Keterkaitan Kegiatan Produksi – 2
Perancangan tata letak dengan metode grafik Merupakan metode perancangan layout dengan menggunakan adjacency graph (grafik kedekatan)untuk memperoleh bobot terbesar Berdasarkan from-to-chart (keterkaitan aktivitas) Node :menyatakan departemen/aktivitas ARC : menghubungkan departemen Angka : menyatakan tingkat kedekatan (closeness) Bobot terbesar = jumlah nilai busur-busur
Perancangan tata letak dengan metode grafik Contoh metode grafik Perancangan tata letak dengan metode grafik Diketahui From-to-chart yang menunjukkan bobot perpindahan suatu perusahaan adalah sebagai berikut : Dep 1 2 3 4 5 60 100 50 40 65 30 80 10
Perancangan tata letak dengan metode grafik Berdasarkan FTC muncul dua Alternatif block layout 4 3 5 2 1 80 60 65 40 100 3 4 2 5 1 80 65 10 50 60 (b) (a)
Perancangan tata letak dengan metode grafik Kedua alternatif blok layout tersebut kemudian dievaluasi untuk diputuskan blok layout mana yang lebih baik Pemilihan dilakukan dengan menjumlah total bobot untuk masing-masing busur Kemudian dipilih untuk jumlah bobot yang terbesar
Bobot layout (a) Bobot layout (b) Busur Bobot 1 - 2 1 - 4 1 - 5 2 - 4 3 - 4 3 - 5 4 - 5 60 50 65 80 10 1 - 3 2 - 3 100 40 265 terpilih 345
Perancangan tata letak dengan metode grafik Hasil keputusan diantara dua alternatif lay out tersebut ternyata belum maksimal Layout dengan total bobot terbesar adalah sebagai berikut :
Grafik kedekatan terakhir
Langkah-langkah metode grafik Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah-langkah metode grafik Langkah 1 Pilih pasangan departemen yang mempunyai bobot terbesar, dari contoh (block layout b) terpilih dept 1 dan 3. Hubungkan node 1 dan 3 1 3
Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 2 Pilih departemen ke 3 yang akan masuk dalam grafik , dengan menjumlah bobot departemen yang belum terpilih dengan departemen 1 dan 3 Pilih pasangan yang mempunyai nilai terbesar
Perancangan tata letak dengan metode grafik 1 - 3 2 4 5 60+40=100 50+80 =130 0 + 0 = 0 - Terpilih 1 3 4 50 100 80
Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 3 Memilih departemen yang belum terpilih dalam grafik Jumlahkan bobot departemen yang belum terpilih dengan dept 1,3 dan 4
Perancangan tata letak dengan metode grafik 1 – 3 - 4 2 5 60+40+65 =160 0 + 0 + 10 = 10 Terpilih - 1 3 4 50 100 80 2 65 40 60
Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 4 Karena tinggal departemen 5 yang belum masuk grafik, maka ditentukan bidang yang akan menjadi tempat departemen 5 Bidang segitiga yang terbentuk: 1 – 2 – 3 1 – 2 – 4 1 – 3 – 4 2 – 3 – 4
Perancangan tata letak dengan metode grafik 1-2-3 1-2-4 1-3-4 2-3-4 5 0+30+0=30 0+30+10 = 40 terpilih 0+0+10= 10 30+0+10= 40 1 3 4 50 100 80 2 65 40 60 5 10 30
Perancangan tata letak dengan metode grafik Bobot layout (b) Busur Bobot 1 - 2 1 – 3 1 – 4 1 - 5 2 - 3 2 - 4 2 - 5 3 – 4 4 - 5 60 100 50 40 65 30 80 10 435 Langkah 5 Menyusun ulang block layout berdasarkan grafik kedekatan
Grafik kedekatan terakhir
Contoh lain :
penyelesaian Bobot terbesar adalah dept A dan B A B
Perhitungan bobot dept A dan B dengan dept yang lain
A – B - C D E F G 10+0+1=11 6+6+0 =12 6+0+2 = 8 0+9+7 = 16 - Terpilih A B C
A-B-C A-B-G A-C-G B-C-G A B C 7 9 4 G 6 1 D E F 10+0+1=11 6+6+0=12 6+0+2=8 10+0+6= 16 6+0+0=6 10+1+6=17* 6+2+0=8 0+1+6= 7 0+2+0=2 A B C 7 9 4 G 6 1
A B C 8 13 5 G 7 9 D 1 10 6