BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KERJA Oleh: Agus Suwarni

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Advertisements

PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
Pengelompokkan Limbah Berdasarkan:
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Sanitasi dan Keamanan.
Material Safety Data Sheet (Lembar Data Keselamatan Bahan)
PENGENALAN & PENANGANAN BAHAN KIMIA
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Asam Anorganik dan ahidritnya, Temu. 9
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
INSPEKSI K3.
Sumber, Jenis Limbah Cair dan Efeknya terhadap Kesehatan Masyarakat
Rabbi zidna ilmaan …….. Oh God, please opened our heart and mind, enlightened with Your light. God send of science dot which Thou own to us… Oh God… Allow.
DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Program S-2 Ilmu Lingkungan
Penanganan bahan kimia secara aman pada saat bekerja
Keamanan Kerja Lab Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
MASALAH RACUN DAN KERACUNAN DALAM SEKTOR INDUSTRI, RUMAH SAKIT , DAN RUMAH TANGGA Oleh: Kelompok 3 GRACELLA RIZKA HIDAYATI NADIAH ANGGARAINI FARID.
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
Limbah Padat dan Limbah Berbahaya
Sanitasi Pada Pengolahan Limbah Industri
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INDUSTRI
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA BAHAN KIMIA
SANITASI DAN KEAMANAN.
THE SYMBOLS OF CHEMICALS PROPERTIES
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Bahan Berbahaya & Keselamatan Kerja
TEKNIK LABORATORIUM “KIMIA DI SEKITAR KITA”
Teknik Pengemasan Limbah B3
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
“PENILAIAN RISIKO TERHADAP BAHAN BERBAHAYA DALAM BIDANG TOKSIKOLOGI”
Pengetahuan Selama Bekerja
Manajemen Keracunan dan Pencegahan Bahan Kimia Berbahaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
BAHAN KIMIA BERACUN, PENGGUNAAN, KLASIFIKASI, BAHAYANYA, PENYIMPANAN
Penggudangan Dalam Industri Modern
Keselamatan Kerja Putri Rochimatun H W.
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
Identifikasi dan Pengendalian Potensi Bahaya di Laboratorium
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 UTAMI DWIPAYANTI. LATAR BELAKANG Keaneka ragaman jenis limbah tgt dari aktivitas industri B3 dihasilkan dari: Industri, kegiatan.
Ruang Lingkup dan Simbol K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau di Indonesia disebut Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah dokumen untuk memberi tahu apa bahaya dari produk,
Transcript presentasi:

BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KERJA Oleh: Agus Suwarni Hp. 085228147820 Email: aguss_poltekjogja@yahoo.co.id Disampaikan pada: Training Tk. Nasional Higien Industri Hotel Merapi Merbabu Jogja 25 – 26 November 2015 9/15/2018

BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -1 ??? Bahan kimia ada di tempat kerja, karena: digunakan dalam proses produksi; memproduksi bahan kimia; menggunakan bahan kimia sebagai katalisator; menggunakan sarana kerja yang mengandung bahan kimia; menghasilkan limbah (cair, padat, gas) berupa bahan kimia. Untuk penataan & pengelolaannya, perlu pengetahuan tentang:  cara mengidentifikasi bahan kimia;  sifat-sifat bahan kimia;  cara penyimpanan bahan kimia;  cara pengangkutan bahan kimia; dan  cara pertolongan jika terjadi dampak negatif. Pengertian & Klasifikasi bahan kimia berbahaya: 1.Konvensi ILO, 1970:  Bahan yang mudah meledak;  Bahan korosif;  Gas;  Bahan radioaktif  Cairan yang mudah terbakar;  Bahan yang mudah terbakar, atau jika kena air timbul uap yang mudah terbakar;  Bahan yang dapat mengoksidasi;  Bahan beracun; 9/15/2018

BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -2 ??? 2.IPCS (International Program on Chemical Safety): Chemical Substances adalah bahan yng mempunyai sifat-sifat dapat menimbulkan risiko scra akut, berulang, atau slma pemajanan, krn:  sangat toksik,  korosif  karsinogenik  menyebabkan cacat pada janin  toksik,  bahaya terhadap organ reproduksi 3.An Act to Control Toxic Substances and Hazardous (Philippine): Bhan berbahaya  bhn yg menimbulkan bahaya akut krn penelanan, inhalasi, absorbsi kulit, korosif pada mata/kulit, menimbulkan risiko kebakaran/ledakan, atau pencemaran lingkungan. 4.Kepmenaker No.: Kep-147/Men/1999 ttg Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja 5.Kep. Men Perhubungan No.: 69 Tahun 1993 ttg Penyelengaraan Angkutan Barang di Jalan  mudah meledak  oksidator  korosif  cairan mudah menyala  radioaktif  racun  gas bertekanan, gas cair, gas terlarut  padatan mudah menyala 9/15/2018

BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -3 ??? 6.Kep.Men Perindustrian No.: 148/M/SK/4/1985 ttg Pengamanan B3 di Perusahaan/Industri:  bahan beracun,  korosif,  bhn radioaktif,  bahan peledak,  karsinogenik,  gas bertekanan.  bahan mudah terbakar/menyala,  bahan oksidator/reduktor,  bahan mudah meledak dan terbakar,  bahan iritan, 7.Permenkes No.: 472/Menkes/Per/V/1996 ttg Pengamanan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan, yaitu bahan yang mempunyai sifat racun, korosif, karsinogenik, mutagenik, teratogenik, iritatif, dengan klasifikasi:  bahan mudah meledak;  teratogenik  bahan oksidator;  mutagenik,  gas bertekanan;  bahan karsinogenik,  bahan beracun;  bahan radioaktif;  bahan mudah terbakar/menyala;  bahan korosif dan iritatif; 9/15/2018

8. PP No.: 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3, BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -4 ??? 8. PP No.: 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3, bahwa B3 digolongkan menjadi:  mudah meledak (explosive),  pengoksidasi (oxidizing),  sangat mudah sekali menyala (extremely flammable),  sangat mudah menyala (highly flammable),  mudah menyala (flammable),  amat sangat beracun (extremely toxic),  sangat beracun (highly toxic),  beracun (moderately toxic),  berbahaya (harmful),  korosif (corrosive),  bersifat iritasi (irritant);  berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);  karsinogenik (carcinogenic);  teratogenik (teratogenic);  mutagenik (mutagenic). 9/15/2018

9. LD50 sebagai ukuran toksisitas, menurut PP No.: 74 Tahun BAHAN KIMIA DI TEMPAT KERJA -5 ??? 9. LD50 sebagai ukuran toksisitas, menurut PP No.: 74 Tahun 2001, tingkatan racun B3 digolongkan: LD50 (mg/kg) 1) amat sangat beracun (extremely toxic),  1 2) sangat beracun (highly toxic) 1 - 50 3) beracun (moderately toxic) 51 - 500 4) agak beracun (slightly toxic) 501 - 5000 5) praktis tidak beracun (practically non toxic) 5001- 15000 6) relatif tidak berbahaya (relatively harmless)  15000 Korosif: menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dg laju korosi > 6,35 mm/tahun pada temperatur pengujian 55oC. mempunyai pH  2 untuk asam, dan  12,5 untuk basa 9/15/2018

MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA-1 1.Mempelajari label pada kemasan:  nama dagang atau nama formulasi,  nama menurut ISO atau International Union for Pure and Applied Chemistry (IUPAC),  kadar bahan aktif,  nomor izin,  gambar simbol klasifikasi bahan,  waktu kadaluarsa,  cara penggunaan, dan  cara pembuangan. 2.Mempelajari Material Safety Data Sheet (MSDS): 1) Identitas bahan dan perusahaan 10) Reaktivitas & stabilitas 2) Komposisi bahan 11) Informasi Toksikologi 3) Identifikasi bahaya 12) Informasi Ekologi 4) Tindakan P3K 13) Pembuangan Limbah 5) Tindakan penanggulangan kebakaran 14) Pengangkutan 6) Tindakan trhdp tumpahan/kebocoran 15) Peraturan Per-UU-an 7) Penyimpanan & penanganan bahan 8) Pengandalian pemajanan & APD 9) Sifat-sifat fisika dan kimia 9/15/2018

Proses Produksi Accu MENGIDENTIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA-2 3.Membuat diagram alir proses produksi: Dengan membuat diagram alir proses produksi serta inventarisasi bahan kimia yg digunakan, yg diproduksi, dan yng menjadi limbah, maka dapat pula diidentifikasi keberadaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Proses Produksi Accu Lead Powder (Lead dust)* Lead Grid Lead Inggot Lead Casting (Lead dust)* Lead Pasting (Lead dust)* Lead Plate (Lead fume)* *Faktor bahaya Assemblyng (Lead fume)* Formation (Lead fume, uap As. Sulfat)* H2SO4 9/15/2018 Packing (Lead fume, debu tak spesifik)* Kardus

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-1  Bahan Berbahaya ? “bahan yg selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan  membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat atau radiasi mengion  yg mungkin menimbulkan: iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, mati lemas, keracunan, dan bahaya lain dlm jumlah yang membahayakan kesehatan, dengan atau tanpa menimbulkan kerusakan barang”.  Penggolongan Bahan Berbahaya ? 1.Bahan eksplosif  mudah meledak  paling berbhya Logam/garam  yg scra sendiri atau campuran dg bhn trtentu  jika mengalami pemanasan, kekerasan, gesekan  ledakan  diikuti kebakaran. 2.Bhn yg mengoksidasi  kaya akan O2, mendukung terjadinya kebakaran  ClO4-, MnO4-,H2SO4,HNO3 3.Bahan yg dapat terbakar  3 klpk: dapat terbakar, s. mudah terbakar, terbakar spontan di udara. Titik bakar makin rendah makin berbahaya 4.Bahan beracun  dikelompokkan atas dasar sifat khusus: debu brbahaya, debu beracun, uap, dll 5.Bahan korosif  asam-asam, alkali-alkali, dan bahan kuat lainnya  membakar / merangsang kulit, mata, dll 6.Bahan Radioaktif  isotof radioaktif, bahan yang mengandung radioaktif  cat-cat yang mengkilat. 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-2  Pemasangan Label & Tanda ? Saat bahan kimia diproduksi  umumnya Tenaga Kerja menerapkan prinsip K3 secara ketat. Saat diangkut dalam kemasan kaleng, botol, dan kemasan lain, dibuka utk digunakan  sangat sedikit orang yang mengetahui sifat dari bahaya bahan tersebut  perlu tanda-tanda/ lambang khusus pada label. Ada 6 jenis lambang bahaya bahan kimia:  Bahaya keracunan  simbol tengkorak disilang tulang  Bahaya ledakan  simbol gambar ledakan  Bahaya kebakaran  simbol gambar api  Bahaya oksidasi  simbol bulatan di atasnya ada nyala api  Bahaya Korosi  simbol tangan/logam keropos tertuang cairan  Bahaya Radiasi Mengion  simbol kipas angin dengan pancaran energi 9/15/2018

Dangeruos for environment explosive toxic flamable 9/15/2018 Dangeruos for environment iritan oksidator corossive

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA-3  Cara Penyimpanan ? 1.Bahan eksplosif: bahan peledak, korek api, garam metalik yg peka  Bangunan yang kokoh, selalu terkunci, tidak terdpt bensin, olie, gemuk & bahan mudah terbakar, nyala api/api terbuka, jarak  60m dari sumber tenaga, terowongan, lobang tambang, bendungan, jalan raya, bangunan. 2.Bahan pengoksidasi  di ruang yg sejuk, ventilasi cukup baik, tdk mudah terbakar, jauh dari cairan dan bahan yg mudah terbakar. 3.Bahan yg dapat terbakar  gas-gas yg menyala di udara: propan, asetilen, H2, butan, etilen, H2S, gas arang batu, etena, HCN, Cyanogen  terpisah dari bahan oksidator, jauh dari sumber panas, ada arde listrik ke tanah. 4.Bahan beracun  jauh dari sumber panas, sejuk, tak terkena sinar matahari langsung, ventilasi baik, bahan yg bereaksi satu sama lain dipisah. 5.Bahan korosif  HF, HCl, HNO3, HCOOH, HClO4  terpisah dari bangunan lain, dinding & lantai tdk tembus, dilengkapi sistem utuk penyaluran tumpahan, ventilasi baik, beberapa perlu wadah khusus (HF tdk boleh disimpan dlm botol gelas atau dekat dg botol gelas) 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 4  Syarat Penyimpanan Lain? 1.Diawasi oleh org yg kompeten dan terlatih di bidang K3. 2.Tenaga kerja yg kelainan penglihatan, pendengaran, penciuman, usia <18 thn  tidak boleh bekerja dgn bahan berbahaya. 3.Bahan peledak  Tenaga kerja yg bersangkutan memiliki izin khusus setelah pemeriksaan bahaya-bahaya yg mungkin ada. 4.Tenaga kerja yg memasuki daerah penyimpanan bahan eksplosif  tidak boleh membawa korek api dan atau merokok. 5.Menggunakan pakaian pelindung yang sesuai secara tepat. 6.Isnpeksi periodik pada tempat penyimpanan bahan berbahaya harus dilakukan oleh ahli K3/orang lain yg kompeten. 7.Kebersihan dan tata rumah tangga harus diselenggrakan dgn baik dan terus menerus. 8.Tanda bahaya kebakaran dipasang di dalam ruang, dilengkapi petunjuk jalan keluar. 9.Tenaga kerja di tempat penyimpanan bahan berbahaya tidak boleh sendiri. 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 5  Pengangkutan ? 1.Angkutan udara  IATA a.l ada larangan membawa bahan ekplosif dan bahan dapat terbakar. 2.Angkutan laut terdapat “IMDGC” = International Maritime Dangerous Goods Code). 3.Klasifikasi bahan berbahaya hubungannya dengan pengangkutan: 1) Bahan peledak. 2) Gas ditekan, dicairkan, dilarutkan dengan tekanan. 3) Cairan yang dapat terbakar. 4) Zat padat yg dapat terbakar, zat yg dapat menyala sendiri, bahan yang kena air akan keluar gas yg dapat terbakar. 5) Bahan yang mengoksidasi, peroksida, dll. 6) Bahan beracun, menimbulkan infeksi. 7) Bahan-bahan radioaktif. 8) Bahan-bahan korosif. 9) Bahan berbahaya lainnya. 4.Bahaya utama  kebakaran & peledakan. 5.Pengangkutan dengan kapal  pengaturan muatan, pengaruh gerakan kapal pada cuaca buruk, pengaruh perubahan suhu & kelembaban terhadap keselamatan bahan yang diangkut. 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 6 Bahan Korosif ? Bahan kimia  melalui proses kimiawi akan menyebabkan rusak berat jika bersentuhan dgn jaringn hidup, jika bocor akan merusak /menghancurkan barang/alat angkut, dan bahaya lain. Bhn korosif yg banyak ditemui dlm industri, pertanian, perdgngan: 1.Asam-asam dan anhidrida: As.asetat 80%, asetat anhidrida, campuran asam, air batere, as. klorosulfonat, as. kromat, as. kloroasetat, as.dikloroasetat, as.fluoroborat, as.fluorosilikat,HBr, HCl, HF, HI,HNO3, HClO4, as.metakrilat, as.nitroklorida, as.fenolsulfonat, as.sulfonat, P2O5, CH3-CH2-COOH, as.selenat, H2SO4, H2SO3, asam triglikolat, as.trikloroasetat. 2.Alkali : NH4OH > 28%, KOH, NaOH. 3.Halogen & garamnya  35 jenis. 4.Senyawa antar halogen  BrF3, BrF5, ClF3, ICl. 5.Halida organik, asam halida organik, ester dan garamnya. 6.Klorossilan  18 jenis: allil triklorosilan, amil triklorosilan, dietil dan difenil triklorosilan, dll 7.Bahan korosif lainnya 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 7 Bahan Beracun  klasifikasi ? Racun logam dan senyawanya: Pb, Hg, As, Mn, Ni, dan Cr + senyawanya. Racun metaloid dan senyawanya: P, S Racun organik: derivat arang batu, halogen hidrokarbon, alkohol dan diol, ester, aldehid, keton, eter, organofosfat. Racun-racun gas: HCN, H2S, CO, LPG, NOx, dll Upaya K3 pekerjaan berisiko keracunan: Lingkungan kerja harus terpelihara kebersihannya. Perlengkapan teknologi pengendalian di tempat kerja harus diterapkan secara tepat. Proses produksi diatur agar kemungkinan penghirupan, kontak di kulit, termakan/terminum dapat dicegah secara maksimal. Pekerja-pekerja diberitahu, waspada, dan terampil dalam menghadapi bahaya keracunan. APD yang sesuai harus tersedia dan dipakai. Personal Hygiene terpelihara & ditingkatkan. Setiap kejadian kecelakaan diteliti dan tidak terulang lagi. Pemeriksaan kesehatan kerja awal, berkala, dan khusus, dilaksanakan dengan baik. 9/15/2018

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & KESELAMATAN KERJA- 8 Upaya K3 terhadap bahan korosif ? Hindari/tekan sekecil mungkin kontak bahan korosif pada kulit, mata, selaput lendir. Semua wadah, pipa, peralatan, instalasi dan bangunan yg digunakan harus dilapisi bahan yang tahan korosi. Ventilasi umum/setempat jika terbentuk gas-gas/debu yng korosif. Bahan korosi kuat + bahan organik  kebakaran, perlu upaya pengendalian kebakaran. Setiap proses produksi baru  perlu ditelaah adanya penggunaan bahan korosif, atau dihasilkan bahan korosif, atau ada sisa-sisa bahan korosif dari proses. Jika mungkin, proses produksi dilakukan secara tertutup. Jika tak mungkin, gunakan APD: pakaian keseluruhan, pelindung kaki, tangan dan lengan, kepala, mata dan muka. Pakai cream barier jika kontak hanya ringan. Seluruh Tenaga Kerja harus mendapat penjelasan yang cukup dan terlatih dalam menghadapi risiko bahaya. Sediakan fasilitas pertolongan pertama, berupa air untuk mandi, cuci, dan air untuk membersihkan mata. 9/15/2018

CLEAN PRODUCTION PERUBAHAN BHN BAKU PERUBAHAN TEKNOLOGI Pemurnian Penggantian PERUBAHAN TEKNOLOGI Perubahan proses Perubahan kondisi proses Penggantian alat Perubahan lay out, Sistem perpipaan Otomatisasi HOUSE KEEPING PERUBAHAN PRODUCT DAUR ULANG Pelatihan karyawan Menghindari bocoran & tumpahan Pemisahan jenis limbah Substitusi product Koservasi product Perubahan komposisi Kembali ke proses awal Sebagai bahan proses lain 1 2 3 4 5

PRINSIP DASAR PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BAHAYA BHN KIMIA  Identifikasi bhn kimia & Instalasi terkait/ digunakan utk mengenal ciri & sifat bahan kimia, dengan pendataan yg rapih, teratur, bertanggungjawab dalam hal label dan kode.  Evaluasi & prediksi risiko apabila terjadi kecelakaan  Pengendalian sebagai alternatif berdasar identifikasi dan evaluasi yang dilakukan:  Pengendalian operasional: eliminasi, substitusi, ventilasi, penggunaan APD, personal hygiene semua karyawan.  Pengendalian Organisasi & Administrasi: pemasangan label, penyediaan MSDS, SOP, pengaturan tata ruang, diklat, pemantauan rutin.  Inspeksi, pemeliharaan sarana, prosedur dan proses kerja yang aman.  Pembatasan jumlah bahan kimia di tempat kerja sesuai dengan NAK.

20 UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA BAHAN KIMIA Eliminasi  pemindahan sumber bahaya. Substitusi  mengganti dg bhn yg kurang/tdk berbhya. Isolasi  proses kerja yg berbhy diisolasi Enclosing  menangani sumber bhy dg membuat barier udara thdp gerakan udara Ventilasi  umum (alirkan udara segar) atau lokal (sedot udara kotor/zat berbahaya. Penyempurnaan proses  sumber bhy yg timbul dlm proses (kering  basah) Penyempurnaan proses produksi  mengeliminasi sumber bhy & mendisain proses produksi sesuai K3 Housekeeping. Pengendalian/peniadaan debu Maintenance peralatan kerja yg baik. Sanitasi personal. Operasional praktis  Inspeksi & Analisis K3 Pendidikan  Kesehatan & Job Trainning Membuat label & peringatan thdp sumber bhy Penggunaan APD Pemantauan lingkungan & biologis Pengelolaan sampah & limbah Kontrol administratif Pemeriksaan kesehatan  awal, berkala, khusus Manajemen program pengendalian

Tugas Kelompok Pelajari buku: Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja Encyclopedia Occupational Health & Safety (OHS) Vol. 1 dan 2. Occupational Diseases and Their Recognition. Toksikologi Insdustri (A. Siswanto). Dari keempat buku tersebut, pelajari minimal 15 jenis Penyakit Akibat Kerja (PAK), rangkum dalam bentuk tabel yang memuat kolom sbb: Nomor urut; Jenis/Nama penyakit; Penyebab penyakit; Masa inkubasi; Kelompok tenaga kerja yang berisiko; Gejala yang timbul dan dampaknya pada kesehatan; Upaya pengendalian (secara teknik, administratif, dan penggunaan APD). 9/15/2018

TERIMA KASIH