Ayasha, Naisha, Qanita, Utari Chairil anwar Ayasha, Naisha, Qanita, Utari
Biodata (ayasha) Nama lengkap: Tempat & Tanggal lahir: Wafat: Pekerjaan: Kebangsaan: Orang tua : (fotonya)
Biografi (qanita) (dalam paragraf tentang kesimpulan siapa dia & pendidikannya) Foto lagi
Biografi (utari) (masa kejayaannya, bertemunya ia dalam dunia sastra, kapan ia memulai berkarya)
Aku karya chairil anwar Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulan yang terbuang Biar peluru menembus kulitku Luka dan bisa kubawa berlari Aku tetap meradang menerjang Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi
Tuti artic karya chairil anwar Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga, Adikku yang lagi keenakan menjilat es artic; Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu + coca cola Isteriku dalam latihan: kita hentikan jam berdetik. Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal terasa ketika kita bersepeda kuantar kau pulang Panas darahmu, sungguh lekas kau jadikan dara, Mimpi tua bangka ke langit menjulang. Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar; Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu: Sorga hanya permainan sebentar. Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu Aku dan Tuti + Greet + Amoi … hati terlantar, Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar. Sumber: https://www.satujam.com/puisi-chairul-anwar/
Diponegoro karya chairil anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati
sumber