Perkembangan Fotografi Jurnalistik di Indonesia Rucita Thea Vidhyanti – 3413100127
first (1841 ) Fotografi ditengarai masuk pertama kali di Indonesia, melalui Juriaan Munich, seorang utusan kementerian kolonial lewat jalan laut di Batavia.
profile Fotografer pribumi pertama yang dikenal adalah Kassian Cephas (1845-1912) dari Kesultanan Yogyakarta. Karir pertamanya adalah sebagai juru foto keluarga Kesultanan, sekaligus dokumenter di Dutch Archaeological Union. Karyanya bertema mooi indie, dan banyak merepresentasikan kebudayaan Jawa.
Karya pertamanya yang tampil di publik pada 1888, dalam buku In den Kedaton te Jogjakarta oleh Isaäc Groneman
profile Dalam kurun waktu berikut, dikenal pula H.M Neeb (1870-1933), yang bekerja sebagai petugas medis zaman kolonial Belanda. Dengan fotografi, Neeb mendokumentasikan keadaan selama Perang Aceh berlangsung, menjadi arsip penting hingga saat ini.
Beberapa foto yang dihasilkan MH Neeb tahun 1904
second (1942) Kantor berita pertama, Domei, didirikan sebagai alat propaganda dan merekam situasi politik yang terjadi di Indonesia selama masa kolonial Jepang. Selain Domei, perkembangan foto jurnalistik juga tak lepas dari beberapa surat kabar, dan Indonesia Press Photo Service (IPPHOS)
profil Alex Mendur (1907-1984) dan Frans Mendur (1913-1971) adalah dua bersaudara yang berperan besar dalam mendokumentasikan peristiwa-peristiwa bersejarah masa pra dan pasca kemerdekaan. Keduanya pernah bekerja pada beberapa surat kabar seperti Asia Raya, kemudian merintis IPPHOS pada 2 Oktober 1946
Salah satu foto fenomenal proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dihasilkan Mendur bersaudara.
Foto-foto proklamasi kemerdekaan baru dipublikasikan secara luas di harian Merdeka edisi Februari 1946
IPPHOS? IPPHOS, adalah kantor berita yang fokus merekam semangat dan pergolakan politik Indonesia kurun waktu 1945-1949 Tak hanya reportase foto politik dan kenegaraan, IPPHOS juga merambah ke arena olahraga, keseharian, feature, potret, sosial, seni, dan budaya yang membangun citra Indonesia. Foto-foto IPPHOS-lah yang pada akhirnya banyak digunakan dalam visualisasi sejarah.
third (1992) Kantor berita Antara mendirikan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), galeri pertama yang fokus pada foto jurnalistik. Dengan kelas foto jurnalistiknya, Antara menjadi katalis lahirnya jurnalis foto muda. Lewat jalur pendidikan mereka mengembangkan minat dan wawasan jurnalistik.
(Kini) Seiring teknologi yang semakin canggih, fotografi jurnalistik pun mengalami kemajuan yang pesat. Foto jurnalistik lebih mudah diproduksi, dikirim, dipublikasikan, dan dikonsumsi pembaca dengan berbagai media.
sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Kassian_Cephas https://photographyindonesia.wordpress.com/tag/h-m-neeb http://www.seribukata.com/2014/07/sejarah-foto-jurnalistik/ http://www.idseducation.com/2014/04/16/sejarah-fotografi-di-indonesia/ terima kasih!