PENGAWASAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN 9/14/2018 PENGAWASAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DATA FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN : 9/14/2018 DATA FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN : API TERBUKA : 415 (37,19%) LISTRIK : 297 (26,6 %) PEMBAKARAN : 80 (7,17 %) PERALATAN PANAS : 35 (3,14 %) MEKANIK : 24 (2,15 %) KIMIA : 15 (1,34 %) PROSES BIOLOGI : 5 (0,45 %) ALAM : 2 (0,18 %) TIDAK DAPAT DITENTUKAN : 218 (19,53%) LAIN LAIN : 25 (0,24 %) 14 September 2018
DASAR HUKUM : Pasal 9 ayat 3 9/14/2018 DASAR HUKUM : Undang undang No. 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) huruf b,d,q : b, mencegah 1), menurangi 2) dan memadamkan kebakaran 3) d, memberikan kesempatan jalan untuk meyelamatkan diri pada waktu kebakaran 4) q, mengendalikan penyebaran panas asap dan gas 5) Pasal 9 ayat 3 Pengurus menyelenggarakan latihan penanggulangan kebakaran 14 September 2018
9/14/2018 ISTILAH DAN DEFINISI KEBAKARAN adalah api yang tidak dikehendaki, boleh jadi api itu masih kecil termasuk kejadian hampir terbakar MENCEGAH KEBAKARAN adalah segala upaya untuk menhidarkan terjadinya kebakaran RESIKO KEBAKARAN adalah perkiraan tingkat keparahan apabila terjadi kebakaran dengan besaran - Tingkat kemudahan terbakar dari bahan (Flammablety) - Jumlah dan kondisi bahan gambaran laju menjalarnya api dan seberapa besar tingkat paparan dan ancaman kerugian - Tingkat paparan, nilai material yang terancam / berapa orang yang terancam 14 September 2018
TEORI DAN ANATOMI API Teori segitiga api (Triangle fire) 9/14/2018 TEORI DAN ANATOMI API Teori segitiga api (Triangle fire) Tiga unsur pokok adanya Bahan , Oxigen (O2) dan Panas Catatan : Bahan yang dapat terbakar, Oxigen yang cukup dan panas yang cukup, kebakaran tidak akan terjadi apabila salah satu unsur tersebut tidak berada pada keseimbangan yang cukup Nyala api akan dapat berlangsung apabila ada keseimbangan besaran angka angka fisika yang menghubungkan sisi sisi segitiga api al.: “Flash point, Ignition temperature dan Flammable range” 14 September 2018
9/14/2018 Flash point adalah suhu minimal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah uap minimal dari bahan bakar dan apabila uap tersebut diberi sumber nyala akan terbakar sesaat, karena jumlah uap yang terbentuk belum cukup untuk terus menyala Flammable range adalah persentasi uap bahan bakar diudara antara batas atas dan batas bawah – dimana pada batas itu uap tersebut dapat terbakar bila ada sumber pemicu nyala Ignition temperature adalah suhu terendah dimana suatu bahan akan terbakar atau menyala sendiri tanpa diberikan sumber nyala 14 September 2018
Panas (heat output) Heat Oxigen Feed back Fuel 9/14/2018 14 September 2018
Steady FENOMENA KEBAKARAN Decay Growth Initiation Flashover 9/14/2018 FENOMENA KEBAKARAN Flashover Decay Growth Steady Initiation Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya; Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya; Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan quantities jenis material yang terbakar; Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak seimbang. Api dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat berasal dari berbagai kemungkinan Bila api/kebakaran telah terjadi maka akan berkembang secara bertahap pereode mula sumber pencetusnya 14 September 2018
The Potential Effect of Fire on People and Property 9/14/2018 Fire Hazard The Potential Effect of Fire on People and Property FIRE FUEL OXYGEN HEAT Temperature Smoke Carbon Monoxide Oxygen Carbon Dioxide 14 September 2018
KALISIFIKASI KEBAKARAN 9/14/2018 KALISIFIKASI KEBAKARAN PERMENAKERTRANS MENGACU STANDAR NFPA (STANDAR AMERIKA) Klas A : bahan padat kecuali logam seperti katu, kertas plastik dll. Klas B : Bahan bakar cair dan gas seperti bensin, solar, minyak tanah, alkohol, gas LPG dan sejenisnya Klas C : Peralatan listrik yang bertegangan Klas D : bahan logam seperti Magnesium, aluminium, kalium dll. (Khusus standart Inggris bahan bakar gas klasifikasi C sedangkan untuk listrik masuk klasifikasi E ) 14 September 2018
PRINSIP MEMADAMKAN API 9/14/2018 PRINSIP MEMADAMKAN API Pemahaman pertama Berdasarkan teori Triangle of Fire 3 elemen pokok Bahan bakar Oksigen dan Panas /Sumber nyala 2. Pemahaman kedua Dari ketiga unsur pokok menuntut adanya persyaratan besaran fisika yangmenghubungkan sisi sisi segitiga api yaitu : Flash point, Flammable range , Fire point dan Ignition point 14 September 2018
PRINSIP MEMADAMKAN API 9/14/2018 PRINSIP MEMADAMKAN API 3. Pemahaman Ketiga Prinsip mendinginkan (cooling) Prinsip Menutup bahan yang terbakar (Starvation) Prinsip mengurangi oksigen (Dilution) Prinsip memutus rantai reaksi api (mencekik) 14 September 2018
Sarana proteksi aktif dan pasif 9/14/2018 Sarana proteksi aktif dan pasif Sarana proteksi kebakaran aktif yaitu berupa alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk deteksi dan memadamkan kebakaran : Alarm otomatis, APAR, hydrant, springkler, hoese rell Sarana proteksi kebakaran pasif yaitu berupa alat atau sarana atau metoda mengendalikan penyebaran asap panas dan gas berbahaya bila terjadi kebakaran seperti sistim kompartemensi, treatment, atau clottingfire retardant, sarana pengendalian asap dan api (smke damper, fire damper), alat bantu evakuasi dab resque dll 14 September 2018
Sarana Proteksi Aktif JENIS MEDIA PEMADAM 9/14/2018 Sarana Proteksi Aktif JENIS MEDIA PEMADAM JENIS PADAT, misalnya pasir, tanah, selimut api, tepung kimia JENIS CAIR, misalnya air ,busa, cairan mudah menguap JENIS GAS, misalnya Gas CO2,gas lemas (N2), argon dan sebagainya 14 September 2018
Sarana Proteksi Aktif MEDIA PEMADAM AIR – Sistem Jet, Fog, Spray,Tirai 9/14/2018 Sarana Proteksi Aktif MEDIA PEMADAM AIR – Sistem Jet, Fog, Spray,Tirai Serbuk Kimia kering Halon Gas Clean agent 14 September 2018
AIR Mudah didapat dalam jumlah besar dan murah 9/14/2018 AIR Mudah didapat dalam jumlah besar dan murah Mudah disimpan,diangkut dan dialirkan Mempunyai daya serap panas maksimum Dapat dipergunakan dengan berbagai macam cara Jet ( jet stream) Setengah tirai (Coarse spray stream) Tirai (Spray stream) Kabut (fog) 14 September 2018
9/14/2018 BUSA ( Foam ) BUSA REGULER – hanya mampu memadamkan api dari bahan hidrokarbon atau bahan cair bukan pelarut BUSA ALL PURPOSE – mampu memadamkan kebakaran dari ahan cair pelarutcontoh alkohol,ether a) Busa kimia Tepung tunggal (bila bercampur air terbentuk busa) Tepung dual terdiri dari tepung alumunium sulfat dan tepung natrium karbonat kedua tepung jika dilarutkan dalam air akan menjadi busa b) Busa mekanik terjadi kerena prose mekanik dari bahanbahan cairan busa dan dara 14 September 2018
9/14/2018 JENIS GAS Media jenis gas pemadaman dengan metoda FISIS yaitu pendinginan Cooling, Smothering dan Dilusi yaitu Pendinginan, Penyelimutan dan memutuskan reaksi api dengan mendesak udara Jenis CO2 dan N2 Keuntungan – murah, bersih, mudah didapat dipasaran, dapat memadamkan api jenis listrik Kerugian – memerlukan wadah yang berat, sulit bergerak 14 September 2018
TIPE KERING TIPE BASAH PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI 9/14/2018 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. PER 04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN TIPE KERING DRY CHEMICALS GAS CO2. CLEAN AGENT TIPE BASAH AIR BUSA 14 September 2018
ALAT PEMADAM API RINGAN 9/14/2018 ALAT PEMADAM API RINGAN DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN UKURAN API KECIL APAR HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL KONDISI BAIK SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA. 14 September 2018
Jenis kebakaran Jenis media pemadam Klasifikasi 9/14/2018 JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA Jenis media pemadam Klasifikasi Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering Clean Agent Air Busa Powder Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*) Klas A Bahan berharga XX XX VV**) VVV Bahan cair XXX VVV VV V*) Klas B Bahan gas X X VV V *) Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX Keterangan : VVV : Sangat efektif X Tidak tepat VV Dapat digunakan XX Merusak V Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX Berbahaya *) efisien **) Kotor / korosif 14 September 2018
9/14/2018 TANDA PEMASANGAN APAR APAR 14 September 2018
Tipe konstruksi STORAGE PRESSURE CO2 ( N2 ) CARTRIDGE 9/14/2018 14 September 2018
INSTRUKSI MENAKER NO 11 TH 1997 PENGAWASAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN 9/14/2018 INSTRUKSI MENAKER NO 11 TH 1997 TENTANG PENGAWASAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN ggggggggggg Memuat ketentuan : Juklak & Juknis Sertifikasi Sistem Proteksi Kebakaran Tujuan Sertifikasi : Upaya pengendalian secara administratif tertuang dalam dokumen legal Prosedur/dokumen : Gambar teknis Spesifikasi teknis Hasil test commissioning Berita acara & Hasil pemeriksaan dan pengujian Sertifikat Pengesahan Syarat-syarat 14 September 2018
INSTRUKSI MENAKER NO 11 TH 1997 PENGAWASAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN 9/14/2018 INSTRUKSI MENAKER NO 11 TH 1997 TENTANG PENGAWASAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN ggggggggggg Sertifikasi Pengesahan gambar Rencana Pelaksanaan harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam surat izinnya Test Comisioning Pekerjaan dapat diserah terimakan setelah seluruh kriteria penilaian dipenuhi Pengesahan laik operasi Memuat dokumen teknis, administratif dan syarat yang harus dipedomani (sebagai kendali administratif ) Pemeriksaan dan pengujian berkala Penyimpangan yang ditemukan harus dipenuhi sesuai syarat yang ditentukan 14 September 2018
SARANA PROTEKSI PASIF Sistem Kompartemensi 9/14/2018 SARANA PROTEKSI PASIF Sistem Kompartemensi Treatment atau Clotting fire retardant Sarana pengendalian asap dan api(Smoke Control system) Sarana Evakuasi Alat bantu evakuasi dan rescue 14 September 2018
FIRE PROTECTION SYSTEM 9/14/2018 FIRE PROTECTION SYSTEM DETEKSI ALARM APAR SPRINKLER HYDRANT AKTIF PASSIF MEANS OF ESCAPE KOMPARTEMEN SMOKE CONTROL FIRE DAMPER FIRE RETARDANT 14 September 2018
Fire safety management MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN 9/14/2018 Fire safety management MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN 14 September 2018
PENANGULANGAN KEBAKARAN 9/14/2018 PENANGULANGAN KEBAKARAN INDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA ANALISA RESIKO SARANA PROTEKSI KABAKARAN AKTIF SARANA PROTEKSI KEBAKARAN PASIF 14 September 2018
Standar Kompetensi A B C D Tk. Ahli Madya Tk. Ahli Pratama 9/14/2018 Standar Kompetensi A B Tk. Ahli Madya C Tk. Ahli Pratama D Tk. Dasar II Tk. Dasar I PET. PERAN KEBAKARAN REGU PENANGG. KEBAKARAN KOORD. UNIT PENANGG. KEBAKARAN PEN. JAWAB TEKNIK K3 PENANGG. KEBAKARAN 14 September 2018
URAIAN TUGAS ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN 9/14/2018 URAIAN TUGAS ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN KLAS D. : PET. PERAN KEBAKARAN (Lini I) Tanggung jawab di unit kerjanya sendiri Tugas :(Pada waktu jam kerja) Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot. kebakaran Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi kebakaran dan memandu evakuasi KLAS C. : ANGGOTA REGU PEN. KEBAKARAN (lini II) Tanggung jawab di seluruh tempat kerja Tugas : (Diatur sistem shift) Melakukan patroli Memeriksa, memelihara, menguji sarana prot. kebakaran Siaga penuh melakukan tindakan pemadaman dan penyelamatan 14 September 2018
KLAS B :(KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN 9/14/2018 KLAS B :(KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN Tanggung jawab di unit kerja tertentu Tugas : Mengkoordinasikan program penanggulangan kebakaran (inspeksi & latihan) Memimpin operasi penanggulangan kebakaran KLAS A : PENANGGUNG JAWAB TEKNIK PEN.KEBAKARAN Tanggung jawab di seluruh tempat kerja Tugas : Menyusun, melaksanakan dan evaluasi program kerja pengendalian kebakaran Melakukan audit internal dan pengawasan langsung Mempertanggung jawabkan pelaksanaan syarat K3 14 September 2018
PENANGGUNG JAWAB UMUM (PENGURUS) 9/14/2018 PENANGGUNG JAWAB UMUM (PENGURUS) DEPARTEMEN K3 PENANGGUNG JAWAB UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN PETUGAS REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOORDINATOR SUB UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN PETUGAS PERAN KEBAKARAN 14 September 2018
A C B D 1/50 orang PENANGGUNG JAWAB UMUM (PENGURUS) DEVISI ………. 9/14/2018 PENANGGUNG JAWAB UMUM (PENGURUS) DEPARTEMEN ……………….. DEPARTEMEN K3 DEPARTEMEN ……………….. DEVISI ………. DEVISI FIRE A 1/300 Orang FIRE MANS SUB UNIT FIRE C B 1/100 Orang 1/50 orang PERAN KEBAKARAN D 2/25 Orang 14 September 2018
9/14/2018 Terima Kasih 14 September 2018