Penerapan Fungsi Linear Pertemuan 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
(PENERAPAN EKONOMI FUNGSI)
Advertisements

Kelompok 1 Michael ( ) Lintang ( ) Ellen ( )
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Kuliah ke 4.
Hubungan linear (2) Yeni Puspita, SE., ME.
APLIKASI FUNGSI DLM EKONOMI
BAB II KURVA LINEAR DAN APLIKASI DALAM EKONOMI
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
Fungsi Penerimaan.
Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Mikro
PENERAPAN FUNGSI LINIER
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI
Penerapan Fungsi Linier dalam Ekonomi
BAB 6 HUBUNGAN LINIER Powerpoint Templates.
BAB 6 HUBUNGAN LINIER Powerpoint Templates.
POKOK BAHASAN Pertemuan 9 Penerapan Diferensial Sederhana
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
SRI SULASMIYATI, S.SOS., M.AP
Widita Kurniasari Universitas Trunojoyo
Pertemuan 3 Penggunaan fungsi linier dalam ekonomi dan bisnis
ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)
Aplikasi fungsi linier
Analisis break even point
INTEGRAL Pertemuan ke-13.
FUNGSI PENERIMAAN Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag..
Aplikasi Fungsi Linier
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Penerapan Ekonomi Fungsi Linier
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
“Fungsi” pada Keseimbangan Pasar
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR
Fungsi non linier: Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan, BEP
Aplikasi fungsi linier
FUNGSI LINIER & GRAFIK FUNGSI APLIKASI DLM EKONOMI
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Kurva Linear dan Aplikasi dalam Ekonomi
PAJAK/SUBSIDI dan KESEIMBANGAN PASAR
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR
APLIKASI FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI DAN BISNIS
FUNGSI LINEAR – Bagian 2.
Matakuliah : K0644-Matematika Bisnis
FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Penerapan Fungsi Linear
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Aplikasi fungsi kuadrat dalam ekonomi dan bisnis Pertemuan 9
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pASAR
MATEMATIKA EKONOMI.
Fungsi biaya, fungsi penerimaan dan bep
INTEGRAL.
Pertemuan 5 Fungsi Permintaan/ Penawaran Linier
06 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
MEMAHAMI KONSUMSI DAN INVESTASI
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
05 SESI 5 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
ANALISIS BREAK EVENT POINT
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
06 Matematika Bisnis Perhitungan & BEP Irson, SE., MM. EKONOMI
MATEMATIKA Fungsi dan Hubungan Linier
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
Ir. Ginanjar Syamsuar, M.E.
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
APLIKASI FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI & BISNIS
PAJAK/SUBSIDI dan KESEIMBANGAN PASAR
Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan PASAR
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
APLIKASI FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI & BISNIS
ANALISIS BREAK EVENT POINT
Transcript presentasi:

Penerapan Fungsi Linear Pertemuan 3 Matakuliah : K0352/Matematika Bisnis Tahun : 2008 Penerapan Fungsi Linear Pertemuan 3

Tujuan Mhs dapat memecahkan penerapan masalah fungsi linear dalam bidang ekonomi dan bisnis. Bina Nusantara

Fungsi Permintaan Fungsi Permintaan P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0 dimana : Q = Kuantitas barang P = Harga barang Ciri-cirinya: 0  Q  a dan 0  P b Grafiknya menurun monoton dari kiri atas ke kanan bawah Bina Nusantara

Gambar grafik fungsi Permintaan Bina Nusantara

Fungsi Penawaran P = f(Q) atau Q = g(P) atau (Q,P) = 0 dimana : Q = Kuantitas barang P = Harga barang Ciri-cirinya: 0  Q  a dan 0  P b Grafiknya monoton naik dari kiri bawah ke kanan atas Bina Nusantara

Gambar Grafik Fungsi Penawaran Bina Nusantara

Keseimbangan Pasar Keseimbangan pasar adalah titik potong kurva penawaran dan kurva permintaan Bina Nusantara

Pengaruh Pajak Pajak mempengaruhi keseimbangan pasar dengan asumsi: Dalam persaingan murni fungsi permintaan tidak berubah karena permintaan konsumennya hanya tergantung harga. Produsen menyesuaikan penawarannya terhadap harga baru setelah kena pajak. Bina Nusantara

Pajak per unit (Spesifik) Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu dimana pajak tersebut besarnya ditentukan dalam jumlah uang yang tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan. Besarnya pajak per unit dinyatakan dengan tanda “t”. Jika pajak per unit dikenakan pada setiap barang yang dijual maka fungsi penawaran berubah. Bina Nusantara

Fungsi Permintaan dan Penawaran sebelum maupun sesudah kena pajak Sebelum kena pajak : D : P = g(Q) S : P = f(Q) Keseimbangan pasar : E(Q0 , P0) Setelah kena pajak : Dt : P = g(Q) St : P = f(Q) + t Et (Qt , Pt) Bina Nusantara

Penghitungan pajak Pajak yang dibayar konsumen per unit : tk = P1 – P0 Total pajak yang dibayar konsumen : Tk = tk . Q1 Pajak yang dibayar produsen per unit : tp = t – tk Total pajak yang dibayar produsen: Tp = tp . Q1 Total pajak yang diterima pemerintah: T = Q1 . t Bina Nusantara

Gambar grafik pengaruh pajak bagi keseimbangan pasar Bina Nusantara

Subsidi Adalah bantuan pemerintah kepada produsen dan konsumen. Subsidi tiap barang per unit disimbolkan dengan huruf s. Sebelum subsidi: D: p = g(x) S: p = f(x) Sesudah subsidi: Ds : p = g(x) Ss : p = f(x) - s Bina Nusantara

Penghitungan besarnya subsidi Subsidi bagi konsumen: sk = P0 – P1 Total subsidi bagi konsumen:Sk = X1 . sk Subsidi bagi produsen: sp = s – sk Total subsidi bagi produsen: Sp = X1 . sp Total subsidi dari pemerintah: S = X1. s Bina Nusantara

Gambar grafik pengaruh subsidi bagi keseimbangan pasar Q S S1 E0 E1 P2 P1 P0 Bina Nusantara

Analisis Pulang Pokok (Break Even Analysis) Adalah merupakan hubungan antara biaya (cost), Hasil penjualan (Revenue) dan keuntungan (Profit). Biaya terbagi dua: Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Total Biaya (TC) = FC + VC Bina Nusantara

Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap untuk semua arus keluaran. Biaya variabel adalah biaya yang berubah bersamaan dengan perubahan keluaran (output). Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap untuk semua arus keluaran. Hasil Penjualan (TR) = p . X dimana: p = harga jual, x = kuantitas Bina Nusantara

Bila : TR - TC > 0 maka untung TR - TC < 0 maka rugi TR - TC = 0 maka pulang pokok BEP terjadi bila TR = TC p.x = FC + VC = FC + v.x (p – v ) .x = FC  xBEP = FC / (p-v) Bina Nusantara

Gambar Grafik BEP TC, TR, P TR TC FC BEP Bina Nusantara

Fungsi Konsumsi dan Tabungan Y = C + S Y = Pendapatan ( Income) C = konsumsi (consumption) S = abungan (saving) Fungsi Konsumsi : C = f(Y) = a + bY a = konsumsi otonom b = mpc ( marginal propensity to consume) Bina Nusantara

- a = tabungan otonom (autonomous saving) Fungsi Tabungan: S = f(Y) = - a + ( 1 – b ) Y - a = tabungan otonom (autonomous saving) (1-b) = mps (marginal propensity to save) Bina Nusantara

Gambar grafik fungsi konsumsi dan tabungan C,S Y=C+S C = a + by S = - a + (1-b) y Y a - a Bina Nusantara

Contoh - contoh soal Bila fungsi tabungan adalah S = -0,5 + 0,3Y, tentukan fungsi konsumsinya, berapakah besarnya konsumsi total jika besarnya pendapatan adalah 10, kemudian gambarkan grafiknya. Diketahui pendapatan sebesar Rp 8 juta total konsumsi adalah Rp 6 juta, bila konsumsi otonom sebesar Rp 2 juta, hitung MPC dan MPSnya. Bina Nusantara

Bina Nusantara