UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TEORI STRUKTURALISME Oleh : Riris Purnamasari M. Harsa Bahtiar UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Strukturalisme Lévi-Strauss POKOK PEMBAHASAN Definisi Umum Strukturalisme Lévi-Strauss Pembahasan Teori Simpulan
DEFINISI UMUM TEORI STRUKTURALISME Ferdinand de Saussurre Pierre Bordieu Lévi-Strauss
Ferdinand de Saussure Strukturalisme termasuk dalam teori kebudayaan yang idealistik karena strukturalisme mengkaji pikiran-pikiran yang terjadi dalam diri manusia. Strukturalisme menganalisa proses berfikir manusia dari mulai konsep hingga munculnya simbol- simbol atau tanda-tanda (termasuk didalamnya upacara-upacara, tanda-tanda kemiliteran dan sebagainya) sehingga membentuk sistem bahasa.
Pierre Bordieu Terdapat 3 konsep penting dalam pemikiran Bourdieu yaitu Habitus, Field dan Modal. Habitus adalah “struktur mental atau kognitif” yang digunakan aktor untuk menghadapi kehidupan sosial. Field adalah jaringan hubungan antar posisi obyektif di dalamnya. Keberadaan hubungan ini terlepas dari kesadaran dan kemauan individu. Field bukanlah interaksi atau ikatan lingkungan bukanlah intersubyektif antara individu Modal memainkan peranan yang penting, karena modallah yang memungkinkan orang untuk mengendalikan nasibnya sendiri maupun nasib orang lain.
Lévi-Strauss Strukturalisme adalah model-model yang dibuat oleh ahli Antropologi untuk memahami atau menjelaskan gejala kebudayaan yang dianalisisnya, yang tidak ada kaitannya dengan fenomena empiris kebudayaan itu sendiri (Ahimsa, 2006; 60)
Model Pembentuk Struktur Sosial Sebuah struktur menawarkan sebuah karakter sistem. Seluruh model termasuk dalam sebuah kelompok transformasi, Sifat-sifat yang telah ditunjukan sebelumnya tadi memungkinkan kita untuk memperkirakan dengan cara apa model akan beraksi menyangkut modifikasi salah satu dari sekian elemennya. Model itu harus dibangun dengan cara sedemikian rupa sehingga kegunaannya bisa bertanggung jawab atas semua kejadian yang diobservasi.
Implikasi Strukturalisme menganalisa proses berfikir manusia dari mulai konsep hingga munculnya simbol-simbol atau tanda-tanda sehingga membentuk sistem bahasa. Penanda & Petanda Langue Parole Sintagmatik Paradigmatik Sinkronis Diakronis
Contoh Orang Surabaya dalam budayanya cenderung kasar, misalnya bahasa. Peneliti tersebut membandingkan dengan struktur pemikiran yang ada didalam budaya Yogyakarta yang cenderung lebih ramah. Antara Surabaya dan Yogyakarta yang walaupun kelihatannya berbeda sebenarnya ada sebuah struktur sama di dalam budaya. Dengan memahami struktur dalam budaya peneliti akan mengetahui sebuah keuniversalan dalam budaya. Mungkin itulah yang akan dikatakan oleh para ahli strukturalisme.
Tanggapan Kritis Secara umum, strukturalisme menuai banyak kritik dari sisi epistemology. Validitas penjelasan struktural telah ditentang dengan alasan bahwa metode strukturalis yang tidak tepat dan tergantung pada pengamat. Artinya unsur subjektivisme sangat erat dalam penelitian strukturalisme. Satu peneliti akan menghasilkan hasil yang sama sekali berbeda dengan peneliti lainnya.
SIMPULAN Strukturalisme adalah bahwa dalam setiap budaya terdapat sebuah struktur yang universal, sama dimanapun dan kapanpun. Banyak penelitian yang menggunakan teori strukturalisme tersebut. Tujuannya untuk memahami pola dalam kebudayaan.
Teori strukturalisme mendapatkan banyak kritik dan sorotan yang tajam Teori strukturalisme mendapatkan banyak kritik dan sorotan yang tajam. Salah satunya yang mengena adalah bahwa manusia merupakan makluk yang kompleks. Kekompleksan itu juga terbawa dalam perilaku budaya yang mereka hasilkan pula.
TERIMA KASIH