Keterkaitan Kegiatan Produksi – 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks Optimasi Jaringan.
Advertisements

PERENCANAAN PRODUKSI.
Perancangan Sistem Produksi
GRAPH Kata Graph di dalam Matematika mempunyai bermacam- macam arti. Biasanya di kenal kata Graph atau Grafik Fungsi, ataupun relasi. Untuk itu kali ini.
Graf Berarah PART 5 DOSEN : AHMAD APANDI, ST.
GRAF TIDAK BERARAH PART 2 Dosen : Ahmad Apandi, ST
MATEMATIKA BISNIS PERTEMUAN kedua Hani Hatimatunnisani, S. Si
GRAPH STRUKTUR DATA Disusun Oleh :
STRUKTUR DATA Struktur Data Graf.
MATRIKS PENYAJIAN GRAPH
PERENCANAAN ALIRAN BAHAN DAN TATA LETAK PABRIK
Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Perancangan Tata Letak
Matakuliah : T0034 / Perancangan & Analisis Algoritma
Graph Based Construction Methods ( GBCM )
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
UJI DATA BERPASANGAN Data berpasangan adalah data yang memiliki dua perlakuan berbeda pada objek atau sampel yang sama Data berpasangan (n
Pertemuan 16 DYNAMIC PROGRAMMING : TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP)
Mesin Turing.
Pengaturan Tata Letak Berdasar Keterkaitan Kegiatan
DESAIN TATA LETAK (LAY OUT)
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
Metode Penentuan Kebutuhan Luas Ruangan
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Managing Software Requirement 3
Perancangan Pabrik Sri Kumalaningsih.
Pengujian Jalur Pengujian Jalur Dasar (Basis Path Testing)
MODEL ARUS JARINGAN Pertemuan 9.
TEORI GRAPH by Andi Dharmawan.
MATRIKS PENYAJIAN GRAPH
“PETA DARI KE ONGKOS PENANGANAN BAHAN”
GRAF TIDAK BERARAH PART 2 Dosen : Ahmad Apandi, ST
Minggu ke 8 DYAH ANGGRAINI PERANCANCANGAN TATA LETAK FASILITAS*
BAB 8 TRIGONOMETRI Sumber gambar : peusar.blogspot.com.
Sesi ke-12 Algorithms.
PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC)
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING
MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH
Crashing Project SIF– 102 RISET OPERASIONAL Materi 11 Oleh:
Pertemuan 20 GRAPH COLORING
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen Pergudangan
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PABRIK PADA UD KURNIA
Matakuliah : T0534/Struktur Data Tahun : 2005 Versi : September 2005
Dasar Pengacakan contoh s e s o r p kesempatan sama dan
TEKNIK EVALUASI ALIRAN BAHAN
5.
STRUKTUR DATA Struktur Data Graf.
STRUKTUR DATA (9) Struktur Data Graf.
Trees Directed Graph Algoritma Dijkstra
ANALISA JARINGAN.
Pertemuan 17 Lintasan Terpendek
Pertemuan 2 Mata Kuliah : Kecerdasan Buatan
ANALISA JARINGAN.
Perancangan Tata Letak
GRAPH Graph didefinisikan sebagai pasangan himpunan titik-titik simpul (V) dan himpunan garis atau busur (E) dinyatakan dalam bentuk G=(V,E) dimana V tidak.
LAY OUT FURNITURE Pertemuan
FLOW CHART.
Model Jaringan.
Hubungan Antar Kegiatan
Perancangan Tata Letak
1. Penentuan Lokasi Pabrik
Pengantar Jaringan Komputer IP Address (2)
Keterkaitan Kegiatan Produksi – 1
Perancangan Tata Letak
Kebutuhan Luas Lantai.
Perancangan Aliran Bahan - 2
Facility Planning FORM TO CHART.
ALGORITMA PEMROGRAMAN DOSEN : KARTIKA DWI PUTRI, S.KOM.
Transcript presentasi:

Keterkaitan Kegiatan Produksi – 2

Perancangan tata letak dengan metode grafik Merupakan metode perancangan layout dengan menggunakan adjacency graph (grafik kedekatan)untuk memperoleh bobot terbesar Berdasarkan from-to-chart (keterkaitan aktivitas) Node :menyatakan departemen/aktivitas ARC : menghubungkan departemen Angka : menyatakan tingkat kedekatan (closeness) Bobot terbesar = jumlah nilai busur-busur

Perancangan tata letak dengan metode grafik Contoh metode grafik Perancangan tata letak dengan metode grafik Diketahui From-to-chart yang menunjukkan bobot perpindahan suatu perusahaan adalah sebagai berikut : Dep 1 2 3 4 5 60 100 50 40 65 30 80 10

Perancangan tata letak dengan metode grafik Berdasarkan FTC muncul dua Alternatif block layout 4 3 5 2 1 80 60 65 40 100 3 4 2 5 1 80 65 10 50 60 (b) (a)

Perancangan tata letak dengan metode grafik Kedua alternatif blok layout tersebut kemudian dievaluasi untuk diputuskan blok layout mana yang lebih baik Pemilihan dilakukan dengan menjumlah total bobot untuk masing-masing busur Kemudian dipilih untuk jumlah bobot yang terbesar

Bobot layout (a) Bobot layout (b) Busur Bobot 1 - 2 1 - 4 1 - 5 2 - 4 3 - 4 3 - 5 4 - 5 60 50 65 80 10 1 - 3 2 - 3 100 40 265 terpilih 345

Perancangan tata letak dengan metode grafik Hasil keputusan diantara dua alternatif lay out tersebut ternyata belum maksimal Layout dengan total bobot terbesar adalah sebagai berikut :

Grafik kedekatan terakhir

Langkah-langkah metode grafik Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah-langkah metode grafik Langkah 1 Pilih pasangan departemen yang mempunyai bobot terbesar, dari contoh (block layout b) terpilih dept 1 dan 3. Hubungkan node 1 dan 3 1 3

Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 2 Pilih departemen ke 3 yang akan masuk dalam grafik , dengan menjumlah bobot departemen yang belum terpilih dengan departemen 1 dan 3 Pilih pasangan yang mempunyai nilai terbesar

Perancangan tata letak dengan metode grafik 1 - 3 2 4 5 60+40=100 50+80 =130 0 + 0 = 0 - Terpilih 1 3 4 50 100 80

Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 3 Memilih departemen yang belum terpilih dalam grafik Jumlahkan bobot departemen yang belum terpilih dengan dept 1,3 dan 4

Perancangan tata letak dengan metode grafik 1 – 3 - 4 2 5 60+40+65 =160 0 + 0 + 10 = 10 Terpilih - 1 3 4 50 100 80 2 65 40 60

Perancangan tata letak dengan metode grafik Langkah 4 Karena tinggal departemen 5 yang belum masuk grafik, maka ditentukan bidang yang akan menjadi tempat departemen 5 Bidang segitiga yang terbentuk: 1 – 2 – 3 1 – 2 – 4 1 – 3 – 4 2 – 3 – 4

Perancangan tata letak dengan metode grafik 1-2-3 1-2-4 1-3-4 2-3-4 5 0+30+0=30 0+30+10 = 40 terpilih 0+0+10= 10 30+0+10= 40 1 3 4 50 100 80 2 65 40 60 5 10 30

Perancangan tata letak dengan metode grafik Bobot layout (b) Busur Bobot 1 - 2 1 – 3 1 – 4 1 - 5 2 - 3 2 - 4 2 - 5 3 – 4 4 - 5 60 100 50 40 65 30 80 10 435 Langkah 5 Menyusun ulang block layout berdasarkan grafik kedekatan

Grafik kedekatan terakhir

Contoh lain :

penyelesaian Bobot terbesar adalah dept A dan B A B

Perhitungan bobot dept A dan B dengan dept yang lain

A – B - C D E F G 10+0+1=11 6+6+0 =12 6+0+2 = 8 0+9+7 = 16 - Terpilih A B C

A-B-C A-B-G A-C-G B-C-G A B C 7 9 4 G 6 1 D E F 10+0+1=11 6+6+0=12 6+0+2=8 10+0+6= 16 6+0+0=6 10+1+6=17* 6+2+0=8 0+1+6= 7 0+2+0=2 A B C 7 9 4 G 6 1

A B C 8 13 5 G 7 9 D 1 10 6