OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.. SILABUS 1. SISTEM AGRIBISNIS 2. PERAN MANAJEMEN DLM AGRIBISNIS 3. MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS 4. PEMASARAN DAN DISTRIBUSI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Advertisements

AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam pengertian.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
PERENCANAAN PRODUKSI PERTANIAN
PERENCANAAN AGRIBISIS
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
SISTEM AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Retno Endah Andayani, S. Pd
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PEMASARAN & DISTRIBUSI PRODUK AGRIBISNIS.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
AGRIBISNIS PETERNAKAN
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
SISTEM AGRIBISNIS Usaha agribisnis mempunyai kecenderungan untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang berorientasi bisnis atau keuntungan yang dapat.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
`EKONOMI & AGRIBISNIS` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI KULIAH PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
MANAJEMEN USAHA TERNAK
Arah Kebijakan Persusuan
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
DISUSUN OLEH : Dewi Hastuti, SPt, MP
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
Arah Kebijakan Persusuan
MANAJEMEN TERNAK POTONG
Manajemen Produksi Agrobisnis
Arah Kebijakan Persusuan
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Manajemen Teknologi Agribisnis
KELOMPOK 3 A. Pusat PertanggungjawabaN B. Pengendalian Keuangan C. Informasi Akuntansi Manajemen.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
SUBSISTEM PRODUKSI PRIMER AGRIBISNIS
MANAJEMEN AGRIBISNIS Manajemen merupakan serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EKSPOR IMPOR.
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
Manajemen Produksi Agribisnis
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
MANAJEMEN AGRIBISNIS Manajemen merupakan serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan.
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Perencanaan Strategis
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.

SILABUS 1. SISTEM AGRIBISNIS 2. PERAN MANAJEMEN DLM AGRIBISNIS 3. MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS 4. PEMASARAN DAN DISTRIBUSI PRODUK AGRIBISNIS 5. MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS 6. MANAJEMEN TEKNOLOGI AGRIBISNIS

7. KELEMBAGAAN PENDUKUNG AGRIBISNIS 8. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DLM PERSAINGAN GLOBAL 9. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DI INDONESIA

SISTEM AGRIBISNIS PETERNAKAN Pengertian Agribisnis Agribisnis berasal dari kata agri (agriculture) & bisnis (usaha komersial) Agribisnis berasal dari kata agri (agriculture) & bisnis (usaha komersial) Agribisnis = suatu usaha bertujuan utk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu & hilir serta pemasaran & jasa penunjang) & bidang yg berhubungan dgn pertanian dlm arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan & kehutanan) Agribisnis = suatu usaha bertujuan utk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu & hilir serta pemasaran & jasa penunjang) & bidang yg berhubungan dgn pertanian dlm arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan & kehutanan)

Agribisnis peternakan = sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu & menyeluruh yg meliputi semua kegiatan mulai dr pembuatan (manufacture) dan distribusi sarana produksi ternak (sapronak), kegiatan usaha produksi (budidaya), penyimpanan & pengolahan, serta penyaluran & pemasaran produk peternakan yg didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan & kebijakan pemerintah. Agribisnis peternakan = sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu & menyeluruh yg meliputi semua kegiatan mulai dr pembuatan (manufacture) dan distribusi sarana produksi ternak (sapronak), kegiatan usaha produksi (budidaya), penyimpanan & pengolahan, serta penyaluran & pemasaran produk peternakan yg didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan & kebijakan pemerintah.

Mata rantai agribisnis peternakan terdiri dr empat rangkaian kegiatan ekonomi : 1. Subsistem agribisnis hulu (praproduksi), yaitu kegiatan ekonomi yg menghasilkan (agroindustri hulu) & perdagangan sarana produksi ternak (bibit, pakan, obat-obatan, peralatan pelengkap) 2. Subsistem usaha produksi usahatani (budidaya), yaitu kegiatan ekonomi yg menggunakan sapronak untuk menghasilkan produk primer (daging, susu, telur konsumsi)

3. Subsistem agribisnis hilir (pasca produksi), yaitu kegiatan ekonomi yg mengolah produk primer menjadi produk olahan seperti kornet, sosis & keju beserta kegiatan perdagangannya di pasar domestik & internasional 4. Subsistem jasa penunjang peternakan, yaitu lembaga yg menyediakan jasa bagi ketiga subsistem peternakan seperti transportasi, perbankan, penelitian & pengembangan, penyuluhan & layanan informasi agribisnis, kebijakan pemerintah, asuransi, dll

Kajian Sistem Agribisnis Dilakukan dgn dua pendekatan analisis,yaitu analisis makro & mikro Dilakukan dgn dua pendekatan analisis,yaitu analisis makro & mikro Pendekatan analisis makro memandang agribisnis sebagai unit sistem industri dr suatu komoditas tertentu, yg membentuk sektor ekonomi secara regional/nasional Pendekatan analisis makro memandang agribisnis sebagai unit sistem industri dr suatu komoditas tertentu, yg membentuk sektor ekonomi secara regional/nasional Pendekatan analisis mikro memandang agribisnis sbg suatu unit perusahaan yg bergerak, baik dlm salah satu subsistem agribisnis maupun lebih dr satu subsistem yg bergerak. Pendekatan analisis mikro memandang agribisnis sbg suatu unit perusahaan yg bergerak, baik dlm salah satu subsistem agribisnis maupun lebih dr satu subsistem yg bergerak.

Contoh sistem agribisnis berdasarkan kajian secara mikro : Perusahaan ayam petelur (bergerak dlm satu subsistem agribisnis & dlm satu lini komoditas) Perusahaan ayam petelur (bergerak dlm satu subsistem agribisnis & dlm satu lini komoditas) Perusahaan sapi perah, kolam ikan, budidaya sayur-sayuran (bergerak dlm satu subsistem agribisnis & beberapa lini komoditas) Perusahaan sapi perah, kolam ikan, budidaya sayur-sayuran (bergerak dlm satu subsistem agribisnis & beberapa lini komoditas) Perusahaan pakan ternak,, pembibitan ayam, budidaya ayam, rumah potong ayam, pengolahan ayam (bergerak dlm beberapa subsistem agribisnis & satu lini komoditas) Perusahaan pakan ternak,, pembibitan ayam, budidaya ayam, rumah potong ayam, pengolahan ayam (bergerak dlm beberapa subsistem agribisnis & satu lini komoditas)

Pendekatan mikro lebih menekankan kepada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi & penggunaan sumberdaya, serta berusaha memaksimalkan keuntungan Pendekatan mikro lebih menekankan kepada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi & penggunaan sumberdaya, serta berusaha memaksimalkan keuntungan Pendekatan makro mengkaji agribisnis agribisnis berdasarkan hubungannya dgn produk domestik bruto, peningkatan pendapatan nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan distribusi pendapatan, peningkatan ekspor, upaya substitusi impor, inflasi, penurunan tingkat pengangguran serta hubungannya dgn komponen ekonomi makro lainnya. Pendekatan makro mengkaji agribisnis agribisnis berdasarkan hubungannya dgn produk domestik bruto, peningkatan pendapatan nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan distribusi pendapatan, peningkatan ekspor, upaya substitusi impor, inflasi, penurunan tingkat pengangguran serta hubungannya dgn komponen ekonomi makro lainnya.

Pendekatan mikro Unsur-unsur yg mjd sasaran analisis dlm perusahaan agribisnis, yaitu aktivitas yg meliputi kegiatan pengadaan input, pengolahan, & pemasaran. Unsur-unsur yg mjd sasaran analisis dlm perusahaan agribisnis, yaitu aktivitas yg meliputi kegiatan pengadaan input, pengolahan, & pemasaran. Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat divisi riset & pengembangan, administrasi & personalia serta keuangan. Selain itu, pada lingkup manajemen terdapat divisi riset & pengembangan, administrasi & personalia serta keuangan. Di luar lingup manajemen ada tenaga kerja/serikat pekerja, sumber-sumber pembiayaan(bank, investor, dll), pelanggan/konsumen, distributor, pemasok, serta karaktristik bahan baku & lingkungan tugas lainnya Di luar lingup manajemen ada tenaga kerja/serikat pekerja, sumber-sumber pembiayaan(bank, investor, dll), pelanggan/konsumen, distributor, pemasok, serta karaktristik bahan baku & lingkungan tugas lainnya

Lingkungan yg paling luar & tidak dapat dikuasai aktivitas manajemen adalah lingkungan jauh (lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi & sumber daya alam). Lingkungan yg paling luar & tidak dapat dikuasai aktivitas manajemen adalah lingkungan jauh (lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi & sumber daya alam). Pendekatan makro Pendekatan makro memberikan kerangka analisis utk tujuan pengembangan agribisnis nasional. Pendekatan makro memberikan kerangka analisis utk tujuan pengembangan agribisnis nasional. Sistem agribisnis secara makro dipengaruhi lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hankam & teknologi, baik nasional, regional maupun internasional. Sistem agribisnis secara makro dipengaruhi lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hankam & teknologi, baik nasional, regional maupun internasional.

Untuk membangun sistem agribisnis nasional yg tangguh peran kebijakan pemerintah adalah mjd penuntun, pendorong, pengawas, & pengendali sistem. Untuk membangun sistem agribisnis nasional yg tangguh peran kebijakan pemerintah adalah mjd penuntun, pendorong, pengawas, & pengendali sistem.

Faktor-faktor yg mempengaruhi agribisnis peternakan Faktor internal Faktor internal 1. Lokasi = perhatikan sentra produksi & kultur sosial masyarakat 2. Skala usaha 3. Modal 4. Peternak = perhatikan latarbekang pengetahuan, ketrampilan, pengalaman usaha, kultur/budaya masyarakat. 5. Ternak = ternak unggul hasil pemuliaan, kondisi ternak

Faktor eksternal Faktor eksternal 1. Pasar 2. Teknologi 3. Kondisi ekonomi nasional 4. Kebijakan pemerintah

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian dlm rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal utk mencapai tujuan organisasi Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian dlm rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal utk mencapai tujuan organisasi

Manajemen dlm agribisnis Perbedaan antara manajemen agribisnis & manajemen bisnis lainnya : Perbedaan antara manajemen agribisnis & manajemen bisnis lainnya : 1. Keanekaragaman jenis bisnis pd bidang agribisnis sangat besar, yaitu mulai dr produsen primer sampai pedagang perantara, pengolah, pengepakan, manufaktur, lembaga keuangan, pengecer, restoran, rumah makan,dst. 2. Jumlah agribisnis sangat besar. Banyak bisnis yg berbeda yg menangani rute perjalanan komoditas dr produsen ke konsumen

3. Cara pendirian agribisnis dikelilingi oleh pengusaha tani 4. Skala usaha agribisnis sangat beragam 5. Falsafah hidup tradisionaal yg dianut sebagian besar produsen menyebabkan agribisnis lebih ketinggalan dibanding bisnis lainnya 6. Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha keluarga 7. Agribisnis kebanyakan berbasis pedesaan sehingga masih memiliki ikatan keluarga yg relatif tinggi

9. Sifat produk yg umumnya cepat busuk, mudah rusak, kamba, tidak tahan lama, sehingga menuntut penanganan khusus 10. Sifat produksi musiman, kecil-kecil tersebar sehingga menuntut penerapan manajemen yg berbeda 11. Ancaman dr gejala alam yg tidak dapat diprediksi 12. Kebijakan & program pemerintah sering sangat berpengaruh pd bidang agribisnis

Fungsi-fungsi manajemen agribisnis Fungsi perencanaan Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yg ditujukan utk menyusun program kerja selama periode tertentu pd masa yg akan datang Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yg ditujukan utk menyusun program kerja selama periode tertentu pd masa yg akan datang Enam langkah dlm proses perencanaan : Enam langkah dlm proses perencanaan : 1. Mengumpulkan fakta2 & informasi2 yg berkaitan dg obyek perencanaan 2. Menganalisis fakta2 & informasi2 yg berkaitan dg obyek perencanaan

3. Memprediksi perkembangan masa depan 4. Menetapkan tujuan 5. Mengembangkan alternative2 tindakan 6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan & pengendalian Fungsi pengorganisasian Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen utk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yg ingin dicapai Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen utk mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yg ingin dicapai

Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan : Fungsi pengorganisasian meliputi kegiatan : 1. Menyusun struktur organisasi 2. Menentukan pekerjaan yg harus dikerjakan 3. Memilih, menempatkan & mengembangkan karyawan 4. Merumuskan garis kegiatan perusahaan 5. Membentuk sejumlah hubungan dlm organisasi & menunjuk stafnya

Fungsi pelaksanaan Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk memimpin, mengawasi, memotivasi, mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada dlm organisasi Fungsi pelaksanaan meliputi usaha utk memimpin, mengawasi, memotivasi, mendelegasikan & menilai para karyawan yg ada dlm organisasi Pengarahan ditujukan utk menetapkan kewajiban & tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi, menetapkan hasil yg harus dicapai, mendelegasikan wewenang pd setiap karyawan & mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya Pengarahan ditujukan utk menetapkan kewajiban & tanggungjawab setiap karyawan dlm organisasi, menetapkan hasil yg harus dicapai, mendelegasikan wewenang pd setiap karyawan & mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya

Fungi kordinasi lebih menekanan pd hubungan koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas organisasi sehingga diperoleh harmonisasi dlm setiap pelaksanaan kegiatan Fungi kordinasi lebih menekanan pd hubungan koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas organisasi sehingga diperoleh harmonisasi dlm setiap pelaksanaan kegiatan Fungsi pengawasan Fungsi pengawasan menekankan pd bagaimana membangun sistem pengawasan & melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dg rel yg telah ditetapkan Fungsi pengawasan menekankan pd bagaimana membangun sistem pengawasan & melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dg rel yg telah ditetapkan

Fungsi evaluasi Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidanya penyimpangan & tercapai tidaknya sasaran yg telah ditetapkan berdasarkan rencana yg telah dibuat yg ditujukan pd obyek tertentu & periode tertentu. Fungsi evaluasi menekankan pd upaya utk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidanya penyimpangan & tercapai tidaknya sasaran yg telah ditetapkan berdasarkan rencana yg telah dibuat yg ditujukan pd obyek tertentu & periode tertentu.

Fungsi pengendalian Fungsi pengendalian merupakan upaya manajerial utk mengembalikan semua kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur kerja dpt segera dilakukan pengenadalian Fungsi pengendalian merupakan upaya manajerial utk mengembalikan semua kegiatan pd rel yg telah ditentukan sehingga jika diperoleh penyimpangan2 dr prosedur kerja dpt segera dilakukan pengenadalian Pengendalaian juga dpt berupa penyesuaian2 dr rencana awal karena adanya faktor2 yg berubah sehingga pencapaian organisasi tujuan organisasi dpt dilakukan Pengendalaian juga dpt berupa penyesuaian2 dr rencana awal karena adanya faktor2 yg berubah sehingga pencapaian organisasi tujuan organisasi dpt dilakukan

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Produksi agribisnis = seperangkat prosedur & kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk). Produksi agribisnis = seperangkat prosedur & kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk). Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga evaluasi proses produksi Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dr keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga evaluasi proses produksi

Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll. Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh & terkait dg berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian & pengembangan, pengdaan & penyimpanan, dll. Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr para manajer produksi Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan serta mutu produk, akan mjd perhatian khusus dr para manajer produksi

Perencanaan Produksi Agribisnis Perencanaan upaya penyusunan program, baik program yg sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan upaya penyusunan program, baik program yg sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu usaha produksi yg baru memerlukan perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan) Suatu usaha produksi yg baru memerlukan perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan) Pra perencanaan produksi Faktor2 yg harus diputuskan dlm praperencanaan dlm agribisnis, khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala usaha. Faktor2 yg harus diputuskan dlm praperencanaan dlm agribisnis, khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala usaha.

1. Pemilihan komoditas Prioritas utama bernilai ekonomis tinggi selanjutnya pemasarannya Prioritas utama bernilai ekonomis tinggi selanjutnya pemasarannya Komoditas yg telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg kondisi topografi & iklim usaha yg direncanakan Komoditas yg telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dg kondisi topografi & iklim usaha yg direncanakan 2. Pemilihan lokasi produksi & penempatan fasilitas Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan lokasi : Beberapa hal yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan lokasi :

a. Ketersediaan tenaga kerja Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja yg dibutuhkan, tingkat upah regional & peraturan2 daerah ttng ketenagakerjaan Mencakup jumlah, spesifikasi, mutu tenaga kerja yg dibutuhkan, tingkat upah regional & peraturan2 daerah ttng ketenagakerjaan b. Ketersediaan sarana & prasarana fisik penunjang Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi, penerangan serta pengairan/sumber air Seperti transportasi & perhubungan, komunikasi, penerangan serta pengairan/sumber air Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan lama Karena sifatnya yg kamba (voluminous), tdk tahan lama

Lokasi pemasaran, insentif wilayah merupakan faktor pertimbangan dlm menetapkan keputusan lokasi produksi Lokasi pemasaran, insentif wilayah merupakan faktor pertimbangan dlm menetapkan keputusan lokasi produksi Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda. Insentif wilayah terkait dg kebijakan pemda. Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan tenaga kerja, kebijakan investasi, budaya pelayanan publik, efektivitas pelayanan publik merupakan daya tarik bg investor Kebijakan pajak, kebijakan pajak & peraturan tenaga kerja, kebijakan investasi, budaya pelayanan publik, efektivitas pelayanan publik merupakan daya tarik bg investor

3. Skala usaha Terkait dg ketersediaan input & pasar Terkait dg ketersediaan input & pasar Perencanaan proses produksi Hal-hal yg dipertimbangkan : Hal-hal yg dipertimbangkan : 1. Biaya produksi 2. Penjadwalan proses produksi 3. Perencanaan bahan pelengkap produksi 4. Perencanaan desain produk Desain produk tergantung pd besar kecilnya usaha, jenis usaha, teknologi yg digunakan, intensitas penggunaan tenaga kerja/modal,dll

Desain produk mencakup hal-hal yg berhubungan dg perencanaan : Desain produk mencakup hal-hal yg berhubungan dg perencanaan :  Perencanaan agegat implementasi sangat penting utk memastikan bahwa rencana investasi yg telah dibuat dapat dijalankan. Rencana agregat implementasi tsb tahap2 yg dilalui setelah keputusan investasi diambil sampai saat sebelum mulai produksi  Jadwal produksi menggambarkan kapan suatu tahaan produksi dilaksanakan, berapa kebutuhan bahan baku, berapa hasilnya, berapa lama, berapa tingkat persediaan yg aman dr setiap tahapan produksi

 Rekayasa & teknologi berhubungan dg bagaimana desain produk, investasi & penjadwalan dapat disusun Pengorganisasian input & sarana produksi  Berguna bg pencapaian efisiensi & waktu  Pencapaian efektivitas dlm pengorganisasian menekankan pd penempatan fasilitas & input2 secara tepat dlm rangkaian proses, baik dr segi jumlah maupun mutu & kapasitas

Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap. Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilan output maksimum dg biaya tetap/biaya minimum dg output tetap. Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat menentukan tingkat produktivitas perusahaan Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat menentukan tingkat produktivitas perusahaan Kegiatan Produksi Kegiatan Produksi melaksanakan rencana produksi yg telah dibuat & merupakan kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun tdk langsung utk menghasilkan produk Kegiatan Produksi melaksanakan rencana produksi yg telah dibuat & merupakan kegiatan yg mempunyai masa yg cukup lama serta terkait dg bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yg langsung maupun tdk langsung utk menghasilkan produk

Proses produksi menentukan keberhasilan usaha efektif & efisien Proses produksi menentukan keberhasilan usaha efektif & efisien Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi sumber daya yg benar, perencanaan proses produksi yg benar, pelaksanaan yg benar. Efektivitas kegiatan produksi dilihat dr alokasi sumber daya yg benar, perencanaan proses produksi yg benar, pelaksanaan yg benar. Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan rencana & proses produksi dg benar, menimalkan pemborosan selama proses produksi berlangsung, baik pemborosan sumber daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan karena kehilangan alat serta kehilangan & kerusakan produk Efisiensi produksi dicapai dg melaksanakan rencana & proses produksi dg benar, menimalkan pemborosan selama proses produksi berlangsung, baik pemborosan sumber daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan karena kehilangan alat serta kehilangan & kerusakan produk

Pengawasan produksi Pengawasan dlm usaha produksi peternakan meliputi pengawasan anggaran, proses, masukan, jadwal kerja, dll Pengawasan dlm usaha produksi peternakan meliputi pengawasan anggaran, proses, masukan, jadwal kerja, dll Pengawasan dilakukan agar semua rencana dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua karyawan melakukan apa yg telah ditugaskan sesuai dg pekerjaan masing2. Pengawasan dilakukan agar semua rencana dpt berjalan sesuai dg yg diharapkan & semua karyawan melakukan apa yg telah ditugaskan sesuai dg pekerjaan masing2.

Evaluasi produk Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung, sehingga jika terjadi penyimpangan dr rencana yg dianggap merugikan, maka segera dilakukan pengendalian Evaluasi dilakulan secara berkala, mulai dr perencanaan sampai akhir usaha tersebut berlangsung, sehingga jika terjadi penyimpangan dr rencana yg dianggap merugikan, maka segera dilakukan pengendalian Pengendalian produksi Untuk menjamin agar proses produksi berjalan pada rel yg telah direncanakan. Untuk menjamin agar proses produksi berjalan pada rel yg telah direncanakan.

MANAJEMEN PRODUKSI PETERNAKAN Produksi = sbg rangkaian kegiatan utk menghasilkan produk peternakan Produksi = sbg rangkaian kegiatan utk menghasilkan produk peternakan Manajemen produksi = pengelolaan produksi secara terencana, terstruktur & terpola dlm suatu sistem Manajemen produksi = pengelolaan produksi secara terencana, terstruktur & terpola dlm suatu sistem Perencanaan sistem produksi Maksudnya agar kegiatan ini dapat dilasanakan dg baik shg tujuan dapat tercapai Maksudnya agar kegiatan ini dapat dilasanakan dg baik shg tujuan dapat tercapai

Perencanaan produksi terdiri dari perencanaan produk, lokasi, sala usaha, tenaga kerja & faktor produksi seperti pakan & alat Perencanaan produksi terdiri dari perencanaan produk, lokasi, sala usaha, tenaga kerja & faktor produksi seperti pakan & alat 1. Perencanaan produk Berkaitan dgn jenis usaha yg akan dipilih sesuai permintaan pasar Berkaitan dgn jenis usaha yg akan dipilih sesuai permintaan pasar Dlm usaha produksi ternak ada 3 produk utama yg bisa dihasilkan yaitu daging, telur, susu Dlm usaha produksi ternak ada 3 produk utama yg bisa dihasilkan yaitu daging, telur, susu Penemtuan jenis produk yg diushakan disesuaiakan dgn sedikit banyaknya kebutuhan masyarakat Penemtuan jenis produk yg diushakan disesuaiakan dgn sedikit banyaknya kebutuhan masyarakat

Beberapa hal yg diperhatikan dalam memilih salahsatu produ peternakan : Beberapa hal yg diperhatikan dalam memilih salahsatu produ peternakan : Prospek pasar produk peternakan Prospek pasar produk peternakan Modal kerja & investasi Modal kerja & investasi Kontinuitas produk Kontinuitas produk Resiko usaha Resiko usaha 2. Perencanaan lokasi usaha Terkait dg pemilihan lokasi usaha (target produksi & kemungkinan pengembangan) Terkait dg pemilihan lokasi usaha (target produksi & kemungkinan pengembangan) Faktor lokasi mempengaruhi kontinuitas dr kgiatan usaha, karena berhubungan dg pemasaran hasil produksi, pengangkutan & ketersediaan faktor2 produksi Faktor lokasi mempengaruhi kontinuitas dr kgiatan usaha, karena berhubungan dg pemasaran hasil produksi, pengangkutan & ketersediaan faktor2 produksi

Pemilihan lokasi berkaitan dg syarat sosial ekonomi & teknis Pemilihan lokasi berkaitan dg syarat sosial ekonomi & teknis Syarat sosial ekonomi : Syarat sosial ekonomi : Lokasi bukan daerah kawasan industri & perumahan padat Lokasi bukan daerah kawasan industri & perumahan padat Memperhatikan lingkungan & kelestariannya Memperhatikan lingkungan & kelestariannya Dpt memberikan dampak positif bg masyarakat sekitar Dpt memberikan dampak positif bg masyarakat sekitar Lokasi dekat dg pasar/konsumen Lokasi dekat dg pasar/konsumen Terdapat prasarana jalan yg baik & sarana angkauatan yg memadai Terdapat prasarana jalan yg baik & sarana angkauatan yg memadai

Syarat teknis Syarat teknis Syarat teknis berhubungan dg tata letak lokasi usaha peternakan Syarat teknis berhubungan dg tata letak lokasi usaha peternakan Bbrapa hal yg diperhatikan anatra lain lokasi peternakan berdekatan dg sentra produksi, sesuai dg wilayah pengembangan usaha, wilayah penyebaranindustri peternakan/sesuai dg pengembangan ekspor produk peternakan Bbrapa hal yg diperhatikan anatra lain lokasi peternakan berdekatan dg sentra produksi, sesuai dg wilayah pengembangan usaha, wilayah penyebaranindustri peternakan/sesuai dg pengembangan ekspor produk peternakan

3. Perencanaan skala usaha Berhubungan dg modal, tenaga kerja & jumlah produksi yg dihasilkan, perijinan Berhubungan dg modal, tenaga kerja & jumlah produksi yg dihasilkan, perijinan 4. Perencanaan tenaga kerja 1. Jumlah tenaga kerja (skala usaha&jenis keg.) 2. Sumber tenaga kerja 3. Sistem upah 5. Perencanaan faktor produksi Kandang, pakan, obat, vaksin, peralatan Kandang, pakan, obat, vaksin, peralatan

Pengendalian proses produksi 1. Pengelolaan produk Berhubungan dg jumlah produksi (berkaitan dg stok produksi&kemampuan pasar menerima produk yg dihsilkan) & mutu produk yg dihasilkan (dilihat dr produk yg teratur, seragam, berkesinambungan & tepat waktu) Berhubungan dg jumlah produksi (berkaitan dg stok produksi&kemampuan pasar menerima produk yg dihsilkan) & mutu produk yg dihasilkan (dilihat dr produk yg teratur, seragam, berkesinambungan & tepat waktu) 2. Pengelolaan faktor2 produksi Meliputi : Meliputi : pengelolaan tenaga kerja (sifat temporer & pengorganisasian tenaga kerja) pengelolaan tenaga kerja (sifat temporer & pengorganisasian tenaga kerja)

Pengelolaan bibit memegang peranan penting dlm menghasilkan produk baik jumlah maupun mutu produk. Ketersediaan bibit harus senantiasa ada & utk menjamin kelangsungan produksi serta kontiniutas pasokan bibit terus dijaga & dikontrol. Selain itu juga kuaitas bibit diperhatikan Pengelolaan bibit memegang peranan penting dlm menghasilkan produk baik jumlah maupun mutu produk. Ketersediaan bibit harus senantiasa ada & utk menjamin kelangsungan produksi serta kontiniutas pasokan bibit terus dijaga & dikontrol. Selain itu juga kuaitas bibit diperhatikan Pengelolaan pakan, meliputi : jenis pakan, kualitas, waktu pemberian & konsentrasi pakan yg diberikan pd ternak Pengelolaan pakan, meliputi : jenis pakan, kualitas, waktu pemberian & konsentrasi pakan yg diberikan pd ternak Pengelolaan kandang. Fungsi kandang = mempermudah tata laksana pemeliharaan & pengontrolan ternak Pengelolaan kandang. Fungsi kandang = mempermudah tata laksana pemeliharaan & pengontrolan ternak

 Syarat yg diperhatikan dlm membangun kandang :  Kontruksi kandang kuat, mudah dirawat, tahan lama, namun efisiensi biaya diperkhatikan shg bahan & ukuran kandang yg digunakan sesuai dg skala usaha  Kontruksi kandang harus mendukung kebutuhan pertumbuhan & perkembangan ternak seperti kebutuhan cahaya, suhu & sirkulasi udara tercukupi. Selain itu jg diperhatikan = mempermudah peternak dlm pemeliharaan ternak seperti pemberian pakan & pembersihan kotoran ternak  Bentuk kandang disesuaiaan dg kebutuhan usaha

Penanggulangan penyakit Penanggulangan penyakit Kondisi ternak yg sehat akan menghasilkan produksi yg optimal Kondisi ternak yg sehat akan menghasilkan produksi yg optimal Beberapa perlakuan agar ternak sehat adalah pemberian pakan tepat waktu dg mutu pakan sesuai dg kebutuhan ternak, pemeliharaan kandang agar tetap bersih & memenuhi syarat bg ternak & melakukan vaksinasi secara berkala Beberapa perlakuan agar ternak sehat adalah pemberian pakan tepat waktu dg mutu pakan sesuai dg kebutuhan ternak, pemeliharaan kandang agar tetap bersih & memenuhi syarat bg ternak & melakukan vaksinasi secara berkala