PEMANFAATAN LNG UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK KOTA SEMARANG Heriawan Maulana Kusnan Irawanto Mariska Tarantona

Latar Belakang Harga minyak dunia dan pemanfaatan BBM di dalam negeri semakin meningkat Produksi minyak nasional menurun dan mengharuskan impor BBM sejak 2004 Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Peningkatan pencemaran udara akibat pemanfaatan BBM

Your text here Sumber: Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kemen ESDM 2013

Sumber: Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kemen ESDM 2013

Peta Neraca Gas Indonesia

Energy Mix by 2025 as per Keppres No. 5/2006

Gas Alam Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara Komponen % Metana (CH4) 80-95 Etana (C2H6) 5-1 Propana (C3H8) and Butane (C4H10),nitrogen,karbon dioksida(CO2) < 5

Pemanfaatan Gas Alam Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya. Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik

LNG (Liquified Natural Gas) LNG adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia terbanyaknya adalah Methana, lalu sedikit Ethana, Propana, Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen. LNG biasanya di pakai di Industri sebagai bahan bakar Kandungan utama dari LNG adalah methane dengan sedikit ethana, propane, Iso-butana, normal-butana, iso pentana +, serta kandungan – kandungan H2S yang beragam. Pada umumnya LNG disimpan dengan temperatur yang sangat rendah yaitu –150oC dengan tekanan 17 bar.g.

Keunggulan LNG Kualitas Udara - Mengurangi polusi debu halus - Mengurangi perusakan lapisan Ozon - Mengurangi polusi udara Ke-ekonomian - Mengurangi subsidi dan impor BBM - Cadangan gas Alam > cadangan minyak bumi - Lebih murah Perubahan Iklim, Mengurangi Emisi GHG

Pemanfaatan LNG pada PLTGU Tambak Lorok Semarang Riwayat PLTGU Tambak Lorok, Semarang nyaris berakhir. Penyebabnya, PLTGU ini memakai bahan bakar solar dan tidak efisien. Harga solar semakin mahal mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Pemerintah mendorong percepatan infrastruktur gas bumi. Pemerintah berharap pembangunan pipa dari Lapangan Gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok dapat selesai tepat waktu, yakni pada 2015.

Proyek Infrastruktur Transmisi Gas Kalija (Kalimantan-Jawa)

Hasil perbandingan penggunaan MFO dan LNG (Simulasi pada generator 51 Hasil perbandingan penggunaan MFO dan LNG (Simulasi pada generator 51.465 kW) MFO LNG Konsumsi Bahan Bakar 14,33 ton/jam 11,36 ton/jam Nilai Kalor 9766 kkal/kg 12096,95 kkal/kg Konsumsi spesifik 0,278 kg/kWh 0,221 kg/kWh Biaya bahan bakar Rp. 67 juta/jam Rp. 18,62 juta/jam Efisiensi thermal siklus 37,25 % Efisiensi PLTU 29,76 % 30,31 % Efisiensi Boiler 85 % 86,57 % Perbedaan efisiensi pembangkit uap dan efisiensi PLTU berbahan bakar LNG lebih tinggi dibanding MFO karena kerugian kalor pembangkit uap berbahan bakar LNG lebih kecil dibanding MFO, sehingga kalor input LNG lebih kecil dibanding MFO. temperatur rata-rata gas asap MFO dan LNG di dalam ruang bakar mendekati sama. Temperatur maksimum yang dapat dicapai gas asap MFO dan LNG mendekati sama antara 1500 derajat C-1700 derajat C. Kecepatan aliran gas asap MFO lebih besar dibanding LNG. Hal ini disebabkan laju alir massa MFO lebih besar dibanding LNG.

Thank You!