Geografi Manusia 2 WILAYAH URBAN
Istilah-istilah Kunci Urban growth Urbanization Urban structure Central Bussiness District (CBD) Rural – urban migration Urbanized area Urban periphery Semi-urban (desa-kota) Urban system Urban sprawl Urban hinterland Urban conurbation
Pengertian (1) Urban – City – Town Akar istilah Bahasa Latin : URBAN = URB + AN URB = terdidik dan beradab Urbanus : orang yang terpelajar, orang dari kota Padanan dalam bahasa Inggris : urbane Bahasa Yunani : URBAN = UR + BAN UR = fleksibel dan dinamis Digunakan juga dalam kata uroid (biologi) Padanan dalam bahasa Inggris : tail (tailor = menyesuaikan) Makna dalam bahasa Jerman : asal-muasal, kekuatan, dan kreatifitas
Pengertian (2) Urban region : “lingkungan buatan” yang dibangun di atas “lingkungan alamiah” Variabel utama : penggunaan tanah Built up area = wilayah terbangun Physical dimension of urban region Urban region : bersifat modern, komersil, dan dinamis Variabel utama : pola dan gaya hidup Cosmopolitan = gaya hidup kota Human dimension of urban region Urban region : pemusatan penduduk, kapital, dan kekuasaan Variabel utama : fungsi sosial, politik, dan ekonomi (pasar, simpul distribusi, produksi, pusat pemerintahan, dsb) Urban specialization = fungsi utama kota
K O T A Ruang terbatas Kegiatan beraneka ragam Kehidupan 24 jam
Masyarakat Urban Membutuhkan : Rasa Aman Jumlah besar Heterogen Ketertiban Kelancaran Kesehatan Jumlah besar Heterogen Dinamis Tuntutan hidup tinggi Individualis
BECOMING URBAN (1) Dapat ditinjau dari dua sudut pandang Kota sebagai bagian dari suatu wilayah yang lebih luas (sistem regional/negara) Konsep sistem perkotaan (urban system) yang memperlihatkan hubungan antar-kota yang saling berbeda ukuran dan fungsinya Pertumbuhan kota = kemunculan dan/atau keruntuhan kota Kota sebagai objek (entitas) individu Konsep struktur internal kota (urban structure) yang memperlihatkan organisasi keruangan pada bagian dalam kota Pertumbuhan kota = perluasan dan/atau perubahan wilayah terbangun Kedua sudut pandang bersifat saling melengkapi
BECOMING URBAN (2) Kota tidak muncul di sembarang tempat: Hanya dapat muncul pada masyarakat yang terorganisir, karena: terdapat kekuasaan (pemerintah) yang mampu menciptakan keuntungan pada lokasi-lokasi tertentu Keuntungan lokasi: Bukan hanya fisiografi wilayah, tetapi juga keuntungan ekonomi dan sosial Suatu lokasi dipandang memiliki nilai strategis yang lebih tinggi dibandingkan lokasi lain, baik secara ekonomi, politik, maupun sosial
Lokasi strategis dan bentuk kota
Kota-kota DI Jawa (1980 – 2000) Pertumbuhan ekonomi
BECOMING URBAN (3) Urbanisasi = proses menjadi urban Dapat muncul dalam tiga wujud/cara yang saling tumpang tindih Ditetapkannya suatu wilayah sebagai sebuah kota (city), mis: penetapan ibukota Perluasan daerah terbangun Perubahan gaya hidup desa menjadi kota Cara (1) bersifat politik, cara (2) dan (3) bersifat ekonomi dan sosial budaya
MASA PRA - INDUSTRI Faktor penentu (Sjoberg): Daya dukung ekologis Kapasitas produksi Kekuasaan yang terorganisir
FaKTOR MANUSIA Human ecological approach Subcultural approach Wirth (1938) : perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya. Faktor penentu: jumlah, kepadatan dan heterogenitas penduduk; Subcultural approach Fischer (1984): manusia cenderung bergabung dengan kelompoknya, yakni mereka yang memiliki kesamaan Environmental-load approach Manusia hanya bereaksi terhadap informasi yang secara terus menerus didapatnya (cognitive over-load) dan menjadi tidak sensitif terhadap informasi yang belum biasa diterimanya. Behavioral constraint approach Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyaknya physical entity yang bersinggungan dengan dirinya. Semakin banyak penduduk, maka akan terbentuk lebih banyak physical entity. Membentuk konsep dan perilaku seseorang
Arah Perkembangan Kota DUA DI ANTARA BANYAK KEMUNGKINAN……
PERGESERAN PENDUDUK KOTA
POLA SEBARAN PENDUDUK Urban Growth Boundary Rethinking mix of Under Growth Management Act to limit sprawl Rethinking mix of Housing and commercial Activity in central cities
STRUKTUR KOTA
TUGAS Buatlah kajian sejarah pertumbuhan sebuah kota di luar Pulau Jawa, berdasarkan kondisi fisiknya (lokasi relatif, karakteristik fisik), dan perkembangannya berdasarkan kegiatan ekonominya (pertanian, industri, perdagangan, dll) Susunlah hasil kajian tersebut, dilengkapi dengan tinjauan literatur dan sajian visual (peta) yang “kuat”
Semoga bermanfaat Terima kasih