ARSITEKTUR PASCA MODERN MELANIA RAHADIYANTI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGENAL ARSITEK.
Advertisements

Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
( Minggu II ) TIPOLOGI BANGUNAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
PROSES DALAM ARSITEKTUR
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 8 SENI RUPA MODERN SUREALISME, EKLEKTISISME, POP ART, OPTIC ART, POSMO ART, ENVIRONTMENT ART, INSTALATION ART TUJUAN INSTRUKSIONAL.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
KRITERIA PENILAIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN UNTUK DILESTARIKAN
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR
Simbol Budaya Madura dalam Cerita Rakyat Madura
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
KOMUNIKASI VERBAL Pertemuan 09
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
PERIODE ABAD 20 : POST MODERN Pertemuan 13
FUNGSI DALAM ARSITEKTUR
Sistem Politik Gabriel Almond
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27
Estetika Bangunan Pertemuan 33
SEJARAH & TEORI ARSITEKTUR II
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
MATERI SOSIOLOGI KELAS XII SEMESTER I OLEH: MUKHTAR FUADDI, S.Pd
APRESIASI SENI Seni & Keindahan.
Perkembangan desain grafis sejalan dengan berkembangnya tulisan.
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS
ELEMEN KOTA MATERI MK PLANOLOGI.
STRUKTUR KARYA DESAIN INTERIOR
Muhammmad Noor Hidayat
Estetika Zaman Romantisme
TOKOH DAN PEMIKIRANNYA TENTANG BIROKRASI
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Arsitektur Indonesia Pasca Kemerdekaan Pertemuan 13
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
ESTETIKA DESAIN GRAFIS
KEBUDAYAAN Antarin Prasanthi.
FUNGSI DALAM ARSITEKTUR
TEORI FIGURE/GROUND Teori2 figure/ground dipahami dr tata kota sbg hubungan tekstural antara bentuk yg dibangun (building mass) dan ruang terbuka (open.
SMA HARAPAN 1 MEDAN Jl. Imam Bonjol No. 35 Medan.
PRINSIP-PRINSIP KOMPUTER/MEDIA GRAFIS
MANUSIA KERAGAMAN dan KESETARAAN.
STUDI AWAL BENTUK DAN. PERLETAKAN MASSA BANGUNAN
FILSAFAT ILMU Memahami Manusia & Kebudayaan Cipta Rasa Karsa Manusia Ilmu Pengetahuan Budaya Nasional.
ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Sejarah & Teori Arsitektur ARSITEKTUR BRUTALISM
KONSEP DASAR ANTROPOLOGI Konsep Dasar Antropologi
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Konsep dlm arsitektur & jenis-jenis desain
Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
Theory of Contemporary Architecture
KURIKULUM PERENIALISME
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
PERTEMUAN 4 Huddiansyah. S.Sn.,M.A.,M.Ds. PRODI DESAIN PRODUK & FDIK
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
KERUNTUHAN ARSITEKTUR MODERN
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
Transcript presentasi:

ARSITEKTUR PASCA MODERN MELANIA RAHADIYANTI 08 01 13092 SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR 1 / C Dosen: Ir. F. Christian JST.,MSA. ARSITEKTUR PASCA MODERN MELANIA RAHADIYANTI 08 01 13092

PASCA MODERN Pasca Modern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing mengungkapkan pengertian tersendiri mengenai Pasca Modern. Karena itu, tidak mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa pasca modern itu berarti `sehabis modern’ (modern sudah usai); `setelah modern’ (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan); atau `kelanjutan modern’ (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).

ARSITEKTUR PASCA MODERN Arsitektur pasca modern tidak dapat dipisahkan dengan Arsitektur Modern karena Arsitektur Pasca Modern merupakan : Kelanjutan dari Arsitektur Modern Reaksi terhadap Arsitektur Modern Koreksi terhadap Arsitektur Modern Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam Arsitektur Modern Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinan-kemungkinan, pendekatan-pendekatan dan alternatif-alternatif yang lebih luas dan bebas

LAHIRNYA ARSITEKTUR PASCA MODERN Arsitektur Pasca Modern lahir karena beberapa hal antara lain: Arsitektur Modern dipermalukan karena tidak begitu menghargai sejarah, kemudian terjadinya Gerakan Internasional Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat intelektual / sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang modern bisanya hanya merusak bukan memelihara.

Aliran Late Modern itu sendiri merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan, tampak dan struktur bangunan, sedangkan Pasca Modern suatu mutasi karena mencoba memasukkan kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur, suatu hal yang sebelumnya sangat ditentang Modernisme. Pasca Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan Internasional Style.

Reaksi lain yang timbul adalah slogan ‘Less is More‘ diubah menjadi ‘Less is Bore‘ oleh Venturi. Istilah Pasca Modern pertama kali dikemukakan oleh Arnold Toynbee, tetapi bukan dalam konteks Arsitektur. Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah Toynbee ), yaitu untuk menggambarkan suatu zaman yang penuh dengan keanekaragaman dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya.

POKOK PIKIRAN ARSITEKTUR PASCA MODERN Tidak memakai semboyan Form Follows Function  Arsitektur pasca modern mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.

Fungsi (bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur) Yang dimaksud dengan ‘fungsi’ di sini bukanlah ‘aktivitas’, bukan pula ‘apa yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia terhadap arsitektur’ (keduanya diangkat sebagai pengertian tentang ‘fungsi’ yang lazim digunakan dalam arsitektur modern). Dalam arsitektur pasca modern, yang dimaksud fungsi adalah peran dan kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia. Yang disebut manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi sebagai manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai pribadi.

3. Bentuk dan Ruang Di dalam pasca modern, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-sendiri, merdeka, sehingga bia dihubungkan atau tidak. Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ‘ada dan nyata/ terlihat/ teraba’, sedangkan ruang mempunyai ciri khas’ ada dan tak terlihat/ tak nyata’. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN IDEOLOGI (CHARLES JENKS) UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN GAYA Gaya tunggal yang berlaku internasional atau tanpa gaya Gaya di luar matra kesadaran diri Kerangkapan tanda gaya IDEALISME Utopia dan idealis Pragmatik (berlandaskan pada kegunaan) Kepopuleran serta pluralis TRADISI Keagungan jiwa zaman (zeitgeist) Kapitalis akhir Tradisi dan adanya pilihan BENTUK Bentuk-bentuk yang deterministik maupun fungsional Adanya kebebasan atau kelonggaran Bentuk rancangan yang berlandaskan pada semiotik

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN PEMECAHAN PROBLEMA Holistik dan upaya pengembangan desain yang komprehensif Holistik Penyelesaian permasalahan yang dilakukan secara bertahap PELAYANAN ARSITEK Sikap mendua: elitis namun tanpa batas kelas Profesional elitis Sikap elitis dan partisipatif HUBUNGAN ARSITEK-KLIEN Seniman dan arsitek merupakan seorang nabi / penyembuh Seniman dan arsitek bersikap tertutup Adanya kerjasama seniman dan klien PERAN ARSITEK Arsitek seakan-akan juru selamat atau penyembuh Arsitek memberikan pelayanan Arsitek sebagai “wakil” dan aktivis

IDEOLOGI ARSITEKTUR PASCA MODERN Double Coding of Style (kerangkapan tanda gaya) Bangunan pasca modern adalah bangunan yang memiliki dua gaya (style) yang berawal dari gaya tunggal yang dipadukan dengan berbagai gaya misalnya arsitektur modern dengan arsitektur lainnya, sehingga arsitektur pasca modern biasanya bersifat identik dan eklektik, misal: 1.Revivalism – Metaphorical 2.Lokal – Kontekstual 3.Komersial

Popular and pluralistic (kepopuleran serta pluralis) Ide atau gagasan yang umum pada arsitektur pasca modern serta bersifat lebih umum dan tidak terikat dengan kaidah-kaidah tertentu atau tidak berdasar pada langgam dominan, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik daripada gagasan tunggal. c. Tradion and Choice (tradisi dan adanya pilihan) Merupakan hal-hak yang tradisional dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.

Semiotic form (bentuk rancangan yang berlandaskan pada semiotik) Penampilan bangunan lebih mudah dipahami, karena bentuk-bentuk rancangan atau bangunan yang vertikal menyiratkan makna-makna tertentu dapat menunjukkan fungsinya. e. Piecemal Penyelesaian permasalahan yang dilakukan secara bertahap melalui penerapan unsur-unsur dasar, secara sub-sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur-unsur dasar seperti: sejarah, vernakular, Lokasi atau Lokal, dan lain-lain.

Elitist and participative (sikap elitis dan partisipatif) Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern. g. Artist / Client (adanya kerjasama seniman dan klien) Mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern) yang menjadi tuntutan perancangan sehinga mudah dipahami secara umum. h. Architect, as representative and activist Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan dan memperjuangkan penghapusan kelas sosial dalam masyarakat.

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN LANGGAM UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN BENTUK Abstrak Skluptural Hiperbola Mengandung teka-teki Konvensional ELEMEN BENTUK Puris Pengulangan ekstrim dan puris Eklektik TAMPILAN Ekspresi kejujuran Supersensualis-me / slicktech / hightech Ekspresi hibrida (perkawinan atau perpaduan) EKSPRESI “Kotak bisu” yang tidak jelas Artikulasi ekstrim Artikulasi semiotik

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN SIMBOLISME Anti simbolik Tidak untuk simbolik Setuju prinsip simbolik Anti terhadap prinsip metafora Anti akan prinsip metafora Setuju akan prinsip metafora KERUMITAN DESAIN Sederhana Kesederhanaan yang kompleks – oxymoron Referensi yang mendua Kompleksitas PEMAKAIAN ORNAMEN Anti penggunaan ornamen Struktur dan konstruksi adalah ornamen Setuju akan penggunaan prinsip organik dan ornamen terpakai

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN ESTETIKA -Estetika mesin Sirkulasi Mekanikal Teknologi Struktur Estetika mesin gelombang kedua Logika ekstrim Variabel estetika tergantung pada konteks Ekspresi konteks Ekspresi substansi dan semantik tidak absah terhadap fungsi GUBAHAN RUANG Ruang isotropik Contoh penerapan: -Chicago Frame Dom-Ino -Ruang isotropik yang ekstrim Rancangan kantor terbuka (open layout), ruang “los” Kemewahan Datar Ruang-ruang yang berselang-seling dengan ekspresi menakjubkan

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN LOGIKA Anti representasi Logika sirkulasi Mekanikal Teknologi Struktur “Aliran yang diam” (statis) Setuju akan representasi SEJARAH Anti kenangan sejarah Anti kesejarahan Setuju akan referensi sejarah GUGAHAN PERASAAN SENANG Anti lelucon -Tidak untuk menggugah rasa lucu - Malapropisme (penggunaan elemen dengan cara yang tidak lazim) Setuju akan unsur-unsur desain yang bersifat lelucon

KONSEP ARSITEKTUR PASCA MODERN Arsitektur modern mempunyai pandangan atau ideologi yang anti terhadap sejarah, identitas atau pengenal, dan anti manusia sebagai elemen desain dalam arsitektur. Sebaliknya, Arsitektur pasca modern berusaha memunculkan kembali karakteristik sejarah, yang dilengkapi dengan jati diri atau identitas dan berusaha memperlihatkan ciri arsitektur yang dekoratif serta elemen-elemen tambahan guna lebih mengesankan keindahan arsitektur tersebut.

Arsitektur pasca modern banyak mengambil langgam-langgam arsitektur lama, karena menganut pemahaman bahwa Arsitektur pasca modern merupakan bagian dari perjalanan sejarah manusia atau berhubungan dengan seni (art history). Gaya yang dipakai biasanya adalah langgam arsitektur Yunani sampai dengan Neo-klasik. Langgam-langgam yang selalu dihadirkan dalam perancangan arsitektur pasca modern selalu bervariasi.

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN GAGASAN DESAIN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN TATA RUANG KOTA Kota dalam taman “Monumen” dalam taman Urbanisme kontekstual Rehabilitasi TATA FUNGSI Pemilahan fungsional Fungsi-fungsi tertata dalam ruang “los” Percampuran berbagai fungsi SUSUNAN RUANG Gesamtkunswerk (karya seni yang utuh) Reduktif Gridisme secara eliptik “Grid irrasional” Semua makna yang bersifat menggugah SUSUNAN MASSA Integritas harmonis -Harmoni terselubung - Harmonisasi Seperti mozaik / “tubrukan”

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN KOMPOSISI Asimetris dan “Regularitas” Simetris dan Rotasi Formal Prinsip cermin Serial Penekanan perhatian pada prinsip kesimetrisan versus asimetrikal Contoh: Queen Anne Revival GUBAHAN RUANG DAN MASSA “Volume” bukan massa -Volume-volume kulit tertutup Menolak massa Penekanan pada bentuk (all-over form) - synedoche Ruang miring yang luas GUBAHAN MASSA Slab, point block “Bangunan terusir” Linieritas “Bangunan depan” / street building

ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN UNSUR ARSITEKTUR MODERN ARSITEKTUR LATE-MODERN ARSITEKTUR PASCA-MODERN OLAHAN DINDING DAN RANGKA “Kulit dan Rangka” Kulit yang licin dengan efek optik Distorsi bagian-bagian yang basah (sfumato) Manneris (kelompok yang menekankan tata krama) Baroque KEMASIFAN DINDING Transparansi Transparansi liberal Karakter yang mendua (ambiquitas)

GAGASAN DESAIN ARSITEKTUR PASCA MODERN Contextual Urbanism and Rehabilitation Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban Functional Mixing Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan Mannerist and Baroque Kecenderungan untuk menonjolkan diri All Phetorical Means Semua bentuk-bentuk perancangan yang memilki arti

Skew Space and Extensions Pengembangan rancangan yang asimetris – dinamis, seimbang. Street Building Bangunan sebagai bagian dari jalan (dekat dengan jalan). Ambiquity Menampilkan ciri-ciri yang men ‘dua’, berbeda tetapi masih unity dalam fungsi. Trends to Asymetical Symetry Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan asimetris tetapi yang seimbang. Collage / Collision

KLASIFIKASI ARSITEKTUR PASCA MODERN Historicism dan Radical Eclecticism Straight Revivalism dan Distorted Ornament Neo-Vernacular Adhocism dan Urbanists Metaphor dan Metaphysics Post-Modern Space

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR PASCA MODERN MENURUT HEINRICH KLOTZ REGIONALISME  menggantikan internasionalisme REPRESENTASI FIKSIONAL  mengarah ke figuratif  menggantikan abstraksi geometri Bangunan sebagai “Work of The Art Building”  tidak merupakan wadah fungsi saja Bersandar pada keanekaan makna  tidak sekedar nilai simbolis mesin proses konstruksi Puisi  menggantikan utopia teknologis

Menggunakan improvisasi dan spontanitas  tanpa harus perubahan Menggunakan memori / kenangan, sejarah  kadangkala digunakan dengan ironi kejiwaan, tidak sekedar untuk efek tertentu saja Dasar pengujudan bangunan: Historis, Regional, Topologis  memungkinkan solusi khusus  tidak harus universal Memperhatikan pluralisme / Keanekaragaman  tidak berdasar pada suatu langggam dominan Estetika tidak terpisah dari kehidupan fiksi  tidak hanya fungsional

Heidi Weber House (Centre Le Corbusier), Zurich, Switzerland

Piazza d’Italia, New Orleans, Lousiana USA

AT&T Building, New York City

Social Science Research Center, Berlin, Germany

House at Stabio, Switzerland

Gallaratese, Milan

National Gallery in London

Kyoto National Museum

Museum of Modern Art, New York

Frank Lloyd Wright’s Bilbao Guggenheim Museum

Beauborg Museum, Paris

Neue Staatsgalerie

Pyramide du Louvre

Chapel on the Water

Plaza at the Salk Institute

Simpson Lee House, Mt. Wilson, Australia

Marie Short House, Kempsey, Australia

Bingie Bingie, Australia Magney House, Bingie Bingie, Australia

Sekian Terima Kasih