I N C I N E R A S I OLEH : Eko Hendi Saputra 1007135943
Incinerasi : Proses pengurangan/perubahan bentuk sampah yang sudah terbakar, menjadi abu pada suhu tinggi (100° F – 1800°F)
Incinerator : alat atau sarana yang dapat digunakan untuk membakar refuse dengan bahan bakar yang minim atau dengan bahan pembakar adalah refuse itu sendiri
Fungsi utama ; mengurangi volume sampah dan membunuh bakteri sampah (suci hama) Sasaran utama (bagi B3) : mengurangi sifat-sifat yang berbahaya (racun, radiasi) Faktor-faktor penting didalamnya : temperatur, Waktu tinggal (td)
Keuntungan : Minim lahan Efisien, tidak terpengaruh iklim Menghilangkan bahan-bahan organik dan bebas dari gangguan kesehatan lingkungan Panas (kalor) dapat dijadikan sumber arus listrik uap dapat mengeringkan lumpur pada penggolongan limbah (sludge)
Kerugian / kekurangan Modal awal sangat besar Biaya operasional tinggi Masih memerlukan langkah-langkah lanjutan pada akhir proses (abu dan sisa pembakaran) di buang ke lahan lain Belum dapat membakar bahan material
Jenis-jenis Incinerator A. Secara umum : Open Incinerator Bangunan terbuka Dapur pembakar merangkap cerobong Digunakan secara temporer
Semi Closed Incinerator Bangunan semi terbuka Tungku dan cerobong rendah, semi permanen Tahan suhu tinggi
Closed Incinerator Dilengkapi ruang-ruang pengeringan, ruang pembakaran, cerobong asap yang cukup tinggi Dilengkapi peralatan untuk mengurangi pencemaran Type-type nya : Suhu 1400° F dan Suhu 1800° F
B. Dari segi tungku, tempat berlangsungnya proses : Incinerator lantai bertingkat Berlubang di tengah & pinggir Lumpur dan udara pembakar dialirkan berlawanan
Incenerator Fluidik Berisi pasir yang difluidisasi oleh aliran udara dari sebelah bawah. Suhu relatif seragam (700° - 800° C) Penggunaan energi lebih efisien
Komponen-komponen yang terdapat pada Incenerator Burner Drying pan Rotary kiln Stack (cerobong) Fuel tank Dll
Komponen pengendali polusi Cyclone Electrostatic presipitator Baghose Spry tower Dry sorbent injector
Yang terjadi dalam Incinerasi -r A = -d M A/dt - r A = k . M Ax X = M A0 - M A M A0 M A = M A0 ( 1 – X ) dimana : - r A = kec. Reaksi incinerasi (Kg/ jam) X = sampah tereduksi M A0 = massa awal yang diumpan (Kg) M A = massa akhir (Kg) t = waktu reaksi K = konstanta kec. reaksi
K = - ln M A0 (1-t ) = k. t - ln ( 1-X ) = k . t K = - ln (1-X ) t
S u h u - apabila semakin tinggi, nilai konstanta reduksi semakin besar, akibatnya kecepatan reduksi bertambah, dan konversi menjadi naik.
K = K0 x e E/RT Persamaan Arheinus e E/RT = K/ K0 E = ln e RT ln K/K0 T = E x ln e R ln K/K0 dimana : K = Konstanta kec. reduksi K0 = faktor tumbukan (faktor frekuensi) E = energi aktivasi (kal/gr. mol) T = suhu absolut (oK) R = tetapan gas (1.987 kal/gr mol oK)
Berat Sampah % reduksi = M0 – Mi x 100 % M0 M0 = massa mula-mula (kg) Mi = massa setelah incenerasi (kg)
SKEMA KERJA