ETIKA KEILMUAN – S2 Komunikasi (Dedi S)
Etika Keilmuwan Istilah etika keilmuwan mengantarkan kita pada kontemplasi mendalam, baik mengenai hakekat, proses pembentukan, lembaga yang memproduksi ilmu lingkungan yang kondusif dalam pengembangan ilmu, maupun moralitas dalam memperoleh dan mendayagunakan ilmu tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan Yakni: Etika, Moral, Norma, Susila dan estetika
Etika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga (2005:309), etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral. Moral yang dimaksudkan di sini adalah akhlak, yakni budi pekerti atau kelakuan makhluk hidup. Dengan kata lain disebutkan bahwa etika itu membahas tentang perilaku menuju kehidupan yang baik, yang di dalamnya ada aspek kebenaran, tanggung jawab, peran, dan sebagainya. Dapat diketahui bahwa persoalan etika tidak terlepas dari pengetahuan tentang manusia sebagai makhluk hidup yang sempurna. Jika kembali kepada kata muasalnya, etika berasal dari bahasa Yunani; ethos, yang artinya kebiasaan, perbuatan atau tingkah laku manusia tetapi bukan adat, melainkan adab
Moral Kata moral identik dengan suatu tindakan manusia yang bercorak khusus, yaitu didasarkan kepada pengertian mengenai baik-buruk. Berbicara tentang moral seseorang sama dengan membicarakan tentang kepribadian seseorang yang dimaksud. Karena itu, sesungguhnya moral telah membuat posisi manusia berbeda atau lebih sempurna daripada makhluk Tuhan lainnya. KBBI membuat dua pandangan tentang pengertian moral. Pertama, sebagai ajaran tentang baik-buruk yang diterima akibat perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya oleh manusia. Kedua, kondisi mental yang mebuat orang tetap berani, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya, yang berpangkal pada isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan (KBBI, 2005:6-7).
Norma Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat kelompok warga di dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima. Norma juga dapat disebutkan sebagai ukuran atau kaidah yang menjadi tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu .Misalnya, setiap masyarakat harus menaati suatu tata tertib yang berlaku.
Kesususialan Kesusilaan atau susila merupakan bagian kecil dari norma sehingga kita mengenal nama norma susila, yaitu aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan sosial sehari-hari, seperti pergaulan antara pria dan wanita. Kesusilaan dapat pula menjadi bagian dari adab dan sopan santun. Di samping empat hal di atas, tinjauan filsafat juga mesti memiliki estetika, yakni mengenai keindahan dan implementasinya dalam kehidupan. Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil budaya.
Problem Etika Ilmu Pengetahuan Problem adalah suatu masalah, kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain problematika merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatau yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal
Ilmu: Bebas Nilai dan Tidak Bebas Nilai Ilmu pengetahuan yang dikatakan bebas nilai adalah pada pandangan bahwa ilmu itu berkembang tanpa merujuk pada suatu hukum atau sistem tertentu. Beda dengan teknologi. Karena teknologi lahir atas dasar penciptaan manusia, ia terikat oleh suatu aturan atau sistem, terikat juga dengan selera pasar dan perundang-undangan. Namun, bagaimana mengetahui tentang teknologi, tak diikat oleh undang-undang apa pun. Allah swt. sendiri berfirman untuk memberikan kebebasan bagi hamba-Nya menjelajahi seluruh jagat raya, di bumi dan di langit, yang semua itu hanya bisa dilakukan dengan ilmu.
ilmu adalah: “Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di dalam bidang (pengetahuan) tersebut.” (KBBI, 2005:423) Dengan pengertian yang diberikan oleh KBBI tercermin bahwa sebuah ilmu mesti memiliki sistemik dan sistematis sehingga terkesan ada hal yang mengikatnya sebagai suatu nilai.
Sikap Ilmiah yang Harus Dimiliki Ilmuwan Sikap dan perilaku sangat penting dalam kehidupan. Setiap tingkah laku, dan perilaku seseorang akan menjadi tolok ukur tentang kepribadian seseorang tersebut. Oleh karena itu, seorang ilmuwan mesti memiliki sikap ilmiah yang mencerminkan dirinya sebagai ilmuwan. Sikap dimaksud bisa berupa rendah diri, tidak sombong atau angkuh, dan selalu menghargai orang lain. Karenanya, seorang yang memiliki ilmu dan sikap yang baik cenderung dikaitkan dengan padi atau kepada seseorang yang memiliki ilmu akan diminta untuk memiliki “ilmu padi” semakin merunduk semakin berisi. Sikap ilmiah diharapkan dimiliki oleh seorang ilmuwan sebab sesuai dengan pengertiannya bahwa ilmuwan adalah orang yang ahli atau banyak pengetahuannya mengenai suatu ilmu. Ilmuwan dapat pula dikatakan kepada orang yang berkecimpung dalam bidang ilmu pengetahuan.
Kegiatan keilmuan sebagai sebuah proses Logika matematika Deduktif Deduksi Khasanah ilmu Ramalan Dunia rasional Dunia empirik Induksi Induktif Pengujian Fakta Metode penelitian keilmuan Statistik
Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan pengetahuan keilmuan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya? Masalah pada hakikatnya merupakan pertanyaan yang harus dijawab, dan secara logis seseorang baru bisa menjawab pertanyaan tersebut setelah konstelasi masalah yang ditanyakan itu jelas. Kejelasan masalah di sini tidaklah bersifat semantik seperti pada perumusan masalah, melainkan bersifat kejelasan hubungan logis antara faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut.
komponen sikap ilmiah (Diederich) a. Selalu meragukan sesuatu. b. Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah. c. Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental. d. Tekun. e. Suka pada sesuatu yang baru. f. Mudah mengubah pendapat atau opini. g. Loyal terrhadap kebenaran. h. Objektif i. Enggan mempercayai takhyul. j. Menyukai penjelasan ilmiah. k. Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya. l. Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi. m. Menyadari perlunya asumsi. n. Pendapatnya bersifat fundamental. o. Menghargai struktur teoritis p. Menghargai kuantifikasi q. Dapat menerima penegrtian kebolehjadian dan, r. Dapat menerima pengertian generalisasi
Kesimpulan Ada beberapa sikap yang mesti dimiliki seorang ilmuwan, yakni etika, moral, norma, kesusilaan, dan estetika. Sikap-sikap ini akan mencerminkan kepribadian seorang ilmuwan. Jika sikap-sikap di atas tidak dimiliki, kendati seseorang itu memiliki ilmu yang sangat tinggi, “derajatnya” akan dipandang rendah oleh masyarakat. Hal ini senada dengan firman Allah swt dalam Q.S. Al-Mujadalah: 11. “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang berilmu pengetahuan bertingkat-tingkat.”
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Sifat Metode Ilmiah : Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu) Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja) Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan) Pola Pikir dalam Metode Ilmiah : Induktif Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum Deduktif Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Contoh sederhana : Induktif : Tumbuhan akan mati (khusus) Hewan akan mati (khusus) Manusia akan mati (khusus) Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum) Deduktif : Semua manusia akan mati (umum) Aris adalah manusia (khusus) Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)
Dunia Rasional Dunia Empiris ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Sarana Berpikir Ilmiah Logika Matematika Deduksi Ramalan (Hipotesis) Khasanah Ilmu Dunia Rasional Dunia Empiris Pengujian Induksi Fakta Metodologi Penelitian Statistika
Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Kesimpulan : Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar kegiatan penelitian, dimana didalam penelitian akan berisi penerapan metode ilmiah Ilmu Pengetahuan Metode Ilmiah Penelitian Bagan Keterkaitan Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian
Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : 1. Mencandra/mengadakan deskripsi Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan 2. Menerangkan/Eksplanasi Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa/gejala 3. Menyusun Teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain 4. Membuat Prediksi/Peramalan Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul 5. Melakukan Pengendalian Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala