PENURUNAN KUALITAS AIR DI PARIT PERDANA, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT PRESENTED BY Liza Syafitri D14112015 Ayu Arini D14112027 Windry Cinde Septia D14112045
Latar Belakang Air adalah materi essensial yang banyak digunakan oleh makhluk hidup. Namun, air juga dapat mudah tercemar akibat pencemaran udara maupun penggunaan lahan di sekitar badan air. Pencemaran air dapat merupakan masalah regional maupun lingkungan global. Penurunan kualitas air diuji secara fisik, kimia dan biologi. Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan kualitas air, selain pencemaran udara dan penggunaan tata lahan disekitarnya, juga dapat diakibatkan sumber zat pencemar yang masuk ke badan perairan.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran dan penurunan kualitas air di Parit Perdana. TUJUAN ?
Lokasi studi kasus
PARIT PERDANA BAGIAN HULU Banyak ditumbuhi rerumputan dan tanaman hydrilla. Air berwarna kecoklatan karena pada daerah ini masih tergolong jenis tanah gambut. Adanya organisme selain tumbuhan yang hidup diperairan ini, yaitu capung dan ikan. Organisme ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa kualitas air di bagian hulu Parit Perdana masih dalam kondisi baik.
PARIT PERDANA BAGIAN TENGAH Air yang semula tampak bening kecoklatan mulai tampak keruh. Menimbulkan bau tidak sedap karena adanya penumpukan sampah yang dibuang sembarangan pada tepi Parit Perdana. Organisme yang dapat ditemui hanya ikan.
PARIT PERDANA BAGIAN HILIR Air pada kondisi hilir Parit Perdana berwarna cokelat kehitaman. Terjadi pendangkalan saluran akibat menumpuknya sedimen dan sampah yang dibuang sembarangan. Menimbulkan bau menyengat. Organisme yang dapat ditemui pada daerah ini hanya ikan dan gondang.
FAKTOR dan DAMPAK Masuknya limbah domestik ke Parit Perdana bagian hulu melalui saluran kecil. Tidak terlalu berpengaruh terhadap badan perairan. Karena jumlah limbah cair yang masuk masih dapat dinetralisir oleh lingkungan sekitarnya.
FAKTOR dan DAMPAK Sampah yang dibuang sembarangan pada tepi saluran mengakibatkan sebagian sampah dan limpasan air lindi dari sampah masuk ke saluran. Hal ini mengakibatkan air menjadi keruh dan bau serta penyumbatan saluran.
FAKTOR dan DAMPAK Adanya perkebunan milik Politeknik Tonggak Equator yang dijadikan lahan kebun praktek oleh mahasiswa Program Studi Budidaya Tanaman Pangan, mengakibatkan sebagian saluran mengalami eutrofikasi.
FAKTOR dan DAMPAK Limbah cair domestik dan non domestik khususnya di kawasan Perdana Square masuk ke Parit Perdana. Hal ini menyebabkan air menjadi cokelat kehitaman serta bau. Organisme yang dapat ditemui hanya ikan dan gondang
KESIMPULAN Pada daerah hilir Parit Perdana mengalami penurunan kualitas air yang ditandai dengan adanya penumpukan sampah. Pada daerah hulu masih terdapat organisme seperti capung dan ikan serta tanaman hydrilla sehingga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas air yang masih bagus.
1. Tempat pengolahan limbah cair domestik SARAN 1. Tempat pengolahan limbah cair domestik Bangunan pengolahan ini terdiri dari settling tank sebagai pengumpul dan pre- treatment yang akan mengendapkan dan mencairkan bahan padat organik. Kemudian bahan padat organik akan diproses secara anaerobik dan dilarutkan ke dalam air yang mengalir secar gravitasi ke petak taman air atau wetland cell. Wetland cell diisi substrat berupa batu kerikil berukuran 10 – 15 mm dan ditanami tumbuhan air beraneka ragam. Pada filter gravel-bed wetland cell ini terjadi proses pembersihan air limbah secara fisik, kimia, dan biologis. Penempatan komposisi tanaman ini dilakukan sebagai hasil air olahan yang baik dan nilai estetika yang tinggi.
2. Menanam tanaman dipinggiran saluran Typha Latifolia merupakan tanaman yang dapat mereduksi logam berat, khususnya Zn
3. Penggunaan screening Screening berguna untuk menyaring sampah padat yang ada pada saluran. Selain itu, adanya gotong royong di daerah ini juga mengurangi penurunan kualitas air.
Save Our Earth. Save Our Nature. “It’s time to keep moving.” Save Our Earth. Save Our Nature.