Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
KELOMPOK 3 Anggota: Tamaria Simamora 1411011129 Mardatila MP 1411011069 Septiyana 1411011123 Hendy Novrian 1211011189 Yudha Suryadinata 1211011201 Presented by :
Presented by : Mardatila MP Pendahuluan Tantangan utama transformasi industri manufaktur Struktur industri yang kurang seimbang Kualitas SDM rendah Produktivitas TK rendah Ketersediaan & harga energi kurang mendukung daya saing industri Infrastruktur dasar pendukung masih terbatas Regulasi yang belum terintegrasi antar kementerian dan lembaga Peran IKM yang kurang seimbang Sumber pembiayaan yang belum terdiversifikasi Presented by : Mardatila MP
Presented by : Mardatila MP Dalam struktur perekonomian Indonesia, sektor industri juga memiliki peran yang besar meskipun pangsanya terus mengalami penurunan. Presented by : Mardatila MP
Presented by : Mardatila MP Jawa, yang merupakan konsentrasi industri dengan pangsa 71% dari total PDB Industri, terus mengalami penurunan pangsa industri Perkembangan sektor industri di wilayah Jawa tersebut selama ini didominasi oleh investasi modal asing Presented by : Mardatila MP
Presented by : Mardatila MP Booming harga komoditas pada awal dekade tahun 2000-an, mendorong pertumbuhan ekspor komoditas SDA dan berkontribusi pada penurunan pangsa ekspor komoditas manufaktur Indonesia. Penurunan ekspor manufaktur juga disebabkan oleh relatif rendahnya daya saing produk manufaktur dibandingkan negara peers. Presented by : Mardatila MP
Salah satu penyebab rendahnya daya saing produk ekspor manufaktur Indonesia terkait dengan relatif tingginya Real Effective Exchange Rate (REER) dibanding beberapa negara peers. Presented by : Yudha S.
Presented by : Yudha S.
Daerah dengan tingkat pengembangan manufaktur yang lebih baik cenderung memiliki angka kemiskinan danpengangguran yang lebih rendah. Presented by : Yudha S.
Daya Saing Industri Daya saing industri Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami perbaikan setelah sempat mengalami penurunan. Presented by : Yudha S.
Presented by :Septiyana
Presented by :Septiyana Tantangan Industri Tantangan Industri Sumber Daya Manusia (SDM), produktivitas tenaga kerja dan rigiditas pasar tenaga kerja. Ketersediaan dan harga energi yang kompetitif Presented by :Septiyana
Presented by :Septiyana Tantangan Industri 1. Sumber Daya Manusia (SDM), produktivitas tenaga kerja dan rigiditas pasar tenaga Industri nasional juga dihadapkan pada pasar tenaga kerja yang rigid Presented by :Septiyana
Presented by :Septiyana Tantangan Industri 2. Ketersediaan dan harga energi yang kompetitif Permasalahan pasokan listrik terutama terjadi pada industri yang terletak di luar Jawa. Dari 52 perusahaan industri pengolahan yang disurvei di wilayah Sumatera, hampir dua per tiganya (67%) harus memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri. Sementara itu, kebutuhan akan pasokan gas industri dihadapkan pada tantangan harga gas industri yang belum kompetitif dibandingkan negara lain di kawasan. Presented by :Septiyana
Tantangan Industri 3. Efisiensi logistik dan infrastruktur Efisiensi logistik yang masih rendah dan kualitas infrastruktur logistik yang belum merata menyebabkan biaya transportasi dan distribusi yang tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan biaya produksi. Presented by : Hendy N.
Tantangan Industri 4. Regulasi yang belum terintegrasi dengan baik Hambatan terhadap proses perizinan & ketidakpastian hukum dalam berinvestasi di berbagai daerah masih terjadi, meskipun telah dilakukan upaya debirokratisasi & deregulasi yang intensif oleh Pemerintah. Presented by : Hendy N.
Tantangan Industri 5. Struktur industri yang kurang berimbang Industri nasional di dominasi oleh jenis industri kecil, sementara jumlah industri menengah yang berpotensi menjadi industri besar sangat minim (fenomena missing middle). Selain tantangan keterkaitan antar industri, juga terdapat tantangan spasial terkait keterkaitan industri antar daerah. Presented by : Hendy N.
Presented by : Hendy N.
Presented by : Hendy N.
Presented by :Tamaria S.
Presented by :Tamaria S. Tantangan Industri 6. Penguatan peran dan kemampuan IKM dalam sektor industri UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, khususnya peran Industri Kecil Menengah (IKM) dalam mendukung pengembangan industri manufaktur. Presented by :Tamaria S.
Presented by :Tamaria S. Tantangan Industri 7. Sumber pembiayaan industri yang lebih beragam Perkembangan industri nasional belum memanfaatkan dukungan perbankan secara optimal. Hal ini terlihat dari pemanfaatan pembiayaan industri melalui perbankan yang masih relatif rendah. Presented by :Tamaria S.
Presented by :Tamaria S. Strategi Pengembangan Industri Strategi pengembangan industri dalam jangka pendek difokuskan pada upaya de-bottlenecking yang meliputi : Kerjasama Pemerintah, akademisi & industri dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkualitas antara lain melalui pendidikan vokasional (Quick Win Strategy). Penetapan sistem pengupahan yang mengakomodir faktor produktifitas. Penyediaan energi bagi industri yang berkualitas dan dengan harga yang kompetetitif (Gas, Tarif Tenaga Listrik, Batubara, BBM) Peningkatan efisiensi logistik Penyederhanaan birokrasi Presented by :Tamaria S.
Presented by :Tamaria S. Strategi Pengembangan Industri Sementara itu, strategi pengembangan dalam jangka menengah (medium term) dapat ditempuh dengan mencakup beberapa upaya berikut : Reformasi pasar tenaker Penguatan Akses Pasar Penetapan strategi kebijakan industri yang integratif terkait perbaikan struktur industri nasional : Upaya mengatasi isu missing middle Pengembangan industri unggulan Penguatan faktor enabler agar dapat memberikan dukungan optimal bagi pengembangan industri : Pembiayaan Land Reform Infrastruktur dan Konektivitas Presented by :Tamaria S.
TERIMA KASIH Presented by :