4. PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN Sub Pokok Bahasan: Perencanaan Promosi Kesehatan Implementasi Promosi Kesehatan Evaluasi Promosi Kesehatan
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DATA PROMOSI KESEHATAN YANG REALISTIS - Karakteristik sasaran - Partisipasi masyarakat - Perilaku kesehatan masy. - Pelaksanaan program kesehatan - Reaksi dari profesional lainnya - Antisipasi perubahan perilaku HEALTH PROMOTOR KESEHATAN
PERENCANAAN PROMKES Suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
PELAKU PERENCANA PROMKES Masyarakat Profesional Kesehatan Promotor Kesehatan
Perencanaan Promkes Siklus Administrasi Implementasi Evaluasi Hasil
SIKLUS ADMINISTRASI Perencanaan Implementasi Evaluasi Fase dimana secara rinci direncanakan jawaban atas pertanyaan yang muncul Fase dimana perencanaan dilaksanakan Fase dimana dilakukan pengukuran hasil (outcome) dan efficacy
Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan PRECEDE PROCEEDE (TEORI – LAWRENCE GREEN, 1991) Predisposing, Reinforcing and Enabling Cause in Educational Diagnosis and Evaluation Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Environmental Development
LANGKAH-LANGKAH Menentukan kebutuhan promosi kesehatan Diagnosa masalah Menetapkan prioritas masalah Mengembangkan komponen promosi kesehatan Menentukan tujuan promosi kesehatan Menentukan sasaran promosi kesehatan
Menentukan isi promosi kesehatan Menentukan metode yang digunakan Menentukan media yang digunakan Menyusun rencana evaluasi Menyusun jadwal pelaksanaan
TEORI: LAWRENCE GREEN FAKTOR2 PREDIKSI QUALITY OF LIFE PHASE 5: ADMIN N POLICY DIANG. PHASE 4: EDUC N ORG DIAGN. PHASE 3: BEHAV N ENVI DIAGN PHASE 2: EPIDEMIOLOGI DIAGN. PHASE 1: SOCIAL DIAGNOSIS TEORI: LAWRENCE GREEN FAKTOR2 PREDIKSI QUALITY OF LIFE PERILAKU PENDIDIKAN KES FAKTOR2 PENGUAT MASALAH KESEHATAN FAKTOR2 PEMUNGKIN LINGKUNGAN KEBIJAKAN REGULASI ORGANISASI PHASE 6: IMPLEMENT PHASE 7: PROSES EVALUASI PHASE 8: IMPACT EVALUASI PHASE 9: OUTCOME EVA.
PHASE 1 DIAGNOSIS SOSIAL QUALITY OF LIFE INDIKATOR SOSIAL: Pelanggaran Kriminalitas Pengangguran Keterasingan Diskriminasi Huru hara Kejahatan Dll PHASE 1 DIAGNOSIS SOSIAL
Cara mengidentifikasikan: Diagnosis Sosial: Masalah2 yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kualitas hidupnya Cara mengidentifikasikan: Review literatur/hasil2 penelitian Pelayanan data masyarakat mass media, lap bulanan, BPS, dll Delphi method masalah didapat berdasarkan masukan masyarakat secara angket Nominal group process masalah didapat berdasarkan masukan secara langsung dengan masyarakat
Contoh Diagnosa Sosial: Hasil identifikasi masalah sosial di suatu daerah berdasarkan data. 1. Tingkat pendidikan rendah. Data: 70% penduduk tidak pernah sekolah. 20% penduduk tamat SD. 5% penduduk tamat SMP. 5% penduduk tamat SMA. 2. Kemiskinan. Data: 90% penduduk berpenghasilan dibawah UMR daerah.
Buatlah satuan penilaian. Contoh: 1-5 1 = sangat tidak penting 2 = tidak penting 3 = ragu-ragu/netral 4 = penting 5 = sangat penting
16 Masalah 1 2 3 4 Prioritas 1. Pendidikan rendah 5 13 2. Kemiskinan Tabel. 1.1 Penentuan Prioritas Masalah Sosial Di Wilayah Kerja Puskesmas “X” Tahun 2015 Tim Perencana Promkes Masalah 1 2 3 4 Prioritas 1. Pendidikan rendah 5 13 2. Kemiskinan 16
PHASE 2 DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI MASALAH KESEHATAN INDIKATOR VITAL Kesakitan Kematian Kesuburan Kecacatan dll DIMENSI Insiden Prevalensi Distribusi PHASE 2 DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI
Diagnosis Epidemiologi Penelusuran masalah2 kesehatan yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya masalah yang diprioritaskan dalam diagnosa sosial Cara penelusuran: Melihat data kesehatan yang ada di masyarakat bedasarkan indikator kesehatan
Enam (6) hal yang perlu diperhatikan dlm memprioritaskan masalah kesehatan: Bagaimana dampak masalah kes tsb terhadap kematian maupun angka absentisme dan biaya rehabilitasi Apakah kelompok ibu dan anak mempunyai resiko yang tinggi Apakah ada cara untuk mengatasi masalah tersebut preventif dan kuratif
Masalah yang belum pernah disentuh atau terlupakan untuk diintervensi oleh program2 lain Masalah tsb bila diintervensi mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam meningkatkan status kesehayan masyarakat dan juga untuk economic saving Adanya dukungan dana
Langkah-langkah Diagnosa Epidemiologi: Mengangkat prioritas masalah di diangnosa sosial. Contoh: KEMISKINAN Identifikasi mengenai masalah kesehatan yang menyebabkan terjadinya diagnosa sosial Pelajari 6 aspek di dalam diagnosa epidemiologi. Buatlah satuan penilaian.
Tabel 2.1 Identifikasi Masalah pada Diagnosa Epidemiologi Masalah Kesehatan 1. Angka kematian pada bayi tinggi. Data? 2. Gizi buruk pada bayi meningkat. Data? 3. Angka kematian pada ibu melahirkan tinggi. Data?
Penentuan Prioritas Masalah Diagnosa Epidemiologi Tabel 2.2 Penentuan Prioritas Masalah Diagnosa Epidemiologi Aspek/ Masalah kematian Ibu an anak Preventif & kuratif Blm disentuh Daya ungkit Dukungan dana Prioritas 1.Angka mortaliti ibu melahirkan 2+3+1+5 2+4+5+1 2+2+2+2 5+1+2+3 1+2+4 4+3+2+1 59 2.Gizi buruk 5+5+4+3 4+4+4+4 5+4+3+4 4+3+5+2 1+4+5+4 95
PHASE 3 DIAGNOSIS PERILAKU DAN LINGKUNGAN PENYEBAB PERILAKU & LINGKUNGAN INDIKATOR PERILAKU Preventif Pola konsumsi Kepatuhan Dll DIMENSI Frekuensi Kualitas dll PHASE 3 DIAGNOSIS PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Diagnosa Perilaku dan Lingkungan: Penelusuran masalah perilaku dan lingkungan yang dapat menjadi penyebab timbulnya maslah kesehatan yang telah diprioritaskan Hal yang perlu diperhatikan dalam perilaku dan lingkungan: Preventif lebih diutamakan Importance Changeability
Objective Goal dalam perilaku: WHO WHAT WHEN WHERE HOW MUCH
Langkah2 dalam diagnosa perilaku: Mengidentifikasi perilaku kesehatan yang menyebabkan diagnosa epidemiologi terjadi Mempelajari 3 aspek dalam diagnosa perilaku Menentukan satuan penilaian
Identifikasi Masalah Ct. Gizi Buruk 1. Pola konsumsi gizi bayi tidak seimbang 2. Tidak diberikannya ASI Eksklusif selama min.6 bulan
Menentukan Prioritas Masalah Preventif Importance Changeability P 1. Pola konsumsi 3+2+1+5 4+3+4+5 5+4+5+4 45 2. ASI E 2+1+3+5 1+2+3+4 3+4+2+4 34
Membuat Objective Goal WHO: Ibu yang memiliki bayi WHAT: Pola konsumsi gizi yang tidak seimbang WHERE: Di wilayah kerja Puskesmas Bernung-Lampung Tengah WHEN: Akhir tahun 2015 HOW MUCH: Semua bayi (55 bayi) 100%
SEMUA IBU YANG MEMILIKI BAYI SEJUMLAH 55 ORANG (100%)MAMPU MERUBAH POLA KONSUMSI GIZI BAYI MENJADI GIZI SEIMBANG PADA AKHIR TAHUN 2015 DI WILKER PUSK. “X”, LAMP UNG TENGAH
PHASE 4 DIAGNOSIS PENDIDIKAN & ORGN FAKTOR PREDIKSI Pengetahuan Sikap Nilai dll FAKTOR PEMUNGKIN KETERSEDIAAN Sumber Daya Keterjangkauan rujukan FAKTOR PENGUAT Sikap petugas kesehatan Sikap orang tua Sikap toma PHASE 4 DIAGNOSIS PENDIDIKAN & ORGN
Diagnosa Pendidikan Penelusuran masalah yang berpengaruh/menjadi penyebab terjadinya masalah perilaku yang telah diprioritaskan Tiga (3) masalah yang berpengaruh: Faktor Predisposisi: faktor yang mempermudah dan mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu Contoh: pengetahuan, sikap, nilai, dll
Faktor Pemungkin: faktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu tsb Contoh: ketersediaan pelayanan kesehatan, ketercapaian pelayanan kesehatan, dll Faktor Penguat: faktor yang memperkuat untuk terjadinya perilaku tersebut Contoh: dukungan, kritikan dari orang sekeliling, dll
PHASE 5 DIAGNOSIS KEBIJAKAN & ADMINISTRASI Penetapan intervensi yang akan dilaksanakan Hal yang perlu diperhatikan: Within program analysis analisa untuk menetapkan dalam program yang mana kegiatan ini dilakukan. PHASE 5 DIAGNOSIS KEBIJAKAN & ADMINISTRASI
Within organizational analysis analisa untuk melihat perlunya kerjasama dengan program2 yang ada dalam organisasi tersebut/kerjasama lintas program Interorganizational analysis analisa untuk menetapkan perlu tidaknya sektor lain untuk bekrjasama
PHASE 6: PELAKSANAAN
Media Promosi Kesehatan Semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui : 1. media cetak, 2. media elektronika dan 3. media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya dapat berubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan.
Tujuan Media Promosi Kesehatan Media dapat mempermudah penyampaian informasi Media dapat menghindari kesalahan persepsi Dapat memperjelas informasi Media dapat mempermudah pengertian Mengurangi komunikasi yang verbalistik Memperlancar komunikasi
Media Pembelajaran Berdasarkan Jenjang Pengalaman Kata Tulisan Radio Film TV Pameran Kunjungan Lapangan Demonstrasi Dramatisasi Benda Tiruan Pengalaman Langsung Abstrak Media Pembelajaran Berdasarkan Jenjang Pengalaman Kongkrit Edgar Dale
Pedoman memilih dan memproduksi media promosi kesehatan Apakah sesuai untuk mencapai tujuan promosi Anda? Apakah media tersebut paling tepat? Apakah konsisten dengan nilai dan pendekatan Anda? Apakah relevan untuk orang atau sasaran Anda? Apakah cenderung membedakan ras atas jenis kelamin? Apakah dimengerti? Apakah informasinya tepat? Apakah memuat iklan? Ewles, Simnett
Hal Praktis untuk Disain Media Promosi Kesehatan yang Sukses: Buat studi/assesment Pahami topik yang akan dikomunikasikan Libatkan tenaga ahli disain Pahami target sasaran Tetapkan isi pesan Maksimalkan waktu/periode pesan Libatkan tokoh/pakar yang kompeten Tetapkan goal yang realistis Terdapat dukungan komunitas Egger, Donovan, Spark
Peran Mass Media dalam Promosi Kesehatan To inform (or educate) Membentuk atau meningkatkan kepedulian, pengetahuan, pemahaman tentang isue-isue kesehatan (informasi penyakit jantung, penularan HIV, dll) To persuade (or motivate) Mengusahakan perubahan sikap, tindakan perilaku (untuk berhenti merokok, berperilaku seks aman, dll) To advocate Memberdayakan publik untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan kesehatan (peraturan kawasan bebas rokok, akses sarana olahraga, dll)
Metode Penggunaan Mass Media dalam Promosi Kesehatan: 1. Advertising (Iklan Layanan Masyarakat) 2. Publikasi (liputan berita, feature, dokumenter, siaran pers) 3. Edutainment (drama TV, radio, talkshow)
Jenis Media Jenis Transmisi Bentuk A. Elektronik Televisi Nasional, lokal, TV kabel Radio Nasional, metropolitan, komunitas, AM/FM Film Nasional, penayangan terbatas Telekomunikasi Telpon, fax, email B. Cetak Suratkabar National, metropolitan, rural, lokal, komunitas, harian, mingguan, special interest Majalah Nasional, specific interest, bisnis, mingguan, bulanan Leaflet, brosur, poster, stiker Pemerintah, komersial, LSM C. Luar Ruang Billboard Tepi jalan, event olahraga/musik Poster Sisi bus, taxi, t-shirt.
Media Cetak Yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan–pesan visual. Umumnya berisi rangkaian kata, kalimat, gambar, foto dalam tata warna Contoh : Leaflet, Brosur, Poster, Majalah, Surat Kabar, Lembar Balik, Stiker.
Media Cetak Kelebihan: Tahan lama Dapat memberikan informasi detail Informasi dapat dibagikan ke orang lain Biaya tidak terlalu tinggi Tidak perlu energi listrik Dapat dibawa Mempermudah pemahaman Dapat dibaca setiap saat Meningkatkan gairah belajar
Media Cetak Keterbatasan: Tidak dapat mensimulasi efek suara dan efek gerak Mudah terlipat, hilang Disain yang kompleks membutuhkan art-designer dan biaya relatif mahal
Media Elektronik Yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika Contoh : Televisi, Radio, Film, Kaset, CD, VCD, DVD, Slide Show, CD Interactive, dll
DAKU
Media Elektronik Kelebihan: Melibatkan semua panca indra Pesan lebih mudah dipahami Lebih menarik, terdapat suara & gambar Bertatap muka penyajian dapat dikendalikan Jangkauan relatif lebih besar / luas Sebagai alat diskusi dapat diulang – ulang
Media Elektronik Keterbatasan: Biaya lebih tinggi Sedikit rumit Memerlukan energi listrik Diperlukan alat canggih dalam proses produksi Peralatan yang selalu berkembang & berubah Perlu ketrampilan penyimpanan Perlu ketrampilan dalam pengoperasian
Media Luar Ruang Yaitu suatu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis . Contoh : Papan Reklame, Spanduk, Pameran, Banner, TV, Layar Lebar, dll
Media Luar Ruang Kelebihan Sebagai informasi umumdan hiburan Melibatkan semua panca indra Lebih menarik karena ada suara dan gambar Adanya tatap muka Penyajian dapat dikendalikan Jangkauan relatif lebih luas
Media Luar Ruang Kelemahan Biaya lebih tinggi Sedikit rumit Ada yang memerlukan listrik dan atau alat canggih Peralatan yang selalu berkembang dan berubah Perlu ketrampilan penyimpanan
Edutainment Media untuk menyampaikan pesan dengan kemasan pertunjukan hiburan untuk menarik perhatian publik Contoh: Pertunjukan kesenian (konser musik), teater, drama, operet, dll.
Edutainment Kelebihan Disukai masyarakat (kelompok sasaran) Melibatkan semua panca indra Pesan mudah diterima dalam suasana santai Dapat diikuti oleh kelompok yang biasanya sulit terjangkau (unsur hiburan) Dapat terjadi interaksi langsung dengan masyarakat
Edutainment Kelemahan Biaya lebih tinggi Sedikit rumit Membutuhkan pemain hiburan terlatih Ada yang membutuhkan lokasi pertunjukkan khusus Ada yang memerlukan listrik dan atau alat canggih Peralatan yang selalu berkembang dan berubah
EVALUASI PHASE 7: EVALUASI PROSES PHASE 8: EVALUASI IMPAK Kegiatan intervensi PKM PHASE 8: EVALUASI IMPAK Objective Goal PHASE 9: EVALUASI OUTCOME Masalah pokok yang ada pada awal perencanaan EVALUASI