FILSAFAT KEMUHAMADIYAHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Advertisements

Disadur dari berbagai sumber
Assalamu alaikum wr.wb..
Organisasi Otonom Aisyiyah.
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
Ortom Muhammadiyah.
MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
KIPRAH MUHAMMADIYAH.
Oleh: Drs.Pono Fadlullah, M.Hum
PROSES BERDIRINYA MUAHAMMADIYAH
KEMUHAMMADIYAHAN By. Sigit Ariyanto, S.Pd.I.
Tentang Muhammadiyah Sejarah Muhammadiyah.
MUHAMMADIYAH sebagai gerakan dakwah
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم..
Oleh: Komisi II Majlis Diktilitbang PPM
TANTANGAN DAN PELUANG PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH DI ABAD KE 2
APAKAH MUHAMMADIYAH ITU?
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART Muhammadiyah; aturan umum pengelolaan.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
IDIEOLOGI MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN
Pertemuan ke-3.
Kepribadian muhammadiyah
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
ORGANISASI MUHAMMADIYAH
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
NILAI-NILAI KEJUANGAN,PEMBANGUNAN KARAKTER, DAN KETAHANAN NASIONAL
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Arah Program Kajian Islam Ahad Pagi Di Masjid “ Daarul Iman “
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI
Tugas Manajemen dan Kepemimpinan 3
Oleh : Yesi Marince, S.IP., M.Si
KONSEP (PENGERTIAN), HUKUM, TUJUAN, URGENSI, DAN HAKIKAT DAKWAH
Oleh : Yesi Marince, S.IP., M.Si
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
BIMBINGAN KONSELING.
Selayang Pandang BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus)
dr. H. Agus Taufiqurrohman, M.Kes, Sp.S MPK PP MUHAMMADIYAH
Visi dan Misi PKN.
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
MATAN KEYAKINAN DAN CITA CITA (MKCH) MUHAMMADIYAH 1.Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar, beraqidah Islam dan bersumber.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
MODUL IHES 1 Kemenjadian Dalam Pendidikan
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
AIKA 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Filsafat Kemuhammadiyahan
MODUL IHES 1 Kemenjadian Dalam Pendidikan
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Temu shilaturrahim keluarga besar muhammadiyah labuhan batu selatan
IMPLEMENTASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DALAM GERAKAN DAKWAH
Pendidikan Kewarganegaraan
Matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah
BAB 1 : UMAT ISLAM DAN DUNIA ISLAM
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Disusun oleh : Irfan Nur Azhari( ) Wahyu Utomo Budi Prasetyo( ) Eko Suryo Utomo( )
BAB 1 BELA NEGARA. Pengertian Bela Negara Lingkungan sekitar kita adalah tempat kita mencari nafkah, sumber kehidupan kita bersama. Seandainya lingkungan.
KKN LUAR NEGERI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020 KBRI Mumbai-india kbri bangkok-thailand kjri johor bahru-malaysia kjri kuala lumpur-malaysia.
Wawasan Nusantara  Latar belakang timbulnya Wawasan Nusantara  Konsep Wawasan Nusantara A) Hakikat, Asas dan Arah WN B) Unsur dasar WN C) Kedudukan,
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Merupakan suatu pembaruan atau perkembangan yang dilakukan dalam hal hukum, agama dan tanpa mengubah nilai inti sebenarnya.
apb_mpkppm/ba_pcmhaurgeulis 27-28/04/20191 REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Asep Purnama Bahtiar Baitul Arqam Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pimpinan.
Transcript presentasi:

FILSAFAT KEMUHAMADIYAHAN Mata Kuliah STUDI ISLAM & KEMUHAMMADIYAHAN TUGAS FILSAFAT KEMUHAMADIYAHAN Oleh : BUDI PRIMA JAYA, S.KOM 2017114520001 PROGRAM PASCASARJANA KEUANGAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DAHLAN JAKARTA 2017

PENDAHULUAN 1.Dasar, Maksud dan tujuan mempelajari filsafat kemuhammadiyahan Mempelajari filsafat kemuhammadiyahan merupakan salah satu mata kuliah pokok, yang dijadikan mata kuliah wajib dengan maksud dan tujuan agar dapat dikaji, dipahami, dan dihayati oleh para mahasiswa peserta pendidikan perguruan tinggi muhammadiyah. Dan lebih dari itu diharapkan para alumnus secara sadar bersedia dengan ikhlas mengamalkan berbagai pokok pikiran, pandangan, asas-asas yang menjadi keyakinan dan cita-cita persyarikatan muhammadiyah, Harapan ini kiranya dapat dipahami berdasarkan beberapa alasan sebagai berikut :

Muhammadiyah memerlukan penerus keyakinan, cita-cita dan amal usahanya Muhammadiyah adalah suatu gerakan islam yang oleh masyarakat luas dikenal sebagai suatu organisasi islam yang bertaraf nasional serta memiliki amal usaha yang banyak sekali dan beraneka ragam meliputi bidang-bidang keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan dan sebagainya. Muhammadiyah menyadari sepenuhnya, bahwa untuk meneruskan dan menyempurnakan amal usaha muhammadiyah tersebut, mutlak diperlukan adanya kader-kader penerus yang berkualitas dan penuh pengabdian, memahami visi, misi, arah dan tujuan yang diemban oleh persyarikatan muhammadiyah.

Lembaga pendidikan muhammadiyah mengemban amanah, tugas dan tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, juga berperan sebagai lembaga pembina kader umat dan bangsa. Mengingat peran seperti diatas maka sudah seharusnya kepada peserta didik di lembaga- lembaga pendidikan muhammadiyah senantiasa diperkenalka, diajak mengkaji agar mampu menghayati cita-cita mulia Muhammadiyah, yaitu ”Li” i’lai kalimatillah”, Menegakan dan menjunjung tinggi agama islam semata-mata demi tercapainya ”Izzul Islam Wal Muslimin”, Kejayaan islam sebagai cita-cita dan idealita serta kemulian hidup umat islam sebagai realita.

Muhammadiyah perlu dikenal dan dicintai oleh generasi penerus serta masyarakat Dengan diajarkan mata kuliah filsafat kemuhammadiyahan sekurang-kurangnya generasi muda Indonesia, terutama mereka yang memasuki jalur pendidikan formal muhammadiyah dapat mengenal tentang apa sebenarnya muhammadiyah itu, mengenal peranannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan adanya mata kuliah tersebut generasi muda dapat mengetahui secara objektif, bahwa persyarikatan muhammadiyah merupakan gerakan islam islam yang terbesar di Indonesia yang telah berjasa dalam keikutsertaannya membangun bangsa Indonesia dalam upaya menemukan jati dirinya sejak zaman Hindia Belanda hingga dewasa ini. Muhammadiyah telah menyumbangkan putra-putri terbaiknya pada masa perjuangan kemerdekaan dan era pembangunan bangsa dan negara serta era reformasi Republik Indonesia

1.  Definisi Motivasi Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). secara umum motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkah laku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang. Soemanto (1987).

MOTIVASI-MOTIVASI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN C. MOTIVASI AKADEMIK D. MOTIVASI GERAKAN

C. MOTIVASI AKADEMIK Implikasi Dan Implementasi Filsafat Kemuhammadiyahan Dalam Pendidikan Tinggi Muhammadiyah Tujuan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

1. Implikasi Dan Implementasi Filsafat Kemuhammadiyahan Dalam Pendidikan Tinggi Muhammadiyah Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai subsistem dari sistem pendidikan muhammadiyah memiliki visi,misi, dan tujuan yang jelas dan dikembangkan secara dinamis. Visi, misi, dan tujuan ini haruslah tercermin baik pada penyelenggara maupun lulusan pendidikan muhammadiyah.

Visi perguruan Tinggi Muhammadiyah Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai unsur kelembagaan persyarikatan muhammadyah sadar akan fungsi dan tanggung jawabnya untuk menghasilkan alademisi yang berjiwa tauhid sebagai pemandu dan pencerahan masyarakar dalam berkehidupan menurut tuntunan islam, melalui : 1) Wacana Iqro sebagai paradigma pencarian ilmu 2) Keunggulan kompetensi ilmu, teknolohu dan kesenian sebagai pengetahuan kesatuan hidup Dalam mengembangkan ilmu, teknologi dan kesenian, perguruan tinggi muhammadiyah menempatkan ilmu, teknologi dan kesenian sebagai piranti fungsi khalifahan, dengan berpedoman kepada batas-batas penciptaan, penguasaan, perizki, pemelihara, dan pengelolaan Allah SWT.  Pendidikan Muhammadiyah sebagai bagian dari kesatuan pendidikan nasional menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi, serta pemeliharaan, pembinaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang diridhoi oleh Allah SWT. 

Demikianlah visi perguruan tinggi muhammadiyah yang intinya sesuai dengan visi pendidikan muhammadiyah, yakni meliputi lima aspek nilai : (1) Keislaman, (2) KeIndonesiaan, (3) Keunggulan, (4) Kebersamaan, dan (5) Keutuhan.

Misi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan insan terdidik sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional Menyelenggarakan penelitian dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model/paradigma, atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian dalam rangka membantu serta memberdayakan masyarakat sebagai perwujudan ilmu-amaliah demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Tujuan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sesuai dengan visi dan misinya, Perguruan Tinggi Muhammadiyah bertujuan untuk : Menyediakan peserta didik menjadi sarjana yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang sesuai dan beramal shaleh menuju terwujudnya masyarakat utama: adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT Mengamalkan, mengembangkan, menciptakan, menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam rangka memajukan islam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

  D. MOTIVASI GERAKAN Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut. Muhammadiyah adalah gerakan Islam Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah adalah gerakan tajdid

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnya paling utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah, sedang faktor- faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang atau faktor perangsang semata. “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengan kelompok 17, kelompok ayat-ayat Alquran”, yang didalammya tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah SWT. Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah seperti di atas jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil’alamin.

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muahammadiyah. Sebagaimana telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman KHA Dahlan terdapat ayat-ayat Alquran Alkarim, terutama sekali surat Ali Imran, Ayat:104. Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya. Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.

Muhammadiyah sebagi Gerakan Tajdid Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebatas pengertian upaya memurnikan ajaran Islam dari berbagai kotoran yang menempel pada tubuhnya, melainkan juga termasuk upaya Muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, semacam memperbaharui cara penyelenggaraan pendidikan, cara penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengelolaan zakat fitrah dan zakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurba dan sebagainya. Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian dapat disebut purifikasi (purification) dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut reformasi (reformation). Dalam hubungan dengan salah satu ciri Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi dan Gerakan Reformasi.

KESIMPULAN Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma'ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Dengan motivasi diatas, diharapkan Filsafat Kemuhamadiyahan dapat memperjelas pemahaman tentang muhamadiyah itu sendiri. Pada giliran berikutnya, dari pemahaman tersebt menjadi mengenal lebih dekat muhamadiyah dan setelah itu akan timbul gairah untuk beramal, dalam mewujudkan cita-cita muhammadiyah, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar- benarnya atau baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Terima Kasih