Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya Daya listrik adalah Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron dari suatu titik ke titik lain. untuk mengukur daya listrik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa wattmeter. Wattmeter terbagi 2 : Wattmeter satu fasa Wattmeter banyak fasa
Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip elektro dinamik Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip elektro dinamik. memiliki dua buah lilitan yaitu, lilitan arus dan lilitan tegangan. Pada bagian yang bergerak disebut lilitan arus berfungsi menggerakkan jarum penunjuk, sedangkan bagian yang diam disebut lilitan tegangan. Interaksi fluk magnet arus dan tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan akan menghasilkan trosi yang menggerakkan jarum. Simpangan jarum sebanding dengan daya : P = V x I x cos α
Wattmeter satu fasa Gambar rangkaian pengukuran daya menggunakan satu wattmeter Pengukuran daya listrik 3 fasa dengan menggunakan wattmeter dapat dilakukan dengan wattmeter satu fasa, wattmeter 1 fasa memiliki dua buah lilitan yaitu lilitan tegangan terminal 2-5 dan lilitan arus terminal 1- 3. terminal 5 dihubungkan ke kawat netral. Jala-jala L1, L2, L3 dan N dihubungkan dengan sumber tegangan (PLN), Ujung lainnya terhubung ke beban 3 fasa. Hasil ukur = 3 x Penunjukan Wattmeter
Skema rangkaian Watter satu fasa sebagai berikut : Kumparan tetap (medan) ditunjukkan sebagai dua elemen terpisah yang dihubungkan seri daan dialiri arus sumber AC (ic). Kumparan yang berputar ditempat dalam medan magnet kumparan tetap, dihubungkan seri dengan resistor pembalas arus sehingga dialiri arus kecil (ip). Maka : ip = V/Rt
Dimana : V = tegangan sesaat sumber Ac Rt = tahanan total kumparan berputar beserta tahanan seri Kemudian Defleksi kumparan putar sebanding dengan perkalian ic dan ip dan untuk defleksi rata-rata selama satu periode dapat dituliskan : Dimana : ϴ rata-rata = defleksi sudut rata-rata kumparan K = konstanta redaman c = arus sesaat kumparan medan p = arus sesaat kumparan potensial
Menurut defenisi bahwa daya rata-rata dalam suatu rangkaian adalah : Sehingga sudut defleksi sebanding dengan daya rata-rata. Jika tegangan dan arusnya merupakan sinussoidal maka defleksinya menjadi : Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa alat elektrodinamika mengukur daya rata-rata yang disalurkan beban
Wattmeter dengan Trafo Arus CT Gambar rangkaian pengukuran daya dengan menggunakan wattmeter dengan Trafo Arus (CT) Untuk daya yang sangat besar, arus beban mencapai puluhan bahkan ratusan amper, dipakai alat bantu berupa trafo arus CT. Rating trafo arus CT tersedia dalam berbagai ukuran, misalnya 100/5 artinya mampu sampai arus beban primer 100 A dan arus sekunder ke wattmeter 5a. Trafo kabel jala-jala yang dimasukkan ke lubang tengah, bagian sekunder terdapat terminal L-K. Rangkaian trafo arus CT dengan wattmeter bagian Primer CT sisi K berhadapan dengan sumber tegangan L1, sisi L berhadapan dengan beban, tidak boleh terbalik. Sekunder CT dihubungkan ke lilitan arus wattmeter, terminal K ke kaki 1 sekaligus dihubungkan dengan grounding atau pentanahan, dan terminal Ll disambung kan kaki. Lilitan tegangan kaki 2 dihubungkan dengan L1 dan kaki 5 ke L2 dan kaki 8 terhubung ke L3. Hasil ukur = 3 x Penunjukan Wattmeter
Wattmeter banyak fasa Gambar rangkaian pengukuran daya dengan menggunakan dua buah wattmeter Pengukuran wattmeter 3 fasa dapat dilakukan dengan menggunakan 2 buah wattmeter. Pada rangkaian ini terdapat 2 lilitan arus, yaitu kaki 1-3 dan kaki 7-9. Lilitan tegangan juga ada dua buah, yaitu kaki 2-5 dan kaki 5-8. Kawat L1, L2, dan L3 dihubungkan ke sumber tegangan PLN. Kawat L1 masuk ke lilitan arus 1 melalui kaki 1 dan 3, sekaligus kaki 2 dihubungkan dengan kaki 3 menuju ke lilitan tegangan, kaki 5 ke jala-jala L2. jala-jala L3, kaki 7 masuk lilitan arus ke kaki 9 selanjutnya terhubung ke beban.
Pada gambar diagram dibawah terlihat bahwa ada sambungan dua wattmeter untuk pengukuran konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan secara delta. Gambar Diagram Pengukuran daya 3 fase dengan 2 wattmeter
Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan dan kumparan tegang-annya dihubungkan antara antaran (jala-jala, line) A dan C Kumparan arus wattmeter 2 dihubungkan dalam antaran B, dan kumparan tegangannya antara antaran B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga fasa sama dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter.