µ1 -j) > HSD tolak H0 (berbeda nyata)
Analisis Data : KT (E) = 11.79 p = 6 (p=perlakuan=treatment) Misal dari suatu perhitungan ANOVA data penelitian diketahui : KT (E) = 11.79 p = 6 (p=perlakuan=treatment) db (E) = 24 r = 5 Taraf uji nyata/significant α = 0.05 (*) dan 0.01 (**) Data Rataan Perlakuan : A = 28.82 B = 23.98 C = 14.64 D = 19.92 E = 13.26 F = 18.70 Tentukanlah beda rataan antara perlakuan data penelitian tersebut di atas dengan metode HSD.
ANOVA Sumber keragaman db JK KT F hit F tabel 5% 1% Perlakuan 5 847.047 169.409 14.37** 2.621 3.895 Galat 24 282.928 11.789 Total 29 1129.975
= 6.71 PERHITUNGAN HSD 0.05 = q (6, 24) * 11.79/5 = 4.37 * 1.535 HSDα = q (p,db galat) x √ KT Galat / r HSD 0.05 = q (6, 24) * 11.79/5 = 4.37 * 1.535 = 6.71
URUTKAN DATA A = 28.82 B = 23.98 D = 19.92 F = 18.70 C = 14.64 E = 13.26
TABEL UJI BNJ
MATRIKS RATAAN q 0.05 = 6.71 Perlakuan/ Rataan Beda Rataan Perlakuan E C F D B A E = 13.26 0.00 C= 14.64 1.38 F = 18.70 5.44 4.06 D= 19.92 6.66 5.28 1.22 B = 23.98 10.72** 9.34** A = 28.82 15.56** 14.18** 10.12** 8.90* 4.84 a ab bc c
MATRIKS RATAAN q 0.05 = 6.71 a ab bc c Perlakuan/ Beda Rataan Perlakuan Rataan 28.82 23.98 19.92 18.7 14.64 13.26 a 4.84 ab 8.9 4.06 bc 10.12 5.28 1.22 14.18 9.34 c 15.56 10.72 6.66 5.44 1.38
TERIMA KASIH
Suatu penelitian tentang peran FMA dan konsorsium mikroba terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai dilakukan dengan rancangan percobaan RAK faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 FMA (M0 =tanpa FMA, M1=20 g/tan, M2 = 40 g/tan) ; Faktor 2 konsorsium mikroba (R0=tanpa konsorsium mikroba ; R1 = konsorsium mikroba 5 g/kg benih ; R2 = konsorsium mikroba 10 g/kg benih ; R3 = konsorsium mikroba 15 g/kg benih). Data jumlah cabang produktif dan anova tersaji pada tabel berikut :
Perlakuan R0 R1 R2 R3 Rataan Total ……………...cabang ………… M0 2.13 3.87 Data jumlah cabang produktif : Perlakuan R0 R1 R2 R3 Rataan Total ……………...cabang ………… M0 2.13 3.87 3.73 4.20 3.48 13.93 M1 4.73 4.47 4.93 4.53 4.67 18.66 M2 3.33 4.13 5.20 4.35 17.39 3.40 4.36 4.27 4.64 10.19 13.07 12.79
Konsorsium mikroba (R) 3 7.76 2.59 3.14 3.05 Anova SK db JK KT F hitung F 5% Ket. Blok 2 2.29 1.14 1.39 3.44 tn FMA (M) 9.01 4.50 5.46 * Konsorsium mikroba (R) 3 7.76 2.59 3.14 3.05 M x R 6 6.13 1.02 1.24 2.55 Galat 22 18.14 0.82 Total 35 43.32