SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA Disusun Oleh: Jonathan Hadamas (067) Ayu Surya N (069)
Sistem Saraf Sistem saraf merupakan kumpulan dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron- neuron saling berkomunikasi satu sama lain untuk menyalurkan pesan. Neuron memancarkan pesan ke neuron lain melalui substansi kimia yang disebut Neurotransmitter. Neurotransmitter mengakibatkan perubahan kimia pada neuron penerima. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan akson mengirim pesan dalam bentuk listrik.
Neuron Manusia :
Dua Bagian Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Utama Dua Bagian Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi A. Sistem Saraf Pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang B. Sistem Saraf Tepi tersusun atas penerima dan penyalur pesan sensoris dari organ sensoris ke otak dan tulang belakang, dan penyalur pesan dari otak atau tulang belakang ke otot maupun kelenjar
Bagian Sistem Saraf Pusat Batang Otak : Bagian Tengah : Bagian Depan : Medula Pons Serebelum Terdapat Sistem Aktivasi Reikuler (RAS) Serebrum Thalamus Hipotalamus Sistem Limbik
Bagian Otak Manusia :
Serebrum Lobus Frontal Lobus Parietal Lobus Temporal Lobus Occipital Seringkali dikenal dengan otak besar merupakan pusat dari beberapa kegiatan yang terpusat pada beberapa lobus Lobus Frontal Lobus Parietal Lobus Temporal Lobus Occipital Berfikir, perencanaan, penyusunan konsep Berfikir dan pengaturan memori Persepsi suara dan bunyi Membantu kordinasi pengelihatan
Talamus Menyalurkan informasi yang masuk ke bagian-bagian penting dalam otak. Ex : Ketika membaca * Ada kalanya Talamus langsung menyampaikan informasi pada amigdala, sehingga informasi itu ditanggapi secara cepat dan emosional. Info melewati Talamus dahulu sebelum sampai pada kulit otak. Lalu Talamus menyalurkannya pada bagian otak yang kompeten.
Hipotalamus Merupakan bagian dari otak yang merupakan pusat lapar, kenyang, perilaku seksual, pengatur keseimbangan tubuh : suhu, tekanan darah dan detak jantung Juga berperan penting dalam emosi dan respons terhadap stress, mengingat peran khususnya dalam memobilisasi tubuh untuk bereaksi terhadap stress Kerusakan pada salah satu nuclei yang terdapat dalam hipotalamus akan menyebabkan gangguan pada perilaku yang berkaitan dengan motivasi, misalnya: makan, minum, pengaturan suhu tubuh, perilaku seksual, atau tingkat aktivitas tubuh
Sistem Limbik Atau limbus yang dalam bahasa Latin berarti “batas” Berperan penting khususnya untuk pengaturan motivasi dan emosi, contohnya seperti makan, minum, aktivitas seksual, kegelisahan, dan perilaku kasar Sistem limbik terdiri dari: struktur bulbus olfaktori, hipotalamus, hipokampus, amigdala, dan girus singulat korteks serebrum
Bagian Sistem Saraf Tepi Merupakan system saraf yang menghubungkan otak dengan dunia luar. Terdapat dua bagian utama dari system saraf tepi Sistem Saraf Somatik Sistem Saraf Otonom
Sistem Saraf Somatik Menyalurkan pesan-pesan tentang penglihatan, suara, bau, suhu, posisi tubuh dan lain-lain ke otak. Pesan-pesan dari otak dan tulang belakang pada system saraf somatic mengatur gerakan tubuh yang bertujuan, seperti: mengangkat lengan, berkedip, berjalan, bernapas dan gerakan-gerakan halus yang menjaga postur dan keseimbangan tubuh Saraf sensorik dari sitem somatic mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal dari kulit, otot, dan sendi ke system saraf pusat. Dengan demikian, seseorang bisa menyadari adanya nyeri, tekanan, dan variasi temperature.
Sistem Saraf Otonom Terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan mengirimkan informasi dari dan ke jantung, usus, dan organ-organ lain. Sistem saraf otonom tersusun atas dua bagian, yaitu : Sistem Saraf Simpatis Sistem Saraf Parasimpatis
Sistem saraf simpatis lebih banyak terlibat dalam memberikan respons emosional. Sedangkan saraf parasimpatis seringkali merupakan kabalikan dari saraf simpatis. Saraf simpatis lebih banyak terlibat dalam proses memobilisasi sumber daya dalam tubuh pada saat stress, seperti mengambil energi dari sumber penyimpanan untuk mempersiapkan seseorang menghadapi ancaman atau bahaya yang besar
Koordinasi Sistem Saraf Area ini mengendalikan pergerakan tubuh yang disadari (volunter). Bila area ini di stimulasi dengan aliran listrik, maka akan terjadi pergerakan pada bagian tubuh secara spesifik. Kerusakan pada area ini akan mengganggu proses terjadinya pergerakan. Koordinasi system saraf ini terjadi saling bersebrangan Area Motorik
Bila area ini distimulasi dengan listrik, maka menghasilkan pengalaman sensorik pada bagian tubuh secara kontralateral. Pengalaman sensorik itu dapat berupa: panas, dingin, sentuh, nyeri, dll. Area somatosensorik
Area Visual Area Auditorik terdapat pada bagian belakang dari lobus occipitalis, yang dikenal sebagai pusat penglihatan ditemukan pada lobus temporalis yang terdapat pada masing-masing hemisfer. Kedua telinga direpresentasikan pada kedua sisi otak, namun arah koneksinya bersifat kontralatera
Area Asosiasi area asosiasi frontal, terletak di lobus frontalis, memiliki peranan penting dalam proses berpikir untuk memecahkan masalah area asosiasi posterior terletak di dekat area sensorik yang terdiri dari beberapa sub area yang berperan dalam beberapa sensasi tertentu
MANIFESTASI GANGGUAN KOGNITIF Manifestasi gangguan fungsi kognitif dapat meliputi gangguan pada aspek bahasa, memori, emosi, visuospasial dan kognisi
Gangguan bahasa yang terjadi pada demensia terutama tampak pada kemiskinan kosa kata. Pasien tak dapat menyebut nama benda atau gambar yang ditunjukkan padanya, tetapi lebih sulit lagi untuk menyebutkan nama benda dalam satu kategori, misalnya disuruh menyebut nama buah atau hewan dalam satu kategori Gangguan Bahasa
Gangguan Memori Gangguan mengingat sering merupakan gejala yang pertama timbul pada demensia dini. Pada tahap awal yang terganggu adalah memori barunya, yakni cepat lupa apa yang baru saja dikerjakan. Namun lambat laun memori lama juga dapat terganggu
Sekitar 15% pasien mengalami kesulitan melakukan kontrol terhadap ekspresi dari emosi. Tanda lain adalah menangis dengan tiba-tiba atau tidak dapat mengendalikan tawa. Efek langsung yang paling umum dari penyakit pada otak terhadap kepribadian adalah emosi yang tumpul, ”disinhibition”, kecemasan yang berkurang atau euforia ringan, dan menurunnya sensitifitas sosial. Dapat juga terjadi kecemasan yang berlebihan, depresi dan hipersensitif Gangguan Emosi
Fungsi ini yang paling sering terganggu pada pasien demensia, terutama gangguan daya abstraksinya. la selalu berpikir kongkrit, sehingga sukar sekali memberi makna peribahasa. Juga daya persamaan (similarities) mengalami penurunan. Gangguan Kognisi